secarik kisah tentang bintang kelangga putra sang pengagum segalanya tentang hujan
tentang dia yang menjadi korban bullying dari temannya sendiri..
tentang dia yang beruntung memiliki seorang sahabat yang selalu memberinya kekuatan...
Start= 03 Feb...
Anak laki-laki berumur sepuluh tahun itu duduk di bangkunya menahan tangis, tangan kecilnya meremat kuat celana seragam Pramuka nya itu hingga menjadi sedikit kusut.
"hahaha bintang gak punya ibu"
Itu suara teman-temannya yang selalu mengejek dirinya.
"Kalian lihat saja, ibuku pasti akan pulang dan memukul kalian semua!" teriak bintang, dia yakin ibunya pasti akan cepat pulang, bapak juga pernah bilang begitu.
"Kamu yakin ibu kamu akan pulang huh?, ibuku bilang ibumu itu sudah meninggal hahaha" ujar salah satu dari mereka yang membuat semuanya ikut tertawa.
Sudah menjadi rutinitas sehari-hari mereka semua mengejek bintang.
"Kenapa kalian bilang begitu, ibuku masih ada, kalian tidak boleh berbicara seperti itu!" dia berdiri dari bangkunya menatap teman-temannya sebal,sebenarnya dia ingin menangis tapi dia menahan nya lagi pula untuk apa dia menangis jika mereka saja berbohong,iya pasti mereka bohong!!!.
"karena kamu tidak punya ibu seperti kami" jawabnya
"Aku punya ibu, aku masih punya ibu!"Bintang menghentak kakinya sebal ,dia berlari pergi keluar kelas menyeka air matanya yang keluar, ah.. dia memang sangat cengeng jika sudah tentang kedua orang tuanya, terlebih jika itu ibunya.
"Hei kamu kenapa nangis" ujar seseorang di depan Bintang, Bintang yang merasa ditanya dia menoleh ke arah sumber suara
"Aku di ejek sama teman-teman,mereka berkata bahwa aku tidak punya ibu,padahal ibuku sedang pergi jauh" jawab Bintang
"Sudah-sudah gak usah nangis, ingin berteman hm?" tanyanya,orang itu menghapus air mata bintang.
"Eh.. kamu serius mau menjadi teman Bintang?" Bintang yang tadinya nangis, dia tersenyum lebar, sangat lebar, dia tidak menyangka akan ada seseorang yang mau mengajak nya berteman, jika ini hanya sebuah mimpi, tolong jangan bangunkan bintang.
"Iya aku serius bahkan jadi sahabat juga bisa, namaku Jenu aku kelas 5A"jawab Jenu mengulurkan tangannya yang mana langsung di terima oleh Bintang.
"Namaku bintang,kelas 4A kak"
"Panggil nama saja, hanya berbeda setahun aja kok" ujar Jenu duduk di samping bintang.
"Kalau semisalnya aku panggil Jen Jen boleh gak" tanya bintang sedikit menundukkan kepalanya takut jika dia salah bicara, Jenu tertawa dia mengelus rambut bintang gemas.
"Boleh kok"
Bel masuk berbunyi Bintang pergi ke kelasnya begitu juga dengan Jenu, Bintang berjalan ke kelasnya dengan senyum lebar.
Saat sampai di kelas dia terkejut Karena mejanya yang kotor dengan banyak coretan kapur.
"Ih ini siapa yang ngotorin meja bintang" dia bertanya ke teman-teman nya yang berkumpul dan bisik-bisik, entah apa yang mereka bicarakan bintang sendiri tidak tau .
Karena tak kunjung mendapatkan jawaban, bintang pergi ke kamar mandi membasahi hasduk merahnya dengan air dan mengelap meja nya yang kotor penuh kapur, setelah itu dia kembali ke kemar mandi membersihkan hasduk nya dan menjemur nya di meja yang memang terletak di luar kelas, karena mejanya juga terkena paparan sinar matahari, ya sudah bintang jemur saja di sana, lagian juga meja itu sudah ada sejak bintang kelas dua, entah apa fungsinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pelajaran kini usai siswa dan siswi kelas empat di perbolehkan pulang.
Sebelum pulang bintang mengambil hasduk nya dulu tapi saat bintang mau mengambil hasduk nya, hasduk itu sudah di ambil lebih dulu oleh Affa, siswa yang selalu mengejek bintang karena dianggap tidak mempunyai ibu.
"Kembalikan hasduk Bintang,Bintang mau pulang" Bintang berusaha menggapai hasduk nya dari tangan Affa tapi tidak bisa, Affa terlalu tinggi untuk bintang yang hanya 134 cm.
"Ambil aja kalok bisa" ujar Affa meninggikan tangannya agar bintang tidak bisa segera pulang.
"Ihh kembalikan Bintang lapar mau pulang" bintang melompat berusaha mengambilnya tapi tetap saja tidak bisa.
"Kembalikan" ujar seseorang di belakang bintang, Bintang menolehkan kepalanya ke belakang dan tersenyum ketika melihat Jenu ada di sana.
Affa mengembalikan hasduk nya ke bintang dan berlari pulang, sepertinya dia takut sama Jenu soalnya kan badan Jenu itu gede gak kayak dirinya hehe...
"Makasi Jen Jen" bintang tersenyum dan kembali memasang hasduk nya kembali yang sedikit masih basah itu.
"Kok Jen Jen udah pulang bukannya kelas lima pulangnya masih nanti ya" Bintang menoleh ke arah pintu kelas lima yang tertutup rapat dan kembali menatap Jenu.
"Iya pulangnya cepat , kata bapak ibu gurunya tadi ada rapat" kata Jenu yang di anguki oleh Bintang.
"Katanya lapar,kok masih di sini hm?" tanya Jenu tertawa melihat Bintang yang menepuk dahinya sendiri.
"Bintang lupa ,kalok gitu bintang duluan ya dadah" bintang melambaikan tangannya yang juga di balas oleh jenu
Bintang berlari pergi ke sawah, bukan ke rumah, tapi ke sawah, untuk masalah dia lapar atau tidaknya itu sebenarnya hanya alasan saja agar Affa mau mengembalikan hasduk, walaupun nyatanya tidak
Bintang berlari bersemangat menuju sawah, dia ingin memberitahukan bapaknya bahwa dia punya teman di sekolah.
"BAPAK" bintang berlari ke arah bapaknya yang sedang beristirahat di pingir sawah, bintang duduk di samping bapaknya.
"Loh bintang, kenapa ke sini nak" tanya bapaknya sembari memberikan sebotol air minum kepada bintang yang terlihat ngos-ngosan.
Bintang meminum sedikit air minumnya, dia tidak mau bapaknya nanti kehausan.
"Bapak tau tadi bintang punya teman di sekolah, namanya Jen Jen"
"Jen Jen?" Ujar sang ayah bingung kebingungan, nama yang aneh.
"Bukan namanya jenu tapi bintang manggilnya Jen Jen hehe"
Sang ayah tertawa,dia mengacak rambut anaknya.
Ah.. kenapa anaknya bisa seimut ini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haloooo
Sampai sini dulu lagi rada sibuk soalnya
Kok aku gemes ya sama bintang,lucukkk kemasan sachet:D