Part 11

4.4K 462 33
                                    

Pagi telah tiba.

Christy, dia tersadar dari pingsannya, sesaat dia melamun mengumpulkan nyawanya tapi setelah dia tersadar dia langsung bangun dan melihat keadaan sekitar.

Saat ini dia berada di kamarnya dan diatas kasurnya dengan pakaian yang sudah berganti dengan baju kaos dan celana pendek.

"Siapa yang mindahain gue"gumam christy lalu tak lama pintu kamarnya pun terbuka dan nampaklah chika membawa nampan yang bisa dilihat itu makanan.

"Bunda?"panggil christy takut menatap chika yang terlihat masi marah.

"Makan"ucap chika.

"Maaf bunda"ucap christy menarik tangan chika yang ingin pergi.

Melihat itu chika menghela nafasnya lalu duduk di samping christy, menatap christy sendu lalu mengusap kepalanya.

"Janji ga bakal diulangi?"tanya chika.

"Janji bunda"ucap christy sungguh-sungguh.

"Mau peluk"ucap christy manja merentangkan tangannya.

"Tumben ga gengsi"ucap chika terkekeh lalu memeluk erat anaknya.

"Awss"ringis christy saat tangan chika tak sengaja mengenai luka di bahunya.

"Eh maaf sayang bunda ga sengaja"

Chika langsung melepaskan pelukannya dan melihat christy sedang memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya.

"Liat sini dulu bunda mau ngomong"ucap chika menangkup pipi christy dan menatap mata christy.

Christy menunggu chika mengatakan sesuatu , sejujurnya christy takut, dia takut apa bunda nya mengetahui sesuatu tentang dia yang di tutupi selama ini.

"Maafin bunda"

Permintaan maaf dari chika membuat christy bingung, dia menatap bunda nya yang berkaca-kaca.

"Maafin bunda sayang, maaf bunda kemarin emosi sampe marah sama dedek, bunda akui yang dedek lakuin itu salah dan bunda ga suka, tapi bunda sadar pasti ga mudah buat dedek langsung lepas dari kebiasaan buruk dedek, maafin bunda ya ga ngertiin dedek"ucap chika lembut mengelus pipi christy.

"Bunda jangan minta maaf, bunda ga salah kok, yang salah dedek"ucap christy menunduk.

"Bunda boleh minta tolong sama dedek?"tanya chika membuat christy menatap chika bingung.

"Minta tolong apa bund?"

"Tolong kurangin sedikit demi sedikit kebiasaan itu, di kurangin dek pelan-pelan, bunda yakin dedek bisa"

Christy tersenyum lalu mengangguk dan memeluk chika erat.

"Pasti bunda, makasi bunda udah hadir buat dedek dan maaf kalau dedek banyak kurangnya"ucap christy dalam pelukannya.

"Stop minta maaf sayang, maaf nya di ganti jadi makasi, bunda lebih suka itu, dan setiap manusia pasti ada kekurangannya dek, tapi anak bunda ini ga ada kurangnya kok"ucap chika terkekeh lalu mengeratkan pelukannya.

"Asal bunda tau, aku ga sebaik yang bunda kira"batin christy.

"Cio dan anin udah di tangkap"ucap chika membuat christy terkejut lalu melepas pelukannya.

"Kok?"

"Kecurangan dan korupsi di beberapa perusahaan, cio juga ketahuan memakai obat-obatan, dan masalah dedek juga memberatkan hukuman mereka berdua"

Chika menjelaskan kepada christy, christy bingung, harusnya dia merasa aman dan tenang kalau mereka sudah tertangkap, tapi dia merasa tidak tenang, dia merasa tidak semudah itu cio dan anin bisa tertangkap, mereka bukan sembarang orang, dia takut ada kejadian tidak mengenakkan kedepannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHRISTY DAN BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang