⊂(・▽・⊂)
Beberapa hari kemudian kabar mengenai kedua orangtua Younghoon sudah tersebar. Sejak hari itu Younghoon izin sekolah, teman teman Younghoon yang membantunya meminta izin ke Pak Chanyeol dan Pak Sangyeon. Sedangkan temannya yang lain akan menjaga Younghoon sepulang sekolah terutama Changmin.
Hari ini Younghoon sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter Park. Tapi karena Changmin harus kesekolah dipagi hari, Younghoon akhirnya pulang kerumah pada sore hari menunggu Changmin pulang sekolah. Changmin sudah meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk menginap beberapa hari dirumah Younghoon sambil menemani Younghoon dengan beberapa teman lainnya. Sedangkan sejak hari itu, Younghoon jarang sekali tersenyum. Ia selalu saja termenung, bahkan saat seseorang mengajaknya berbicara ia tak akan fokus. Eunwoo juga berusaha untuk menghiburnya, namun Younghoon tetap merasa kekurangan
"Hoon, pelan-pelan" -Changmin
"Makasih Min. Lo udah bantuin gue selama ini" -Younghoon
"Gpp Hoon, lo lupa udah sering bantuin gue dulu waktu kecil. Sekarang gue gantian" -Changmin
"Ck jadi cuma Changmin yang lo bilang terima kasih kita kita kagak??" -Yeonjun
"Ish lo sadar diri napa. Orang yang selalu bantuin Younghoon juga Changmin bukan lo" -Jisung
"Ohh gituh lo ya sekarang. Eeh gue timpuk juga pala lo itu" -Yeonjun
"Udah udah, gue juga mau bilang makasih sama kalian semua udah bantuin gue selama ini" -Younghoon
"Tuh kan jadi emosional gue. Udah ahh masuk aja langsung" jawab Beomgyu
"Haha cengeng lo gyu" -Yeonjun & Jisung
Oke. Duo ini siap lagi ngebully bersama. Tapi kayaknya target nya nambah bukan Dino aja. Duh Beomgyu hati hati ya!
"Ehh tunggu!" -Sanha
"Kita mau join nih" -Bomin
"Nih kita bawa makanan sama minuman" -Sunwoo
"Good job kalian, yok masuk!!" -Changmin
Hehe tenang ini emang masih rumah Younghoon kok. Tapi emang dasarannya aja si Changmin nganggep rumah sendiri. Sore itu mereka mengisi waktu dengan tugas tugas sekolah lalu dilanjutkan dengan permainan atau obrolan sampai malam. Untuk sejenak Younghoon melupakan kesedihannya tentang orang tua nya. Disaat malam, semua sudah tertidur. Younghoon tidak sengaja terbangun lalu ia masuk ke kamar orang tuanya dengan perlahan-lahan agar teman-teman nya tidak terbangun
Dikamar ia melihat sebuah kotak kayu kecil yang selalu disembunyikan oleh orang tuanya saat ia masih kecil. Saat itu ia pernah menanyakan tentang kotak itu ke ayahnya. Beliau bilang bahwa Younghoon belum boleh mengetahui nya sampai ia cukup besar nanti.
Younghoon membuka kotak itu perlahan-lahan. Ia melihat sebuah poto keluarga mereka saat Younghoon masih berumur 5 tahunan. Lalu ia melihat sebuah kartu nama sekolah yang terlihat sudah hampir rusak dan sebuah surat kecil
"Younghoon, Seoul"
Younghoon meletakkan kartu nama itu diatas meja lalu membaca suratnya
"Nak Hoon. Kamu udah gede pasti sekarang. Ini Ayah sama Bunda kamu. Kamu pasti udah baca surat yang satunya. Gimana? Udah paham?. Maaf nak tapi sebenarnya kamu itu bukan anak kandung kami berdua. Jinni menderita penyakit dimana dia tidak bisa mengandung. Namun Ayah selalu menginginkan seorang anak. Saat ayah pulang kerja dulu ayah ketemu kamu pingsan di semak belukar. Keesokan nya, Ayah baru tau kalo kecelakaan itu hanya rekayasa. Itu adalah percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang. Ayah lalu menemukan nama mu di kartu nama sekolah kamu. Ya kami bukan orang tua mu yang sebenarnya Hoon. Selama ini Ayah sama bunda gak bermaksud buat nutupin ini dari kamu. Tapi kami gak mau kehilangan anak baik seperti kamu. Ayah harap kamu bisa memaklumi ayah sama bunda. Jangan sampe benci sama ayah bunda ya nak. Kami sayang banget sama Younghoon. Meski Younghoon bukan anak kandung kami. Nak, kalau udah gede nanti bantu ayah sama bunda buat nyari orang tua mu yang sebenarnya. Setidaknya itu bisa bikin kamu tenang dialam surga nanti. Love you, Younghoon."
Younghoon terdiam, ia tidak bisa berkata apa-apa. Air matanya mengalir deras sejak tadi. Ia bahkan tidak tau apa yang harus ia lakukan. Dimalam yang gelap ini, dikamar seorang diri. Younghoon mengetahui rahasianya selama ini. Ia ingin segera menuju ke Seoul tempat orang tua aslinya berada. Tapi, peraturan penerbangan melarang siswa SMA untuk melakukan penerbangan sendirian
"Gue harus selesaiin sekolah gue, trus dapet beasiswa kampus di Seoul" tekad Younghoon malam itu sudah bulat. Sebulat tekadnya ingin mencari keluarga aslinya
•
•
•
•
•
•"Pagi Hoon!" -Dino
"Pagi" -Younghoon
"Lo jangan lupa ya. Buat datang nonton pertandingan basket kami!" -Yeonjun
"Santai gue ikut nonton kok" -Younghoon
"Good" -Soobin
Untuk sementara, Younghoon melupakan semua kesedihan dan kebingungan nya. Sekarang ia hanya ingin fokus dalam belajar dan bersama teman-temannya. Karena jika yang ia rencanakan berhasil, ia akan tinggal di Seoul setelah lulus SMA
-Lapangan basket. Pukul 04.00 sore
"Wah keren banget!!"
"Aaaah Yeonjun!!"
"Sunwoo yaaa!! Love U!"
"Soobin, saranghae!"
"Din-
Udah dulu ngefansnya...
"Eh Hoon. Lo ikut nonton?" -Changmin
"Yakali kaga, abis gue ditimpuk Yeonjun" -Younghoon
"Haha bagus deh" -Sanha
"Loh, lo gak ikut?" -Younghoon
"Gak dulu. Kemarin kaki gue terkilir" -Sanha
"Hem kebiasaan, hati hati lo lain kali" -Younghoon
"Eum santai boss ku" -Sanha
Mereka lalu lanjut fokus melihat pertandingan basket tersebut. Para pemain sangat ahli mengambil, merebut dan men shoot bola ke ring basket lawan. Semua siswa perempuan, merasa seperti memenangkan lotre saat melihat salah satu dari pemain basket tersebut kontak mata dengan mereka
"Ck heboh juga jadi cheers leader" -Minji
"Gituh deh, sabar aja. Lagian lo gak bangga bisa liat mereka deket deket?" -Yeji
"Gak tuh. Gue gak minat pacaran" -Minji
"Ahh selalu lo heran gue" -Yeji
// Bersambung //
Next >>>>>>>>>
Ang angg~
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother is Friend || Younghoon [✓]
FanficKim Younghoon, anak satu satunya dari pasangan Kim Taehan dan Min Jinni. Younghoon bukan keluarga yang kaya, orang tuanya hanya penjual toko roti dipinggir kota. Namun, semakin besar ia mengetahui kebenaran yang selama ini disembunyikan orang tuanya...