WAJIB FOLLOW SERTA VOTE DAN KOMEN GUYS!
Sabila berjalan pelan menuruni tangga sambil sebelah tangganya menggengam handphone, dia baru saja mengabari kakak dan ibu nya bahwa dia sudah sampai sejak tadi.
Dia menghampiri lintang yang sedang membuat jus strawberry untuknya, sebelah tanganya memeluk pinggang lingtang dan menyender pada bahunya, sudah kebiasan Sabila sejak dulu saat dia kelelahan.
"Yaampun sabila, ngagetin kakak aja." tangan Lintang mengusap kepala Sabila dia tahu bahwa adiknya sedang lelah. Dari kecil bersamanya membuatnya sangat hapal dengan tabiat Sabila yang satu ini.
"Badan Sabila lemes ka, pengen tidur."
"Nanti ya tidurnya tunggu abis maghrib tanggung juga udah jam lima." Sabila mengangukan kepalanya dia berjalan menuju sofa dan merebahkan badanya disana.
Baru akan memejamkan matanya, tanganya ditarik oleh seseorang matanya terbuka lebar dan binar bahagia terpancar dari matanya "KAKAK, SABILA CAPEK BANGET TAU." Sang pelaku tak henti-hentinya tersenyum dan tertawa lebar. Ya dia Abraham Reynand kakak ke dua Sabila. Sabila memang lebih dekat dengan Rey dari pada lintang, karna dengan Rey Sabila akan lebih dimanja.
"Utututu adek kakak, sini peluk." Rey merentangkan tanganya Sabila melompat masuk kedalam pelukan kakaknya.
Tangan Rey bergerak mengelus sayang rambut Sabila, dia juga sangat rindu dengan adik kecilnya ini.
Lintang menghampiri mereka dengan membawa nampan yang berisi jus dan beberapa camilan untuk mereka makan bersama. Suara lintang mengalihkan atensi kedua makhluk yang sedang melepas rindu.
"Manjanya kalo sama Rey." Sabila menoleh menghadap lintang, dia langsung turun dari gendongan Rey saat tau kakanya datang membawa minuman favoritenya.
Rey mengeram kesal, untung saja adiknya itu tidak terjembab kelantai. "pelan-pelan bila." Sabila menyengir lucu, "maaf ka Rey Sabila mau minum ini." Sabila mengangkat gelas yang sudah ditanganya. Sedangkan lintang hanya memperhatikan kedua adiknya itu.
"Pulang jam berapa tadi rey?" Lintang bertanya sambil memakan cookis buatanya
"Jam empat tadi rey udah kelar kerjaan, trus siap-siap kesini deh buat liat bocil.""Sabila udah gede tau, buktinya besok Sabila mau ikut seleksi kerja, iya ga ka Lintang." Lintang memberikan jempol untuk Sabila.
"Iya adek kakak hebat banget, ditawarin kuliah malah milih buat kerja hadeh." Sabila tertawa cekikikan. Sebenarnya Rey kurang setuju saat sabila memilih langsung bekerja saat baru lulus sekolah apalagi usianya yang masih belasan, tapi apa boleh buat itu sudah keputusan bulat gadis itu.
Sabila menyodorkan cookies yang sedang dimakanya "Cobain deh ka, enak banget Mmmm."
"Buat kamu aja kaka mau ketoilet dulu sebentar." Sabilla mengganguk dia menatap Lintang yang sudah berganti pakaian lebih rapih.
"Kaka mau kemana?"
"Kaka mau keluar kumpul sama temen, udah lama ga ketemu juga soalnya, kamu mau ikut?" Sabila menggelengkan kepalanya
"Enggak ah Bila dirumah aja, badan bila masih cape soalnya". Lintang mengganguk dan mengusak gemas rambut Sabila. "Yaudah ya kaka pergi dulu, nanti bilangin ke Ka Rey. Pokoknya jangan boleh pulang kalo kaka belum sampe rumah."
"Iya ka nanti sabila bilangin."
Lintang mengambil tas dan kunci mobilnya dia sudah ditunggu temanya sejak tadi rupanya.
Rey berjalan menghampiri Sabila yang sedang asik memakan cookies. "Ka lintang kemana bil?"
"Tadi dia bilang mau keluar bareng temen-temenya."
"Lo gadiajak?"
"Bila tadi diajak tapi gamau, masih cape badanya." Rey mengganguk mengerti
"Gue mau keluar juga bareng temen-temen mau ikut ga lo?
"Temen kerja?"
"Bukan temen sekolah, yang biasa itu."
"Ikutt, sabila, mau ikut." Sabila sangat merindukan temen-teman kakanya yang otaknya sudah sedikit bergeser."Bila pake baju ini aja ya?" Rey melotot terkejut Sabila hanya menggunakan rok skrit setengah paha berwarn putih dan kaos crop top. Tidak tahu saja otak teman-teman rey saat melihat Sabila. Apalagi jika melihat sabila menggunakan pakaian terbuka seperti itu.
"Gak, ganti sana lo pake yang sopan." Sabila mengganguk dan berlari menaiki tangga. Gadis itu sangat bersemangat untuk bertemu teman-teman kakanya apalagi Gema.
Saat sampai atas, sabila berbalik dan berteriak ke arah kakanya "Ka tukar roknya aja yaa." Rey menoleh dan memberikan gelengan tegas. "Ganti semuanya Sabila, kaka tunggu 5 menit." Sabila hanya diam dan memasang wajah cemberut "10 menit." Sabila masih diam dan tak bergeming. "30menit." Sabila tersenyum lebar dan melangkahkan kakinya kedalam kamar.
Rey bedecak heran, tadi katanya cape gamau ikut, giliran gue yang keluar langsung semangat jiwa.
Lama menunggu akhirnya Sabila turun menenteng sligbag kecil berwarna putih, Sabila mengenakan dress dibawah lutut motif floral berwarna cream dan atasanya dibalut dengan cardigan yang berwarna senada. Sabila memilih mengenakan sandal flat yang berwarna senada juga dengan dresnya.
Sabila berdiri dihadapan kakanya "pake ini ya?" Rey meneliti penampilan Sabila dari atas sampai bawah adiknya itu memang sangat cantik mau pakai baju sesederhana apapun tetap terlihat sangat cantik.
Rey mengganguk setuju, "kaka bawa motor tapi, gapapa kamu pake dress gitu?" Sabila mendadak lesu dia sudah malas ganti pakaian lagi. Melihat wajah murung adiknya Rey langsung merangkul bahu Sabila "Bercanda kaka bawa mobil ayo."
Sabila kembali tersenyum dan memeluk kakanya singkat "Ayo, Sabila mau ketemu ka Gema, Bila udah ga sabar.""Suka lo sama Gema?!"
"Apa sih kaaa, bila cuma mau ambil yupi, tadi ka Gema bilang udah beliin bila banyak."Rey memilih diam dan masuk kedalam mobilnya diikuti Sabila yang duduk disampingnya.
"Ka, nanti kita mau kemana?"
"Dicafe biasa, nanti kalo lo cape bilang aja biar kita langsung pulang."
"Siap pak bos." Ini yang Sabila suka dari kakanya lebih memprioritaskan dirinya dari pada teman-teman kakanya......
Haiii haiii hellowwww....
Segini dulu yaaa cerita sabilaa hari ini
Maaf yaaa kalo ga jelas gitu alurnyaa.
Jangan lupa vote and cooment disetiap partnya ya bestie.
Sampai ketemu Sabila dipart-part selanjutnya.Papaii 👋🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
SABILA SAVINA
RomanceSabila Savina gadis cantik yang memutuskan untuk berkerja saat usianya baru menginjak 18 tahun, disaat teman - teman seusianya asik menikmati bangku kuliah dia lebih memilih bekerja karna tidak ingin merepotkan siapapun. "Permisi pak, ini berkas ber...