Gadis cantik itu termenung dengan air mata terus menitik menatap satu persatu orang orang berlalu dari pemakaman kedua orang tuanya.
Ia hanya sendiri sekarang, Ayah dan Mama nya meninggalkannya untuk selamanya. Dirinya yang selalu terbiasa berada didekat kedua orang tuanya sekarang bebas.
Senang? Tentu tidak! Ia sekarang takut melihat dunia luar, sungguh! Ini benar adanya, selama 15 tahun ia hanya didekap didalam lingkungan kedua orang tuanya
Pundaknya dirangkul lembut, ia menoleh kepada orang itu, Wanita paruh baya cantik yang seusia Sang ibu, menatapnya lembut.
"Aya sekarang akan tinggal dirumah Mama Atey, Mama Atey akan jadi Mama nya Aya" Jelas wanita itu lembut.
Ayanna tidak menjawab, ia semakin menitikkan air bening itu dari pelupuk matanya, Dan wanita itu semakin Memeluknya.
"Mam? Sudah belum?"
Ayanna melirik pemuda bertubuh tinggi dan tegap itu menatapnya datar, kaki pemuda itu berjalan menjauh dari pemakaman, ia seperti memberikan kode kepada sang ibu untuk segera pergi dari sana.
Wanita bernama Atery itu pun membawa gadis cantik itu untuk pergi dari sana, walau ia tahu pasti berat rasanya bagi Ayanna untuk meninggalkan tempat itu.
——
"Tante, Aya bisa kok tinggal sendiri dirumah ini" Cicit gadis itu, tidak berani menatap Mama Atery. Keduanya tengah berada didalam rumah Kedua orang tua Ayanna.
"Yakin sayang? Emang kamu berani tinggal disini sendirian?" Atry menatap tidak yakin kepada Ayanna, sungguh ia memang tidak memiliki hubungan darah dengan gadis itu, tapi semasa hidup Erlina, mamah dari gadis itu, banyak sekali membantunya.
Maka dari itu sekarang Atry hanya bisa membalasnya dengan membawa gadis yang malang ini untuk masuk kedalam keluarganya.
Ayanna menatap rumah besar itu, gelap dan mengerikan, kemudian gadis itu menunduk takut. Atry tersenyum tipis, lalu mengusap lembut rambut gadis cantik itu.
"Aya kan udah terbiasa main sama Mama Atey, masa gamau tinggal sama Mama Atey?"
"Aya takut ngerepotin Tante Atey—"
Atry menggeleng pelan , "Enggak ada yang repot, Mama Atey seneng tahu, bisa punya anak perempuan, jadii, Aya mau ya tinggal sama Mama?" Bujuknya kembali.
Ayanna dapat melihat tatapan tulus dari Wanita itu, dan Ayanna pun mengangguk setuju. Dalam hatinya ia merasa sedikit lega, karena fikiran negatifnya yang akan tinggal sendiri telah menghilang.
"Yaudah, nanti—"
BRAK
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, seseorang membuka pintu rumah dengan keras, lalu Ayanna menatap orang itu dengan tatapan mengerut. Ia tidak suka orang itu!
Atry bangun dari duduknya dan menatap tajam wanita dan satu orang lelaki yang dengan tidak sopannya masuk kedalam rumah Ayanna.
"Keluar Lo bocah, rumah ini sekarang jadi milik gue!" Ujarnya sarkas sedikit meneriaki Ayanna.
Gadis itu membalas, "ENGGAK! INI BUKAN RUMAH TANTE! PERGI!" Teriak Ayanna, Atry sedikit terkejut mendengar gadis itu berteriak, walau suaranya agak cempreng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavyaa
RandomGimana rasanya dicintai secara ugal-ugalan oleh Abang angkat sendiri atau mantan tetangga? Yang emang belum ia anggap sebagai Abang. Panggilan nya aja masi pakai 'OM', Awalnya si cewe juga takut, tapi makin dewasa kok makin berani juga nantang si Om...