Pria Lain

272 49 5
                                    

Bunyi degub jantung itu terdengar begitu keras. Berdegub cepat juga kerasa seperti genderang yang ditabuh saat akan perang.

Kyungsoo masih tertegun di tempatnya. Ia menahan napas sampai beberapa saat kemudian ia tersadar.

Dengan segera ia mengangkat tubuh Sehun dengan susah payah. Ia menggigit ujung jarinya sendiri. Berpikir.

Apa yang harus dia lakukan sekarang? Tentu jawabannya adalah mengembalikan Sehun ke tempatnya. Tapi bagaimana?

Tubuh Sehun itu besar juga tinggi. Cukup timpang jika dibandingkan dengan tubuh Kyungsoo yang cenderung mungil dan agak pendek.

Ya, Kyungsoo benci dengan fakta itu.

Ia tentu tidak bisa memindahkan Sehun ke kamar, oh maksudnya sofa ruang tengah sendirian. Terlalu beresiko jika ia memindahkan Sehun ke kamar milik pria itu dan Minji.

Apa yang akan ia katakan pada wanita itu nantinya jika bertanya. Tentu adalah hal paling bodoh jika Kyungsoo mengatakan yang sebenarnya. Jadi, ia memutuskan  untuk mengembalikan Sehun ke sofa ruang tengah.

Mungkin saja jika Minji memergoki pria itu ada di sana, ia akan berpikir jika Sehun mengalami sleep walking.

Buntu. Kyungsoo tidak bisa meminta tolong pada siapapun. Satu-satunya orang di rumah ini yang memiliki potensi untuk menjaga rahasia miliknya adalah Baekhyun.

Tapi mengingat bagaimana mabuknya pria itu sebelumnya, membuat Kyungsoo berpikir ulang. Baekhyun tidak bisa membantunya kali ini.

Menghela napas. Dengan membulatkan tekad dan modal nekat, Kyungsoo pada akhirnya mulai menarik tangan Sehun yang sudah terlelap nyaman.

Sekuat tenaga ia mengangkat tubuh pria itu agar mau setidaknya terduduk. Ia lalu dengan susah payah mengaitkan sebelah tangan Sehun agar bisa melingkar pada bahunya dan mulai beranjak.

Memang sulit. Beberapa kali Kyungsoo harus berhenti di tengah jalan dan membekap mulut Sehun saat pria itu tiba-tiba saja terbangun dan meracau tidak jelas.

"Ohoho, kamu itu calon ibu pengganhdydgakkdusm."

Belum selesai Sehun berucap, Kyungsoo lebih dulu menyumpal mulut pria itu dengan ikat rambut miliknya. Oh, tentu saja ia terpaksa melakukannya.

Keduanya kemudian kembali berjalan hingga sampai di ruang tengah. Tanpa basa-basi Kyungsoo segera menjatuhkan tubuh besar Sehun pada sofa dan mengatur napas.

"Sebenarnya apa yang dia makan sampai badannya terasa berat sekali? Batu?" gumam Kyungsoo kesal.

Jantung Kyungsoo serasa akan lepas dari sarangnya saat ia berbalik, dirinya mendapati Minji berdiri pada lima anak tangga terakhir.

Wanita dengan balutan baju tidur itu menatap Kyungsoo tanpa berkedip. Ia maju perlahan ke arah gadis itu yang membuat Kyungsoo menelan ludah gugup.

"Belum tidur?" tanyanya.

"Aah, iya. Oh, maksudku belum."

Kemudian tatapan Minji berbelok ke arah Sehun yang ada di belakang tubuh Kyungsoo.

"Ak-aku menemukannya tergeletak di dapur. Jadi aku memapahnya ke mari," jelas Kyungsoo dengan senyum kikuk.

Oh, ia hanya berusaha untuk terlihat normal dan baik-baik saja. Meski sepertinya hal itu justru berkebalikan dengan apa yang ia inginkan.

"K-kalau begitu, aku ke kamar dulu. Selamat malam."

Dengan segera Kyungsoo melesat kembali ke kamarnya.

Minji melihat sejenak ke arah gadis itu berlari, sampai kemudian ia kembali mengalihkan tatapannya ke arah sang suami.

Ia mendekat, mengambil kunciran Kyungsoo yang masih ada di mulut Sehun dengan pandangan yang sulit dijelaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surrogacy Mother (Hunsoo x Baeksoo) GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang