"Jodoh itu di ibaratkan seperti kado ulang tahun, kita gak tau seperti apa isinya entah kita suka dengan isi atau malah sebaliknya, cukup ikhlas dan terima saja atas apa yang sudah di berikan"
*
*
*Setelah kepergian Wahyu dan Rianti mereka masuk kedalam rumah untuk membersihkan diri dan istirahat
"Nisa ajak Sam ke kamar ya" ucap Fatimah
"I-iya bunda"jawab Annisa gugup
Percayalah Annisa benar-benar tidak bisa mengontrol jantung nya yang sedari tadi berdetak tak beraturan.
Ini kali pertama Annisa membawa laki-laki lain selain abi nya masuk ke dalam kamar nya, mereka berdua duduk di sisi kasur tanpa adanya obrolan
Suasana hening terjadi di dalam kamar tersebut, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing, tidak ada obrolan yang keluar dari keduanya
Meski dengan jantung yang tak beraturan Annisa memberikan di untuk memulai percakapan.
"Kak"
"Nisa"
Ucap keduanya bersamaan
"K-kamu aja duluan"
"E-eh kakak aja yang duluan"
Perasaan gugup menghampiri kedua nya, Samudera mencoba untuk menetralkan kegugupan nya
"Kakak boleh tanya?"
"Boleh kok kak"
"Apa kamu menyesal menikah dengan kakak?"
"Kenapa kakak bilang gitu"
"Gpp, cuma mau tau aja"
"Kak, aku sama sekali tidak menyesal kok menikah dengan kakak, ya walaupun dengan cara yang tak terduga seperti ini"
"Makasih ya"
" Untuk apa kakak berterima kasih?"
"Karena kamu sudah mau menerima laki-laki yang memiliki banyak kekurangan ini sebagai suamimu"
"Seharusnya aku yang berterima kasih, karena kakak sudah mau menerima aku jadi istri kakak"
Kemudian Samudera tersenyum dan memegang tangan Annisa, Samudera menatap Annisa penuh kehangatan
"Sekarang kita tidur ya,udah malem"
"I-iya kak" meskipun Annisa gugup karena baru pertama kali tidur dengan laki-laki, ia tetap menginginkan perkataan Samudera.
Mereka pun membaringkan tubuhnya di atas kasur
"Nisa"
"Iya kak"
"i-itu emang nya gak mau di buka itunya?" tanya Samudera
"Maksudnya kak"
"Iya itu yang di wajah kamu"
"E-ehh anu kak" belum sempat Annisa menjawab Samudera sudah memotong perkataan nya
"Kalo belum siap juga gpp aku gak maksa"
Annisa menggigit bibir bawahnya, ia tau suaminya berhak atas apa yang ada di diri Annisa, tapi ia juga belum siap kalo harus secepat itu.
"Makasih ya kak, udah mau ngertiin aku" ucap Annisa dengan mata yang mulai berkaca-kaca
Samudera yang menyadari itu pun langsung menarik Annisa kedalam pelukannya
"Gpp sudah seharusnya aku bisa mengerti istriku, gak usah sedih ya" seraya menghapus air mata yang mulai mengalir "yaudah sekarang kita tidur ya udah malem" lanjut Samudera
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir cinta badboy & gadis bercadar
Short Storybagaimana jadinya jika kesalahpahaman membawa kalian terhadap takdir Allah. * * Begitulah yang terjadi antara Samudera Dirgantara dengan Anissa Larasati. * * Pertemuan tak terduga dimana mereka terjebak di sebuah ruko kosong akibat hujan. Takdir yan...