[05]

24 4 2
                                    

HAPPY READING

***

IZ*ONE ♡ WIZ*ONE

***

✨️✨️✨️

Kim Chaewon tahu berteman dengan Yuri yang egois dan punya ambisi tinggi itu sulit.
Tapi mau bagaimana lagi? Chaewon sangat sulit mendapat teman, dia juga punya ambisi menjadi gadis populer, ia juga ingin dekat dengan Yeonjun.

Namun sekarang Yeonjun sudah tiada, chaewon tidak percaya lelaki nakal yang ia lihat kemarin meninggal dalam kecelakaan, apa ini semua ulah nya atau Yuri?

Rasa takut menyelimuti chaewon, beberapa hari ini juga ia merasa yena dan yuri saling menjauh. Lalu ia dengan siapa?  dia tidak punya teman selain kedua gadis itu.

Ting Ting Ting...  

Suara dentungan bel tiba-tiba membuat lamunan chaewon buyar, ia menengok ke kanan dan kiri, suasana kelas masih kosong,

"Masi pagi, masa udah bel." gumam nya pada diri sendiri.

Memilih tak memedulikan, Chaewon memutuskan untuk melakukan piket pagi nya seperti biasa.

Ketika sedang sibuk membersihkan meja milik Yuri, ia merasakan sebuah cairan menetes dari atap, namun cairan itu berwarna merah dan berbau anyir.

"Loh won, kenapa?" suara halus yang begitu familiar masuk ke dalam telinga chaewon, gadis itu menolah dan mata nya membola menatap Nako?! yang tengah berdiri di ambang pintu dengan seragam lengkap dan tas biru toska tersampir di bahu.

"Kamu ngapain nyakitin diri kamu sendiri?" chaewon menatap terkejut karena tangan nya tiba-tiba sudah memegang pisau dan pergelangan tangan nya sudah mengalir darah segar,

"L-Lo! Lo udah mati anjing! Lo udah mati!" teriak Chaewon dengan langkah menjauhi sosok Nako.

Chaewon mengacungkan cutter tersebut kearah Nako sambil berteriak kasar, "dasar setan! Pergi anjing! Lo udah mati! Gak ada guna nya setan!"

Segala umpatan chaewon lontarkan, mengabaikan rasa sakit di pergelangan tangan nya dia lebih ketakutan bertemu dengan Nako. 

"Kak Chaewon! Ini aku Wonyoung! Kak Chaewon kenapa berdarah gini?!" Seruan Wonyoung membuat Chaewon tersadar dan menatap shock Wonyoung yang sudah berada di depan nya dengan raut wajah khawatir.

"G-Gue..." Chaewon tergagap dia meringis merasa kesakitan, dan Wonyoung segera membalut pergelangan Chaewon dengan dasi lalu segera membawa chaewon ke ruang uks.

*** 

"Gue udah bilang kan yur, kita ini lagi kena karma." ucap Yena, wajah nya tampak pucat dan tatapan mata nya bahkan kelihatan gelisah.

"Apasih! itu chaewon lagi depresi kali, mau bundir aja di sekolah."

"Yur! Chaewon tuh temen kita! Lo segampang itu nanggepin nya?! dasar anjing ya lo!"

Yuri menatap nyalang yena kemudian menggebrak meja, membuat seluruh atensi mengarah pada nya.

"Lo juga anjing! Lo juga seneng kan bully-bully anak kelas 10! Lo juga seneng kan ngerebut cowo nya si chaewon! Gak usah munafik deh lo!"

Yena tak mau kalah, gadis itu mendorong kuat Yuri hingga terjatuh. "Dasar lonte! Lo juga sok-sok an cantik!sering babuin si Hitomi sama Nako! Lo juga iri sama Wonyoung kan sampe bikin dia kekunci di gudang kan!"

Amarah kedua gadis itu membludak, mau tak mau teman kelas mereka berusaha memisahkan Yuri dan Yena.

Wonyoung yang baru datang setelah mengantar chaewon ke uks cukup terkejut dengan adegan Yuri dan Yena yang saling adu pukul dan menjambak,

"Wony tolong panggilin guru, suruh kesini!" perintah Hyewon panik, lantas Wonyoung berlari sekuat tenaga ke ruang guru.

*** 

Yena yakin.

Bahwa mereka sedang menadapat karma.

Ini semua karena siapa?

Salah siapa?








– To Be Continued –  

Terima kasih sudah mampir
Jangan lupa vote dan komen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Death Bell ; Izone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang