14. Tidak Ada Pilihan

221 31 6
                                    

--Happy reading--

🌸🌸🌸

Luna dan Lorcan telah bangun saat Draco keluar dari kamar mandi. Ia mencium kepala Lorcan dan memeluk Luna, memberitahu mereka bahwa ia harus pergi ke kantor hari ini, tapi nanti akan bertemu mereka di rumah.

Ia menghubungi kantor Auror saat akan keluar dari rumah sakit, memastikan ada yang bisa mengantar Luna dan Lorcan pulang.

Begitu ia sampai di kantor, ia menyadari bahwa ia seharusnya menanyakan tentang pengaturan mantra perlindungan rumah Luna ketika ia berbicara dengan para Auror, dan akhirnya ia memutuskan untuk mengirim burung hantu pada mereka.

Terlepas dari niatnya ke kantor, ia hanya menyelesaikan sedikit pekerjaannya di sana, dan terus-menerus mendapati perhatiannya teralihkan. Ia akhirnya meninggalkan kantor pada tengah hari.

Setibanya di rumah, ia menemukan Luna, Astoria, dan ibunya di ruang tamu bersama, sementara Lorcan tidur siang di lantai atas.

"Oh bagus," Narcissa tersenyum, tapi senyumnya tidak sampai ke matanya. "Aku baru saja akan mengirim burung hantu dan menanyakan kapan kau akan pulang. Mrs Greengrass bertanya apakah hari Sabtu minggu depan bisa menjadi waktu yang tepat untuk acara pernikahan."

Luna memandangi tangannya. Dan Astoria tersenyum kosong, tapi tidak menatap mata Draco.

"Aku tidak punya rencana lain di hari itu." Draco mengangkat bahu, dan menyadari betapa buruknya jawabannya itu, mengingat ia sedang mendiskusikan pernikahannya dan sisa hidupnya.

Astoria mengangguk, tapi otot di rahangnya menegang. Sementara tangan Luna gemetar.

"Aku hanya akan..." Draco menunjuk ke lantai atas dengan samar. "...berganti pakaian atau apapun dan kita bisa... well, jika kau membutuhkanku untuk rencana..."

Narcissa tersenyum pada putranya lagi, tidak terlihat lebih senang dengan situasi ini dibandingkan dua wanita yang lebih muda darinya.

Draco berjalan ke lantai atas, berhenti untuk melihat ke dalam kamar Lorcan dalam perjalanan menuju kamarnya sendiri. Anak itu tidur tengkurap, lututnya di bawah dan pantatnya terangkat ke atas, sambil memegangi Snorkack tua yang malang.

Draco menutup pintu tanpa suara, berjalan ke kamarnya sendiri untuk mengganti jubahnya. Ia menolak memikirkan fakta bahwa Lorcan tidak akan berada di sana lebih lama lagi.

Bukan berarti Luna dan Lorcan akan pergi selamanya. Hanya saja mereka tidak akan tinggal di sana lagi.

Saat Draco kembali ke lantai bawah, Mrs Greengrass sudah ada di sana, dan Luna telah meninggalkan ruang tamu itu.

Mrs Greengrass telah membawa banyak buku contoh warna dan menu untuk resepsi dan daftar apa saja yang dibutuhkan dari toko bunga.

"Tidak bisakah kita menggunakan warna kuning cerah yang bagus?" tanya Astoria dengan takut-takut.

"Mungkin bisa menambahkan warna kuning ke dalam rangkaian bunga." jawab Mrs Greengrass. "Tapi kita tentu saja tidak bisa menggunakan warna kuning untuk gaun pengiring pengantin. Itu sama sekali tidak pantas untuk pernikahan musim gugur, apalagi kedua keluarga kita memiliki lambang berwarna hijau."

"Tapi daun-daun menguning saat musim gugur, bukan hijau." ucap Astoria.

"Berhentilah bersikap merajuk." bentak Mrs Greengrass.

"Kurasa ibu kita bisa mengatur segalanya." Draco berjalan ke Astoria. "Apa kau ingin berjalan-jalan dan biarkan mereka yang mengerjakan detailnya? Kita bisa mengenal satu sama lain lebih baik, dan kemudian menawarkan ide-ide kita saat mereka sudah memiliki kerangka dasarnya."

A New Malfoy | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang