chapter 14

163 6 0
                                    

"Aku mencintaimu" gumam Daren tapi masih bisa di dengar oleh Yosua. (previous)

Daren melepas pelukan itu lalu beranjak untuk meninggalkan Yosua. Tak perlu waktu lama saat Daren berdiri membelakangi Yosua, Yosua pun ikut berdiri sambil memeluk tubuh Daren dari belakang.
"Aku juga mencintaimu Ren" bisik Yosua yang sangat terdengar jelas ditelinga Daren.

Daren yang terdiam, lalu membalikkan tubuhnya dan mereka pun saling memeluk.
Setelah 3 menit pelukan itu terjadi, kini Daren yang menatap Yosua dalam lalu dikecuplah bibir Yosua. Awalnya hanya kecupan lembut, sampai akhirnya Daren melompat ke tubuh Yosua. Yosua yang sigap langsung menerima tubuh itu. 
Daren yang kembali mengecup bibir Yosua sambil mengalungkan tangannya dipunggung Yosua, dengan satu tangannya lagi memainkan telinga Yosua.
Kecupan yang mereka buat terlihat layaknya profesional.

(Fabolous Mansion)
Matahari menyinari ruangan yang terdapat 2 makhluk yang terlihat bahagia.
Sekitar pukul 8 pagi, Adevan yang sudah rapi dengan kemeja santai nya, sedangkan Jake yang masih terbaring di ranjang dengan posisi telungkup karena gempuran dari Adevan semalam.
Adevan yang mendekat ke Jake yang masih setia dengan selimut paginya, berusaha membangunkan Jake untuk sarapan.
"Sayang bangun" panggil Adevan dengan lembut.
"Pukul berapa sekarang" ucap Jake pelan.
"8" jawab Adevan dan hanya diangguki oleh Jake.
"Bangun sarapan dulu" lanjut Adevan dan menuju almari nya untuk mencarikan Jake baju.

Jake yang mulai mengerjapkan matanya, dan berusaha untuk duduk.
Saat Jake menjadi top ia tak pernah merasakan sakitnya itu. Dan ini awal Jake menjadi bottom, dengan Adevan yang pertama menerobos itu.
"Akhh" ringis Jake sambil memegang bagian belakangnya yang masih terasa nyeri.

Adevan yang menuju ranjang itu, dan membantu Jake untuk bangun.
Tanpa pertanyaan konyol yang keluar, Adevan menggendong tubuh Jake menuju kamar mandi. Di dudukkanlah tubuh Jake diatas kloset.
"Keluar Dev, aku bisa sendiri" ucap Jake singkat.

Tanpa ada balasan dari Adevan, karena ia sangat bersalah atas perbuatannya kemarin malam yang membuat Jake seperti saat ini. Adevan berusaha mempersiapkan bathtub yang diisi air dan mengontrol panas air tersebut. Dipeganglah tangan Adevan.
"Dev aku bisa sendiri, mending kamu siapkan baju untukku" jelas Jake.
"Kalo butuh bantuan, panggil segera" ucap Adevan dan diangguki oleh Jake.
"Mendekatlah Dev" ucap Jake.

Adevan pun mendekat, ia sedikit kaget karena mendapat morning kiss dari Jake.
Adevan yang sedikit malu akhirnya izin untuk keluar.
"Aku keluar dulu" ucap Adevan gugup.
Saat keluar dan menutup pintu kamar mandi itu, Adevan terdiam dan teringat kejadian semalam.

[flashback on]

Dimana mereka yang saling membersihkan badannya karena cipratan (sperma) yang mereka timbulkan.
"Dev" ucap Jake dengan suara yang begitu pelan karena habis akibat kejadian itu.
"Hmm" sahut Adevan dengan posisi yang masih setia dimana tubuh Jake diatas nya dengan balutan selimut yang ia pasangkan.
"Aku menyukainya, terima kasih" ucap Jake dengan suara paraunya.
"Sama-sama, terima kasih juga untuk apa yang telah kau beri sayang" ucap Adevan.
Kini mereka pun berciuman singkat, kemudian Jake mulai mendudukkan dirinya dengan tetap diatas tubuh Adevan.
Jake mengambil tissue basah diatas meja didekat ranjang yang ia tempati.
"Biar aku bantu bersihkan" ucap Jake sambil mengelapkan tissue itu di dada dan perut bidang Adevan.
"Aku tak berpikir kalo adik ini memang sebesar ini" ucap Jake sambil membersihkan nya.
Disini Adevan yang hanya menikmati keindahan wajah dari Jake dari tempatnya.

[flashback off]

(Nertdavalious Palace)
Pagi hari untuk Yosua dan Daren. Daren yang pertama bangun karena ia merasa tertimpa sebuah benda yang mungkin cukup berat, dibagian dadanya. Tak disangka saat Daren mulai mengerjapkan matanya, dan melihat apa yang menimpanya, ternyata itu tangan dari Yosua. Yang bertamu di dadanya, terlihat Yosua yang masih terlelap layaknya bayi beruang. Daren yang mulai menatap Yosua sambil memberanikan untuk melepas pelukan tangan dari Yosua. Alih-alih melepaskan tangan itu, Yosua malah memeluk tubuh Daren erat. Dengan setengah kaget Daren merasakan ada benda kenyal yang cuwi mendarat di pipi nya, yeah itu bibir Yosua.

shadow assistant (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang