[06]

413 29 2
                                    






Ibu dua anak ini sedikit kewalahan mengahadapi tingkah aktif sang anak. Tak jarang dhira harus meninggalkan pekerjaannya hanya untuk datang ke sekolah. Bukan, bukan sebuah kesalahan yang dibuat sang anak. Hanya saja tingkah random kedua anak kembar ini yang membuat sang guru tidak dapat menghentikan kedua anak ini.


Contohnya, hari ini dhira mendapatkan satu panggilan dari temannya sekaligus guru dari kedua anaknya itu. Panggilan itu membuat dhira buru-buru meninggalkan pekerjaannya, untungnya lagi tidak banyak yang ia kerjakan dan lebih beruntung lagi karna dia adalah bos dari tempat kerjanya itu.




Dhira mendapat laporan bahwa kedua anaknya memanjat pohon. Entah bagaimana caranya mereka berdua bisa berada diatas pohon itu mereka yang disana pun tidak tau. Pohonnya memang tidak terlalu tinggi, tapi tetap saja untuk ukuran anak TK sudah luar biasa sekali bisa berada diatas situ.



"Dhevan dhavin, ayo turun." Panggil salah satu guru


"Enggak mau, masih mau diatas sini. Enak, miss kalau mau naik ayo sini. Duduk dibelakang dhevan atau dhavin. Enak loh miss." Ucap dhevan


"Ayo turun, nanti jatuh. Miss naik yaa biar kalian turun." bujuk miss keyna yang merupakan guru sekaligus sahabat sang mami.

"No, nanti aja turunnya tunggu mami jemput."

"Enggak bisa dhevan, harus turun. Kita mau belajar lagi, jam istirahatnya sudah mau habis."

"No miss, kita nunggu mami saja."


Semua yang ada disitu sudah bersiap-siap, bahkan sudah menyiapkan tangga untuk membantu kedua anak itu turun. Tapi sayangnya kedua anak itu menolak dan meminta mami atau papinya yang datang kesekolah, baru mereka mau turun. Dan


Pada akhirnya mau tidak mau, keyna menelpon sang sahabat untuk segera datang kesekolah. Keyna takut jika ia memaksa kedua anak tersebut yang ada malah bahaya yang timbul. Bisa-bisa kedua anak itu jatuh karna dipaksa turun. Dan Jadilah sekarang dhira dan jayden berada disekolah.




Jayden memijat pelipisnya sambil menggelengkan kepala, sementara dia berkacak pinggang sambil melihat kearah atas pohon. Bukannya ketakutan, kedua anak ini malah terlihat senang duduk di batang kayu yang kokoh itu sambil memeluk pohon tersebut.




 Bukannya ketakutan, kedua anak ini malah terlihat senang duduk di batang kayu yang kokoh itu sambil memeluk pohon tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




*bayangin aja dhevan dhavin dikanan dan dikiri sisi batang pohon*













"Mami papi" Kata kedua anak itu sambil melambaikan tangan sambil tersenyum lebar menampilkan gigi putih mereka.



"Turun yuk, uda mau masuk. Istirahatnya uda selesai." Ajak dhira yang dibalas gelengan oleh kedua anaknya itu.


"Bentar lagi mami, masih asik disini. Ternyata seru sekali, seperti kita sedang duduk dibalkon rumah kita" Ucap dhevan


Twins brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang