02

617 82 5
                                    

Karna Jeno sudah resign dari pekerjaan sebelumnya, maka kegiatan sehari-harinya adalah berguling-guling di rumah. Sangat santai, ia tidak perlu khawatir soal finansial, kalau dihitung pokoknya masih stabil. Jeno juga tidak buru-buru mencari pekerjaan selanjutnya, ia ingin menikmati masa pengacara (pengangguran banyak acara) nya.



Tapi tidak dengan Bunda Lee, mana bisa ia lihat anaknya leha-leha seperti itu. Daripada Jeno hanya guling-guling tidak jelas di rumah setiap harinya, anak bungsu keluarga Lee itu diminta untuk membantu di Kedai kopi ala-ala milik bunda. 



Kedai ini milik Bunda Lee, tapi tidak banyak yang tau. Bukan karna takut didatangi teman-teman satu arisannya. Tapi hanya  ingin lepas dari hiruk pikuk perarisan duniawi, dan bertemu dengan orang-orang baru yang belum pernah bertemu. 



Pret



Sebenarnya Bunda Lee bekerja sama dengan teman lamanya jadi memang hanya mengontrol kadang-kadang.



Oh iya, bahkan Renjun sendiri tidak tau kalau Bunda Lee ini punya kedai kopi, jadi Renjun pun tidak sadar kalau hampir setiap hari dirinya berada di tempat milik ibu dari mantannya itu. Kalau tau Renjun pasti akan langsung mencoret kedai favoritnya ini dari daftar tempat nogkrong yang didatangi saat stress dan akan memulai menyeduh kopi sendiri. 



Tapi Renjun pun sebenarnya kalau ke kedai tidak membeli kopi, hanya membeli teh aroma yang akan sedikit membantu meredakan stressnya.



Renjun tidak datang sendiri, seringnya bersama Haechan. Tapi untuk beberapa hari kedepan ia akan nongkrong sendiri karna anak itu cuti dikarenakan urusan keluarga.


"Udah nikah?"


"Hah?"


"Itu urusan keluarga?"


Haechan menonyor kepala Renjun pelan tanda kesal.


"Ya, emak bapakku emang apaan Renjun, Majikan?" 




Renjun tersenyum kecil kepada kasir ketika pesananya sudah jadi, dan langsung menuju meja kosong di bawah AC, jidatnya mengkerut ketika menyadari ada cookies dengan warna velvet di dekat baki yang ia bawa, sengaja ditutup tisu supaya Renjun tidak menyadarinya.



Ini bukan yang pertama kali sih sudah semingguan ini. Ia pikir normal mungkin sedang menghabiskan stok. Tapi kalo dipikir-pikir waktu Haechan beli sendiri temannya itu tidak mendapatkan bonus apapun dan membuat Haechan berspekulasi.



"Kasirnya suka sama kamu kali, Jun."

CABARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang