HAPPY READING
***
WIZONE FOREVER!!!
***
EHEK!Wajah yuri terlihat pucat dan lesu, gadis itu berjalan sempoyongan ke dalam kelas yang mulai terlihat ramai.
"akhirnya lo dateng juga!" celetuk chaewon.
"kenapa?"
"si yeonjun kecelakaan." balas yena yang juga baru masuk ke dalam kelas.
wajah yuri menegang, yeonjun kecelakaan?!
"gue denger kecelakaan nya parah."
Pantas saja kelas 11-5 terlihat sepi, apa jangan-jangan yeonjun kecelakaan karena dirinya? namun yuri tak mau ambil pusing, toh yeonjun kan memang suka ugal-ugalan kalau berkendara.
"oh iya yur, gue mau ngomong sesuatu.."
"Apaan yen?"
"tadi malem gue di samperin arwah nya nako."
"ada-ada aja lo yen," balas chaewon santai, gadis itu memang tidak terlalu percaya dengan hal-hal mistis.
"terserah kalo lo gak percaya, tapi...kayak nya dia pengen kita ngubur dia dengan layak..."
chaewon memelototi yena, "kalo ngomongin itu jangan disini!"
Yuri berdecak kesal sudahlah ia kurang tidur sekarang ia malah mendengar cerita yena— tunggu dia bilang...
"demi apa?!" yuri menggebrak meja membuat seluruh kelas memperhatikan nya,
"gue gak bohong yur, gue beneran liat dia.."
Chaewon langsung saja memperingatkan kedua teman nya untuk tidak membahas hal itu lagi.
"Gue jadi merasa bersalah yur.." ujar yena lirih, yuri menatap sinis yena sambil menelungkupkan wajah nya di antara kedua tangan,
"Sejak kapan seorang yena merasa bersalah, lagian dia sendiri cari masalah sama kita." balas chaewon kemudian kembali fokus mencontek PR milik yena.
"ck! sikopat lo berdua." cibir Yena sambil terkekeh kecil.
Tak lama seorang guru masuk dan di belakang diikuti wonyoung? yang ikut masuk ke dalam kelas.
"Oh iya hari ini Jang Wonyoung bakal pindah ke kelas kalian ya, jadi tolong kalian bisa akrab." ujar guru tersebut, mata yuri melotot kearah guru itu begitupun yena dan chaewon yang juga ikut terkejut,
"halo Kak yuri.."
Yuri, yena, dan chaewon merasa merasa merinding ketika wonyoung menatap mereka dengan senyum yang manis? tapi senyuman itu tampak familiar bagi yuri.
[ DEATH BELL ]
"Wah sekarang yuri ada saingan nya nih."
"mana sepupu sendiri lagi."
"gue denger si sunghoon naksir wonyoung."
kelas begitu berisik dengan bisikan serta pujian kepada wonyoung yang kini resmi menjadi bidadari kelas mereka, Yuri yang mendengar itu jelas merasa jengkel dan semakin membenci wonyoung.
"kok lo bisa pindah kelas gimana?" tanya chaewon tanpa basa-basi nada bicara nya pun terkesan kasar,
Yena langsung menyikut chaewon yang bersikap tak suka pada wonyoung secara terang-terangan.
Wonyoung melempar senyum manis pada yena dan chaewon, "gak tahu, aku tiba-tiba di kasih tahu wali kelas di suruh pindah kesini."
Yuri membeku melihat senyum manis wonyoung (bukan suka ya!) Ia merasa deja vu dengan senyum milik wonyoung dan juga rasa gelisah, takut?
"yur kenapa ngelamun? iya sepupu lo cantik tapi liat nya jangan sampe gitu kali." celetuk hyewon sang ketua kelas.
Yuri menatap dingin hyewon dan langsung membuat cewe itu memalingkan wajah nya karena takut, sedangkan wonyoung tampak tenang dan selalu tersenyum walau suasana mereka berempat yang tengang,
"Uhm...won lo duduk di samping gue aja."
Ketiga cewe itu menoleh kearah Huening kai sang pangeran kelas mereka, lagi-lagi chaewon berdecak sebal.
"eh iya makasih, tapi aku mau duduk sama kak yuri aja hehehe."
Wonyoung menoleh kearah yuri sambil tersenyum manis, yuri merasa angin dingin berhembus di belakang tengkuk.
"Lo–"
"Eh ini siapa yang mau ngelayat cepet list!" seru hyewon,
Mereka baru saja mendapat kabar bahwa teman mereka Yeonjun yang mengalami kecelakaan meninggal, sontak saja seluruh kelas geger.
Jantung Yuri berdetak kencang, apa semua ini gara-gara dia?
"Kak hyewon, aku boleh ikut gak?"
Ketiga cewe itu tersentak karena wonyoung tiba-tiba ingin ikut melayat ke rumah duka, padahal baru hari ini wonyoung pindah kelas.
"Yur.."
Yuri menggeleng pada kedua sahabat nya sambil melotot.
"yur lo ikut–"
"gak, gue gak enak badan."
Yuri cepat-cepat memotong ucapan hyewon kemudian memalingkan wajah nya kearah jendela.
- TO BE CONTINUED -