𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐈𝐕

1.9K 141 12
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰!

Memori mengerikan dua tahun yang lalu, hampir merusak isi kepala mu. Hal itu terus memaksa masuk kala Heeseung mencoba mengambil alih pikiran mu.

Kamu memberontak. Bayang² dimana kamu pernah terjatuh dari lantai atas mansion, hingga mengalami pendarahan dan melahirkan Sion. Itu semua disebabkan oleh si gila Heeseung!

Tampaknya saat itu kamu terlalu mengabaikan pesan yang sempat Heeseung tinggalkan untuk mu dibawah bantal.
Ini lebih seperti dendam pribadi, ketimbang sebuah perasaan gila yang datang tiba-tiba menyatakan, bahwa, seorang kakak ipar malah jatuh hati pada pasangan adiknya dan berniat untuk merebutnya.

Kamu sudah mati-matian melindungi dirimu dari sentuhan Heeseung.

Tidak ada yang pantas memiliki mu selain Sunoo. Begitulah bibir mu terucap, hingga bikin Heeseung naik darah.

"Padahal aku sudah memperlakukan mu dengan sangat baik hari itu. Kau pikir anakmu benar-benar akan selamat saat hari dimana ia lahir? Sudah cukup aku memberikan waktu untuk kalian hidup tenang. Jangan sampai aku menyegerakan kematian nya." Heeseung membenarkan kerah kemejanya yang berantakan. Ekspresi arogan nya kini mendominasi.

Sedangkan kamu masih meringis dengan luka tusukan ranting yang masih basah, meski sudah terobati.

"Aku akan memberimu waktu, Nata. Hingga saat itu, kau akan benar-benar harus memilih. Hanya ada dua kemungkinan dari pilihan mu nanti. Yaitu, hidup atau mati." Heeseung menyentuh knop pintu.

Kamu berteriak. "MENGAPA HARUS AKU?! MENGAPA HARUS MENGANGGU KAMI?! KEMBALIKAN SION PADA KU!"

Heeseung terdiam. Lalu menoleh memperhatikan penampilan mu yang berantakan. Dress putih itu kembali kotor akibat darah yang keluar dari luka basah mu.

"Karena aku ingin kalian merasakan apa yang aku rasakan."

"Aku tidak perduli dengan perasaan mu. Yang aku ingin kan putera dan suami ku Sunoo!"

Heeseung tersenyum kesal. Ia meraih dagu mu dan sedikit meremas nya. Menatap kedua mata berkaca-kaca mu itu—membuatnya merasakan kenikmatan yang gila.

"Semua ini terjadi, bukan karena kesalahan yang ku lakukan. Tetapi, kesalahan yang suami mu lakukan. Yeah.., meski pada akhirnya wanita yang ia rebut dariku tidak terlalu berharga dari apa yang ku lihat saat ini." Manik Heeseung menatap mu dalam-dalam. Mencoba menelisik terlalu jauh. Bibir nya yang indah, malah menyunggingkan senyuman yang sulit dimengerti.

Kamu tercengang. Apa?

"A-apa... Maksud dari perkataan mu itu?"

Heeseung terkekeh. "Sayang nya j*lang itu pada akhirnya malah memilih untuk hidup dengan manusia. Yeah, itu bagus. Setidaknya kami sama-sama tak memiliki nya."

"Tetapi yang kali ini aku akan membuat banyak perbedaan. Seperti merebut hal yang paling berharga baginya. Bagaimana?"

Kamu menggeleng tak menyangka. Namun kamu mengerti siapa yang dimaksud oleh Heeseung. Jadi, dulu ibu mu sempat bersama dengan Heeseung? Sebelum bersama dengan Sunoo dan malah memilih ayahmu pada akhirnya.

Lantas. Mengapa Sunoo tak pernah mengatakan nya? Kamu pikir selama ini Sunoo tidak pernah memiliki masalah seperti ini.

Buruk sekali masalalu ibumu dengan mereka hingga kamu terkena imbasnya.

"Sebenarnya ibumu tak terlalu bersalah atas masalalu yang terjadi, meski tak bisa dipungkiri jika ia j*lang yang bodoh. Baiklah, lupakan saja. Sekarang hanya tersisa urusan ku dengan Sunoo. Anggap saja ibumu tak pernah jadi awal permasalahan ini. Aku hanya melakukan apa yang pernah Sunoo lakukan pada ku." Setelah itu Heeseung melenggang keluar dari sana.

Obsessed || 𝐒𝐔𝐍𝐎𝐎 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang