Episode 04: Shi Xi

206 41 18
                                    

------💀-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------💀-------

Seperti malam-malam biasa dengan perapian yang menyala terang, Xiao Zhan membacakan beberapa cerita yang ia kumpulkan. Ia meminta pendapat Yibo tentang apakah tulisannya terdengar bagus, dan tentu saja Yibo selalu menyiapkan pujian.

"Apa yang akan kau lakukan nanti jika bukumu sudah penuh?" Yibo mengajukan pertanyaan. "Jangan bilang kau akan beli baru lagi," lanjutnya dengan nada menggoda.

Xiao Zhan tersenyum kecil dan menjawab, "Aku akan menulis sebanyak yang kumau, jadi kurasa memang satu buku saja tidak cukup."

"Ugh, dasar maniak hantu."

Asap dari kobaran api membumbung tinggi ke arah langit gelap yang luas. Yibo dan Xiao Zhan mendadak merasakan udara menjadi semakin dingin dan berangin.

"Ahhh, sepertinya malam ini kita harus tidur sambil berpelukan lagi," celetuk Yibo sambil melirik Xiao Zhan sebentar.

Xiao Zhan mendengus, "Aku lebih suka tidur di dekat perapian dari pada di dalam tenda. Bukankah sayang melewatkan pemandangan malam berbintang ini?"

"Tapi anginnya kencang sekali, bagaimana jika nanti apinya merambat dan membakarmu ketika kau tidur?"

Xiao Zhan tiba-tiba menoleh ke belakang, ia melihat cahaya kecil yang melayang di antara semak dan pepohonan. Cahaya kuning keemasan itu tampak redup dan bergerak ke atas dan ke bawah dengan teratur.

"Apa itu?"

Yibo bangkit berdiri dan mulai memperhatikan, "Seperti ... Lampu lentera?"

"Apa ada orang di sana?!" Suara lembut dari seorang wanita muncul bersama cahaya yang dijinjingnya.

Kulit putih cerah, rambut hitam panjang, mata seperti kucing, dan bibir tipis berwarna merah muda tampil di hadapan Yibo dan Xiao Zhan. Cahaya dari lentera yang dibawanya memantulkan lekuk sempurna tubuh seorang wanita muda.

Kecantikan wanita itu sempat membuat Yibo dan Xiao Zhan tercengang kagum, sekaligus tak menyangka dengan kehadirannya.

"Ah, syukurlah, ternyata memang ada orang," ucapnya dengan senyuman lega. "Aku melihat api dari kejauhan dan segera berlari datang kemari."

"Apa ada yang bisa kami bantu, Nona?" tanya Xiao Zhan.

Wanita itu menganggukkan kepala, "Adikku sakit, aku ingin membawanya ke klinik tapi tidak bisa. Bolehkah aku minta tolong pada kalian?"

Tanpa banyak berpikir, Yibo dan Xiao Zhan langsung menyanggupi. Mereka melipat tenda, memadamkan perapian, dan menggendong tas masing-masing ke punggung

TELL ME ABOUT THEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang