Part 3

5K 349 2
                                    

Pertanyaan chika membuat christy tercengang, bahkan dia sampai menggosok kupingnya takut salah dengar.

"Saya tau kamu bakalan kaget, dengar penjelasan saya dulu ya"ucap chika dan christy mengangguk.

"Saya trauma sama yang namanya pernikahan, saya pernah menikah dan hanya bertahan 2 bulan, saya di paksa menikah karena papi dan mami saya menjodohkan saya dengan pria itu, selama 1 minggu masi baik-baik saja, pria itu juga tidak memperdulikan saya karena emang kita jarang bicara tidak punya perasaan satu sama lain, selama di rumah kita ketemu kalau makan malam atau ga sarapan pagi, kita pisah kamar juga"

"Tapi saat masuk ke 1 bulan pernikahan dia sering marah-marah dan terkadang juga membentak saya, awalnya saya maklum mungkin dia ada masalah dengan urusan kerjaannya, tapi lama kelamaan dia pulang selalu telat bahkan dia mabuk saat pulang, setiap saya mencoba bicara sama dia, dia menjawab dengan bentakan bahkan dia menampar saya, kenapa saya tidak lapor orang tua saya? karena saat dia sadar dia akan mengancam saya dengan berbagai ancaman yang buat saya akhrinya tutup mulut"

"Dan parahnya dia mulai kasar dengan melampiaskan emosi nya ke saya, dia sering tampar, pukul, bahkan tendang saya, setiap dia pulang ke rumah dia akan masuk ke kamar saya dan pukul saya dengan makian dari mulutnya, saya takut dan saya mencoba kabur dari rumah itu saat dia gaada di rumah, tapi ternyata dia sudah menyuruh bodyguard nya untuk menjaga saya, disitu saya mulai stress dan selalu menangis ketakutan"

"Puncaknya dia pulang tengah malam saat itu dia masuk ke kamar saya, saya lagi tidur terkejut saat dia tiba-tiba narik tangan saya untuk duudk di kasur, saat saya tanya ada apa dia malah nampar saya menyuruh saya diam, dan hal yang paling menjijikkan yang hampir saya alami dia mau mencoba mencium saya, saya memberontak kuat, dia mencoba naik ke atas badan saya dan mulai membuka bajunya terus mencoba membuka paksa baju saya, saya terus memberontak saya takut saya menangis terus memanggil sesorang buat tolongin saya, dan saya bersyukur karena abang saya tiba-tiba datang dan langsung memukul dia"

"Sejak saat itu saya trauma dengan laki-laki apalagi papi saya juga sempat berbuat kasar pada  mami saya, untungnya papi saya memilih berubah, dan orang tua saya sangat menyesal pernah memaksa saya menikah yang berujung membuat saya trauma"

Melihat chika menangis christy pindah duduk ke samping chika, dia memeluk chika dan mengusap punggungnya.

"Maaf ya tan, jadi buat tante ingat masa pahit itu lagi"ucap christy.

"Gapapa, saya mau kamu mengerti"

"Saya pengen punya anak, saya suka lihat teman saya sudah punya anak"ucap chika.

"Maaf tan, kalau misal tante mau nyari anak, kenapa ga yang kecil aja tante gue kan udah 17 tahun"tanya christy hati-hati pada chika yang di pelukannya.

"Saya sedikit sibuk, saya takut kalau anak kecil ga bisa saya urus, kalau kamu sudah besar sudah mengerti"

"Jadi kamu mau jadi anak saya?"tanya chika menatap christy.

"Gue..."

"Saya anggap kamu setuju, mulai sekarang panggil saya bunda dan jangan lo gue tapi adek"

"Lah gue belum ngomong"ucap christy protes.

"Udah lah gausah gengsi, bunda cantik bunda banyak duit, mana bisa adek nolak"ucap chika pd.

"Serah dah"

"Ayo pulang, bunda mau balik ke kantor dulu, adek bunda anter ke rumah oma ya"ucap chika menggandeng christy keluar cafe.

"Oma siapa?"

"Mami aku, mami bunda dek, mami baik kok anaknya"

"Yaudahlah"ucap christy pasrah.

"ini serius gue punya bunda? tiba-tiba anjir, ini gue kenapa setuju-setuju aja dah, fix pelet tante-tante kuat"batin christy.


















CHRISTY DAN BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang