08. Dua Ravenclaw

234 35 1
                                    

--Happy reading--

🌸🌸🌸

Draco pulang ke rumah bersama Lorcan dan membaringkannya di tempat tidur. Ia tidak terlalu terkejut ketika ia terbangun di pagi hari dan seorang anak kecil tertidur di sampingnya.

Yang mengejutkan Draco, ibunya tiba tepat setelah sarapan.

"Mother, kukira kau tidak akan datang." Draco mengerutkan kening.

"Ya, itu sebelum aku mendengar tentang keributan yang kau timbulkan di Trinkets & Trifles dan hal-hal sepele kemarin." Narcissa menyipitkan matanya ke arah putranya. "Apa kau tidak punya akal sehat selain memancing keributan dengan wanita hamil di depan umum?"

"Aku tidak melakukan apapun yang memprovokasi dia!" Draco memprotes. "Dia yang menyerangku lebih dulu!"

"Tidak bisakah kau memperkirakan hal itu?" Narcissa menggelengkan kepalanya. "Kondisinya yang sedang hamil hanya memperburuk kepribadiannya yang biasanya memang tidak menyenangkan dan sedikit psikotik. Jujur saja, kenapa kau dulu berkencan dengan gadis seperti itu..."

"Dia pureblood, dari keluarga terhormat, dan dia dengan sukarela melemparkan dirinya padaku." Draco mengangkat bahu. "Dan saat itu aku masih remaja. Menurutmu kenapa aku mau dengannya?"

"Draco!" tegur ibunya. "Kau memang putra ayahmu." Narcissa menghela napas.

"Jangan katakan itu." ucap Draco jengkel.

"Di lain waktu, jika kau berada di depan umum dan bertemu dengan seseorang yang sudah tidak lagi berhubungan denganmu..." Narcissa memulai.

"Kami masih bisa mengobrol." sela Draco mendengus. "Hanya saja sekarang, pembicaraannya lebih ke 'apa yang kau inginkan?'"

"Cukup." ucap Narcissa. "Sekarang, apa..."

Dimpy ber-apparate ke dalam ruangan. "Little Master menanyakan Master Draco." Peri itu menghilang kembali sebelum orang di depannya sempat berbicara.

"Baiklah, ayo kita temui anak laki-laki penyebab semua masalah ini." Narcissa menunjuk ke arah pintu. Ia mengikuti Draco menaiki tangga dan berhenti di ambang pintu saat Draco berjalan mendekati Lorcan.

"Daddy, kapan mummy pulang?" tanya Lorcan sambil mendongak dari keretanya. Ia sedikit terkejut saat melihat ada orang asing di sana, tapi kemudian tersenyum. "Apa itu mummy-mu?"

"Ya, itu ibuku." Draco membenarkan, melirik ke arah ibunya. "Dia seharusnya sedang liburan, tapi dia memutuskan untuk mengejutkanku dan pulang lebih awal."

"Itu kejutan yang bagus." Lorcan mengangguk. "Tidak seperti Unca George. Apa mummy-mu baik?"

"Dia baik padaku." Draco menatap ibunya lagi dan menyeringai.

"Kau anak yang tampan." Narcissa tersenyum pada Lorcan, berjalan melintasi ruangan. "Senang bertemu denganmu. Draco banyak membicarakanmu."

Lorcan memberi Draco senyuman puas. "Lihat? Sudah kubilang kau adalah daddy yang baik."

"Apa Draco daddy-mu?" tanya Narcissa sambil menoleh ke samping pada putranya.

"Aku ingin dia menjadi daddy-ku. Dia berpikir dia bukan daddy yang baik. Tapi dia merawatku dengan baik." Anak laki-laki itu memberitahu Narcissa. "Kau sangat cantik. Dan harum."

Narcissa tersenyum geli. "Dan kau mempesona. Kau cocok di keluarga Malfoy."

"Lihat? Dia juga berpikir begitu." Lorcan berbisik pada Draco.

A New Malfoy | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang