[12]

317 27 0
                                    



"Uhh bosan sekali" Ujar dhavin sambil mengacak-ngacak rambutnya layaknya orang dewasa.


Kebiasaan ngelihat papinya ngacakin rambut kalau lagi pusing ditiru oleh si copy paste. Dhavin dari tadi terlihat mengguling-gulingkan badannya diatas karpet. Sedangkan dhevan sejak tadi tidur dipangkuan sang mami.


Dhira yang melihatnya hanya menggelengkan kepala saja. Sebentar ia melihat kearah ipadnya, sebentar ia akan melihat kearah tv, sebentar ia akan berguling-guling diatas karpet. Siapapun yang melihat akan pusing.


Dhira sengaja tidak mengubrisnya, karna jika ia gubris dhavin akan meminta keluar. Pasalnya dari tadi kedua anak ini sibuk meminta bermain ke timezone, tapi dhira enggan karna ia sedang ada kerjaan.


Bahkan tadi disaat ada zoom meeting saja ia lakukan sambil menggendong dhevan yang sedang tertidur. Dhevan walaupun sudah berusia 5tahun dan sebentar lagi 6tahun ini, kalau sudah tertidur dipangkuan atau gendongan kedua orang tuanya saat diletakan akan terbangun. Layaknya anak bayi, ya seperti itulah dhevan.


"Mami tolong abang mami" Ujar dhavin

"Kenapa? Minta tolong apa?"

"Abang pusing sekali, sepertinya abang perlu bermain keluar. Abang perlu main ke timezone, tolong mami." Ujar dhavin sambil berakting sedang pusing

"Waduh pusing banget yaa pak? Ini saya lagi ada kerjaan, trus anak saya juga tidur. Gimana ini pak?"

"Tidak bisa ditinggal yaa ibu? Saya sudah pusing sekali ini ibu, itu anaknya dibanguni saja ibu. Menyusahkan sekali tidur di pangku." Ucap dhavin sambil memukul pelan kaki sang adik.

"Hey tidak boleh pukul-pukul. Nanti anak saya terbangun, tidak boleh seperti itu yaa pak."

"Baiklah, maafkan saya ibu. Tidak saya ulangi lagi, tapi saya memohon ibu. Saya pusing butuh healing." Ucap dhavin lagi sambil menjatuhkan tubuhnya diatas sofa bak seorang yang sedang jatuh pingsan.


Dhira ingin tertawa rasanya melihat dhavin yang sedang mengeluarkan jurus drama lebaynya itu. Kalau tidak ingat ada dhevan yang tertidur, ia akan tertawa terbahak-bahak sekarang.

Kalau dhavin berakting seperti itu didepan papinya, mungkin papinya akan luluh. Beda sama dhira yang akan memilih menjaili sang anak daripada menuruti keinginannya. Karena momen seperti ini tidak akan pernah terulang lagi.

"Ibu dhira, ini papi saya kemana ya kenapa belum pulang? Saya ingin bermain, soalnya mami saya diajakin bermain tidak mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu dhira, ini papi saya kemana ya kenapa belum pulang? Saya ingin bermain, soalnya mami saya diajakin bermain tidak mau." Ujar dhavin yang lagi-lagi berakting.


"Wah kalau itu saya tidak tau pak, sepertinya tidak pulang. Maminya lagi sibuk pak, gak sempat."

"Kalau papi saya tidak pulang, bagaimana dengan saya yang butuh healing ini yaa ibu?"

Twins brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang