Rencana Pindah Rumah 2

188 2 0
                                    


' membuat mu bahagia sudah tugas ku Khumaira '
~ Samudera Dirgantara ~

***

Kemudian mereka pun berangkat ke rumah orang tua Samudera, Samudera melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Di tengah keramaian ibu kota sepasang suami istri yang baru saja sah beberapa hari itu, tengah menikmati perjalanan mereka menuju kediaman keluarga Dirgantara.

Samudera dan Annisa memang berniat mengunjungi keluarga nya Samudera.

Samudera sesekali melirik kearah Annisa, ia tersenyum melihat Annisa yang begitu fokus menikmati perjalanan nya, terbesit ide jail di kepala Samudera.

Saat di tengah perjalanan Samudera tiba-tiba mengerem motor nya, hal itu membuat Annisa terkejut dan langsung memeluk pinggang Samudera.

Cit...

"Astagfirullah" ucap Annisa terkejut dan langsung memeluk pinggang Samudera dengan mata terpejam "ada apa kak?" Tanya Annisa yang masih memeluk Samudera.

"Gpp, tadi ada kucing lewat" jawab Samudera asal.

"Masa sih kak? Kok aku gak liat apa-apa" ucap Annisa yang membuka matanya.

"Iya, tadi barusan lewat"

Sesaat kemudian Annisa baru menyadari ia tengah memeluk Samudera.

"Ish, kakak modus ya" ucap Annisa memukul bahu Samudera.

Samudera hanya terkekeh geli dengan tingkah Annisa.

"Modus sama istri sendiri gpp kali sayang." ucap Samudera tersenyum.

Sementara Annisa yang mendengar Samudera bilang 'sayang' membuat rona wajah nya memerah, Annisa langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"U-udh kak ayo jalan lagi nanti keburu siang" ucap Annisa gugup.

"Iya" ucap Samudera masih dengan tersenyum.

Namun sesaat Samudera masih diam dan tidak menjalankan motor nya.

Annisa bingung kenapa kenapa suami nya masih tidak menjalani motor nya.

"Ada apa kak? Kenapa belum jalan juga?" Tanya Annisa

Samudera masih tersenyum di balik helm full face nya.

"Pegangan dong" ucap Samudera.

Annisa pun menuruti Samudera, ia peregangan ke jaket Samudera.

Samudera yang melihat tangan Annisa memegang jaket nya hanya tersenyum, kemudian Samudera mengambil tangan Annisa menarik nya untuk melingkarkan tangannya.

"Pegangannya gini sayang biar enggak jatuh" ucap Samudera seraya melingkar kan tangan Annisa ke badan nya.

Annisa yang mendapat perlakuan manis dari suaminya membuat wajah nya kembali memerah bak kepiting rebus.

Annisa tidak menjawab apa-apa ia hanya berusaha untuk tidak saling.

"Udh siap?" Tanya Samudera.

"Su-dah kak" jawab Annisa gugup.

"Yaudah kita jalan lagi ya" kata Samudera.

"Iya kak"

Kemudian mereka pun melanjutkan perjalanan nya menuju kediaman Dirgantara.

Skip...

~ KAMPUS ~

Di Universitas Garuda terdapat tiga orang laki-laki, Rendi, Tristan, dan Bayu.

Mereka sedang berada di kantin kampus menikmati makanan mereka dengan mengobrol.

"Si Sam masih belum ada kabar?" Tanya Bayu kepada dua teman nya.

"Belum dari kemaren gak aktif hp nya" jawab Rendi sementara Tristan hanya mengedikan bahu.

"Apa ada masalah ya sama si Sam" ucap Bayu.

"Gak tau juga sih, tapi pas waktu pulang balapan biasa aja kaya gak ada masalah apa-apa" ucap Rendi.

"Ke rumah nya aja" ucap Tristan membuka suara.

"Maksudnya" ucap Bayu.

"Kita ke rumah Sam, terus tanya sama dia, apa dia lagi ada masalah" ucap Tristan.

"Bener juga apa kata lo Tris".

"Yaudah ntar kita ke rumah Sam sepulang dari kampus". Ucap Rendi.

Tristan dan Bayu hanya mengangguk setuju.

Setelah ketiga nya selesai makan dan ngobrol. Mereka semua kembali ke kelas masing-masing.

Mereka berniat akan ke rumah Samudera untuk mengetahui kabar nya, karena Samudera sudah beberapa hari tidak masuk kuliah.

Skip...

~ kediaman Dirgantara ~

Setelah menempuh perjalan kurang dari 30 menit, Samudera dan Annisa sudah sampai di kediaman Dirgantara.

Rumah dengan dua lantai halaman yang cukup luas, rumah dengan cat berwarna putih begitu mewah elegan dan tentunya mahal.

"Alhamdulillah sampe juga" ucap Annisa.

"Iya, Alhamdulillah yaudah ayo masuk" ucap Samudera.

"Iya kak"

Mereka berdua melangkah kan kaki menuju pintu rumah tersebut, saat berada di depan pintu kedua mengetuk sambil mengucapkan salam.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum" ucap kedua nya.

Tak perlu waktu lama pintu terbuka menampakan wanita paruh baya yang masih sehat serta cantik.

"Waalaikumsalam, eh udah dateng anak-anak bunda" ucap nya, lalu memeluk Annisa.

Annisa tersenyum di balik cadarnya ia membalas pelukan dari bunda Rianti, lalu melepaskan pelukannya dan berganti menyalami sang bunda.

"Yaudah yu masuk" ajak Rianti pada Annisa meninggalkan Samudera yang masih berdiri di depan pintu.

"Annisa aja nih yang di ajak masuk?Sam enggak?"

"Kamu ini tinggal masuk aja kok repot" ucap Rianti.

Samudera hanya mendengus kesal, lalu masuk kedalam mengikuti kedua wanita tersayang nya itu.

Mereka pun duduk di ruang keluarga bersama berbincang-bincang sambil menikmati cemilan.

"Kalian jadi pindah rumah" tanya bunda Rianti kepada pasangan itu.

"Insyaallah jadi Bun" jawab Samudera.

"Kenapa gak tinggal di sini aja"

"Sam sama nisa cuma mau mandiri aja dan gak mau ngerepotin bunda sama yang lain".

"Yasudah bunda gak bisa ngelarang kalian, toh kalian juga sudah besar dan punya kehidupan sendiri".

"Iya Bun" ucap Samudera " oh iya, ayah mana bun?". Tanya nya.

"Ada di halaman belakang" jawab bunda.

"Yaudah Sam ke ayah dulu ya" Pamin Samudera.

"Iya udah sana bunda mau ngobrol sama menantu bunda".

Samudera mengangguk,ia juga berpamitan kepada sang istri.

"Nis aku ke belakang dulu ya"

"Iya kak". Ucap Annisa tersenyum di balik cadarnya.

Samudera pun pergi menemui sang ayah meninggal Annisa dan bundanya yang masih mengobrol di ruang tamu.

*

*

*

Assalamu'alaikum hai up lagi nih

*

*

Next...

Takdir cinta badboy & gadis bercadarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang