Chapter 10

4.2K 308 52
                                    

.

Selama lima hari berada di kota Seychelles satu perasaan menggambarkan hanyalah kesenangan.

Setiap tempat, makanan, orang-orang diketemui serta beragam macam lain lagi semuanya begitu indah dilalui.

Merasa senang kunjungan liburan di kota ini telah memperlihatkan banyak hal dan aktivitas terseru bisa dilakukan.

Tercipta indah memori akan dikenang selama menghabiskan masa di sini, tiada hal buruk sama sekali cuma kebahagian dan tawa senda. Bahkan mengabadikan momen di ponsel menjadikannya sebuah kenangan nanti.

Ketika ini di suatu tempat seperti lapangan luas, di tengah-tengah terdapat salah satu pertunjukan dari berbagai cara entah menunjukkan keahlian masing-masing atau bernyanyi bahkan menari terlihat banyak ditampilkan.

Kelihatan ramai dikerubungi orang-orang untuk melihat dan bersorak seru melihat persembahan.

Tak terkecuali Sunghoon dan Jaeyoon ikut sama melihat pertunjukan merasa teruja dengan kehebohan orang-orang.

"Jago banget, itu gak sakit apa?" Kagum Jaeyoon sekaligus heran saat seorang lelaki melakukan spilt ke udara berkali-kali sudah seperti berterbangan di atas dengan tubuh berputar-putar.

"Pasti udah biasa itu mah." Sahut Sunghoon ikut merasa kagum.

Mata keduanya masih fokus melihat ke depan dengan mulut terbuka saat-saat ada pertunjukan diluar nalar mengundang kehebohan pengunjung.

Hingga fokus itu teralih oleh tarikan pelan diujung baju Jaeyoon yang buat kepalanya menunduk melihat anak kecil laki-laki mendongak menatapnya.

"Hi," sapa ramah Jaeyoon sedikit membungkuk melihat cengiran anak kecil itu kepadanya. "What's wrong? Do you need anything?" Bertanya sembari mata meliar mencari keberadaan orang tua.

Sunghoon yang tadi fokus ikut sama terpecah melihat Jaeyoon membungkuk berbicara dengan anak kecil yang terlihat diusia enam atau tujuh tahun.

"Kenapa?" Bertanya heran Sunghoon, turut sama membungkuk mensejajarkan tinggi dari si anak kecil.

Menggidik bahu Jaeyoon belum juga dia bertanya lagi suara si kecil mengalun.

"I just wanted to say hi."

Langsung sumringah Jaeyoon, matanya berbinar menyambut raut anak kecil itu yang ceria menatapnya. "Hi!" Serunya.

Sunghoon disamping ikut sama teruja dan bertanya. "Where are your parents? And what is your name?"

Lagi-lagi terlihat senyum polos.  "My nama is Dave and----" kata tergantung melihat Jaeyoon yang tersenyum manis hingga membuat anak laki-laki turut tersenyum lebih lebar sampai menyipit matanya. "Why are you so beautiful? Can I touch your cheek?"

Lantas mengangguk semangat Jaeyoon bahkan menuntun tangan anak kecil itu menyentuh pipinya.

"So pretty----"

"Oh my god! Dave!"

Suara wanita melengking membuat ketiganya menoleh serempak pada intensitas seseorang berlari mendekat.

"I'm really sorry----"

"Eh, it's okay. I'm fine with it." Cepat disela Jaeyoon melihat si wanita terlihat bersalah sambil mengambil si anak agar menjauh. "He's cute." Cicitnya, gemas.

Bersamaan tubuh kembali tegak tidak membungkuk lagi begitu juga Sunghoon ikut sama berdiri, saling menatap sosok lawan bicara di depan mereka.

"He's beautiful Mom, I want to say hi." Lagi-lagi si anak kecil berkata sambil menunjuk Jaeyoon dengan cengirannya.

MARRIED || sungjake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang