secarik kisah tentang bintang kelangga putra sang pengagum segalanya tentang hujan
tentang dia yang menjadi korban bullying dari temannya sendiri..
tentang dia yang beruntung memiliki seorang sahabat yang selalu memberinya kekuatan...
Start= 03 Feb...
Jenu,lelaki yang kini berusia 19 tahun itu berlari pergi menghampiri rumah milik sahabatnya,siapa lagi kalau bukan bintang?
Jenu menatap rumah sederhana di depannya itu dengan perasaan bingung,dia bingung ketika melihat rumah bintang yang terlihat seperti rumah yang tidak berpenghuni,sepi dan terlihat seperti...... tidak terurus?
"Assalamualaikum" Jenu mengetuk pintu rumah bintang tapi tak kunjung mendapatkan jawaban.
"Jenu ya" pangil seseorang di belakangnya,Jenu yang mendengar seseorang memanggilnya menolehkan kepalanya ke belakang.
"Iya,ini jema sama zerun kan" ujar jenu dan di anguki oleh mereka,Jenu memeluk kedua sahabatnya itu,jujur dia kangen dengan mereka,apalagi dengan......
Bintang.
"Alhamdulillah,kita bisa ketemu lagi,em kalo boleh tau bintang kemana,dia pindah rumah ya" tanya Jenu
"Iya,dia pindah rumah" jawab zerun
"Sekarang rumahnya dimana" tanya jenu
"Kamu mau pergi ke rumah barunya" tanya jema yang di balas angukan oleh Jenu.
"Ayo ikut Kami" jema berjalan terlebih dahulu disusul zerun dan Jenu.
Mereka terus berjalan menuju arah kuburan di desa mereka "kenapa kita ke makam, katanya mau pergi ke rumah baru bintang,dia dimana" jenu bingung tapi juga takut kala pikirannya berfikir yang tidak-tidak.
"Ini rumah barunya bintang" jema duduk di pinggir salah satu makam yang ada di sana, Jenu menatap makam yang sekarang ada di depannya,dia melihat nama yang terpampang jelas di batu nisan itu tertulis nama bintang
"I-ini bukan makam bintang kan,tidak,tidak mungkin,bintang masih hidup,dia,dia...." Jenu tak lagi mampu menahan air matanya, dadanya sesak,sesak sekali....
Jema dan zerun menenangkan jenu,mereka tau apa yang di rasakan jenu,sakit,pasti sakit
"Bintang juga sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dia mau mengembalikan boneka yang pernah kamu kasih kepadanya" jema memberikan boneka beruang kecil itu kepada Jenu,jenu menerima boneka itu dan memeluknya.
"Bintang meninggal karena tertabrak truk yang rem nya blong,menurut warga yang melihatnya dia pergi ke tengah jalan mengambil boneka yang kamu beri dulu,tetapi ketika dia hendak pergi kembali ke pinggir jalan dia tertabrak truk,waktu itu aku tidak tau apa yang terjadi tapi ketika kami hendak menjemput bintang ke sekolah,kami melihat banyak sekali orang berkumpul di sana,tak jauh dari mereka juga terdapat banyak darah di tengah jalan,saat kami datangi kami melihat bintang sudah berlumuran darah di depan teras salah satu rumah warga,sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya dia meminta ku untuk mengembalikan boneka ini ketika kamu sudah kembali,maaf, maaf kami sudah gagal menjaga bintang" jawab jema panjang lebar,dia tau apa pertanyaan yang ada di pikiran Jenu.
Jenu mengelangkan kepalanya,dia tidak percaya bahwa musibah ini akan terjadi kepada bintang.
"Pak harso juga meninggal dua tahun setelah bintang meninggal karena terkena serangan jantung" tambah jema, Jenu mencium boneka yang sedari tadi dia peluk,entah kenapa,ketika dia mencium aroma boneka itu dia juga seperti mencium aroma khas bintang
"Bintang.... Kenapa kamu pergi terlebih dahulu daripada Jen jen" lirih Jenu,jema dan zerun menangis mendengar Jenu memangil dirinya sendiri dengan nama panggilan yang paling bintang suka,zerun dan jema tau bagaimana saktinya perasaan Jenu.
"Bintang anak baik,Tuhan lebih sayang sama dia mangkanya dia di panggil terlebih dahulu" ujar zerun mengelus nisan bertuliskan nama bintang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari,pagi hari sekali jenu pergi ke pondok sawah tempat favorit dirinya dan bintang berkumpul.
Jenu duduk di pondok itu, melamun, moment-moment mereka bersama kini berputar di pikiran Jenu bak kaset rusak,tanpa sadar air matanya mengalir "bintang... Bukanya dulu kamulah yang meminta jika saya kembali kita akan berkumpul lagi di pondok ini" ujar nya,Jenu memejamkan matanya membiarkan air matanya terus saja mengalir.
Dari kejauhan jema dan zerun menatap Jenu,mereka masih bisa mendengar apa yang Jenu katakan.
"Bintang.... Lihatlah,Jen Jen begitu amat merindukanmu" ujar zerun pelan,jema menatap Jenu yang masih terus saja memejamkan matanya,dia tau betapa sakitnya hati Jenu mendengar kabar yang tidak ingin dia dengar sama sekali,tapi jika itu takdir Allah,kita hanya bisa menerimanya dengan sabar,kita tau bahwa rencana Allah itu baik untuk hambanya,tapi bukan sekarang,mungkin nanti.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"JEN JEN,AYO PERGI KE PONDOK SAWAH LAGI!" Teriak seseorang dari kejauhan,jenu menyipitkan matanya guna melihat dengan jelas siapakah pemilik suara itu,suara itu terdengar tidak asing.
Ah.. dia tau siapa pemilik suara itu,seseorang yang paling dia rindukan,bintang, bintang lah pemilik suara itu.
"Iya,ini bintang" ujar bintang dengan senyuman manisnya.
Jenu berlari,dia memeluk seseorang yang amat dia rindukan ini,bintang membalas pelukan itu,setelah lama berpelukan kemudian dengan pelan bintang melepaskan pelukannya,dia tersenyum,manis,sangat manis...
"Jenu,ikhlaskan bintang ya,bintang sudah bahagia di sana,bintang senang bisa berkumpul dengan bapak dan ibu di sana dan maafkan bintang karena tidak bisa menjaga boneka yang Jen Jen kasih" ujar bintang dengan suara pelan,jenu menganggukkan kepalanya,dadanya sesak,dia tak kuat walaupun hanya untuk mengeluarkan sepatah katapun.
Bintang berjalan menjauh,jenu hendak menyusul tapi entah kenapa kakinya tidak bisa di gerakkan sama sekali.
"BINTANG" jenu berteriak memanggil namanya,tapi pemilik nama itu tak kunjung menjawab,bintang berhenti dia melambaikan tangannya sebelum kembali berjalan dan menghilang.
Kini hanya cahaya putih yang menyilaukan dapat Jenu lihat,Jenu menutup matanya,dan tersadar dari mimpi yang dialaminya.
Jenu membuka matanya perlahan,ah... Jangan lupakan pipi basahnya, sepertinya dia menangis karena mimpinya itu.
Jenu mendudukkan dirinya "Hanya mimpi,tapi kenapa terasa nyata sekali"
Jenu mengingat kembali mimpi nya tadi,dia ingat dimana bintang menyuruhnya untuk mengikhlaskan kepergiannya.
Baiklah dia akan mencobanya,tapi bohong jika dirinya tidak rindu dengan sahabatnya itu,bohong jika dirinya dapat mengikhlaskan kepergian bintang secepat itu.
'Bintang aku merindukanmu'
END
AAAAAAA GAK NYANGKA BISA NAMATIN INI CERITA
Ini ending nya terlalu pendek jadi aku tambahin aja,suka nggak?
Buat yang masih bingung sama Cast nya:
Bintang (haechan)
Jenu (Jeno)
Jema (jaemin)
Zerun (renjun)
Sekarang paham kan?
semoga kalian suka ya......
Agak bingung ya bikin cerita apa lagi
Ditunggu cerita aku selanjutnya,jangan lupa follow akun ini
Eh.... Akun aku yang lain juga dong
TikTok: laayy82618
Mungkin vidio yang aku upload di tiktok itu gak ada hubungannya sama yang aku tulis di wp,tapi aku kadang promosiin cerita baru aku di situ kok