13. My Son

292 31 8
                                    

--Happy reading--

🌸🌸🌸

Tampaknya seseorang telah memberi tahu St Mungo's bahwa mereka akan datang, karena mereka ditunggu di depan lift oleh beberapa penyihir medis, yang langsung membawa Lorcan ke ruang pemeriksaan.

"Maaf," ucap salah satu penyihir medis ketika mereka sampai di pintu pemeriksaan. "Hanya satu orang yang diperbolehkan bersamanya saat ini."

Draco menghela napas dan mengangguk, menyerahkan Lorcan pada Luna.

"Tidak!" pekik anak itu. "Aku ingin daddy-ku dan Storie-ku!"

"Kami di sini, Lorcan." Draco meyakinkan anak itu. "Kami akan menunggu di luar sampai mereka mengatakan kami boleh masuk."

"Aku tidak ingin daddy meninggalkanku." Anak laki-laki itu meratap.

"Aku tidak akan meninggalkanmu." Draco meremas tangan Lorcan. "Aku tidak akan kemana-mana."

Pintu akhirnya tertutup, dan Draco bersandar ke dinding, kepalanya menunduk ke depan dengan dagu menempel di dadanya, dan matanya terpejam.

Astoria berdiri di samping Draco dan meraih tangan pemuda itu. "Semua sudah berakhir." Astoria berbisik. "Kita mendapatkannya kembali."

Draco mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Astoria. "Ya, benar."

"Semuanya baik-baik saja." Astoria bergumam. "Itulah yang terpenting. Dia kuat. Dia bisa melewati ini."

"Terima kasih sudah ada di sini." Draco berkata dengan pelan.

Astoria mengangguk, dan mereka menunggu dalam diam selama sepuluh menit terlama dalam hidup mereka, sampai pintu terbuka dan penyihir medis keluar.

"Dia baik-baik saja." ucap penyihir medis itu meyakinkan. "Kami akan menaikkan suhu tubuhnya secara bertahap, dan tentu saja, dia kelaparan. Kami ingin dia tetap di sini semalaman untuk observasi, hanya untuk memastikan tidak ada mantra jahat yang digunakan padanya. Dia mungkin akan tidur sebentar, lalu besok dia bisa pulang. Dia punya pengalaman yang agak menakutkan, tapi dia masih muda. Beri dia waktu, beri dia banyak cinta, dan menurutku dia akan baik-baik saja. Kalian boleh melihatnya sekarang."

Mereka berterima kasih pada penyihir medis itu dan masuk ke dalam ruangan. Lorcan berbaring di tempat tidur, dengan Luna di sisinya.

"Aku takut, Daddy, tapi aku tahu Daddy akan menyelamatkanku." Lorcan memberitahu Draco. "Kau dan Mummy selalu menjagaku dengan baik dan aku tahu kau tidak akan membiarkan orang jahat itu membawaku."

"Inilah sebabnya kau tidak boleh lari dari Mummy atau pun aku." Draco memberitahu Lorcan dengan serius. "Meskipun itu hanya untuk menemui Mr Ollivander. Hal-hal buruk bisa menimpa anak-anak kecil yang suka lari begitu saja."

Lorcan mengulurkan jari kelingkingnya. "Aku berjanji."

Draco tampak bingung sejenak, sampai Luna juga mengulurkan jarinya dan bertaut dengan jari Lorcan. "Kau belum pernah melakukan ini sebelumnya?" tanyanya pada Draco. "Ini adalah mantra pengikat janji untuk anak-anak."

"Ohh." Draco mengangguk dan menautkan jari kelingkingnya juga dengan Lorcan. "Ayo berjanji pada Storie juga, kalau-kalau kau ada di suatu tempat bersamanya."

Lorcan dengan patuh mengulangi janjinya, membuat Astoria menggigit bibirnya agar tidak terkikik.

Astoria tersenyum pada Draco dan Luna. "Maaf, tapi sebaiknya aku segera pulang sebelum ada yang datang mencariku."

Draco berbalik dan meraih Astoria. Memeluk gadis itu sebentar, "Terima kasih sudah datang." gumam Draco.

"Beritahu aku jika kalian butuh sesuatu." Astoria memberitahu mereka. Ia berjalan mendekat dan meremas tangan Lorcan. "Kau jadilah anak yang baik, dan sampai jumpa lagi."

A New Malfoy | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang