Chapter 20

3.6K 272 49
                                    

.

"Nghh sshh."

Erangan kecil yang sedaya upaya coba ditahan namun tetap pada akhirnya lolos tanpa sengaja disela persetubuhan.

Kedua tangan Jaeyoon semakin mencengkram erat sprei dengan mata sekejap terbuka dan tertutup, nafasnya memberat saat-saat hentakan Sunghoon semakin kencang mengejar pelepasan.

Sedetiknya kepala Sunghoon meruduk di potongan leher Jaeyoon yang terdongak, menempatkan bibir di sana, disesap kencang dan dilumat meninggalkan warna keunguan gelap.

Nafas keduanya memberat terangsang hingga kaki Jaeyoon semakin lebar terbuka memudahkan Sunghoon bergerak leluasa, memuaskan tubuh bawah keduanya yang saling bergesekan mencari kenikmatan.

Sesaat mata Jaeyoon terbuka bersamaan kepala Sunghoon terangkat dari terus menyesap leher maupun selangka, membuat tatapan mereka bertemu.

Tersenyum tipis Sunghoon mendekatkan wajahnya dengan satu tangan menahan rahang Jaeyoon tetap di poisisi sebelum bibirnya memagut bibir penuh Jaeyoon, dikulum dan disesap.

Semakin berkabut mata Jaeyoon apalagi satu tangan Sunghoon yang lain memelintir puting tegangnya mencuat menambahkan lagi sengatan nikmat itu sampai menggelinjang tubuhnya, gemetar.

"Nghh!" Tergelang kepala Jaeyoon, satu tangannya naik menancap di punggung belakang Sunghoon, dicengkram kuat. Meninggalkan bekas jari.

Menyeringai kecil Sunghoon menyadari Jaeyoon kewalahan dilanda keenakan, pun bibirnya turun dari leher ke tulang selangka kembali menyesap hingga meninggalkan tanda.

Sesaat setelahnya semakin turun pada dada Jaeyoon dimana satu tangannya masih setia pelintir satu puting itu dan kini puting yang lain tenggalam di mulutnya, disesap begitu kencang.

Mengundang desahan panjang Jaeyoon berserta kedua kaki mengangkang ikut bergemetaran ditambah tumbukan Sunghoon di bawah tak lari dari tempo.

Mengabur pandangan Jaeyoon oleh air mata dan keringat menyatu, nafasnya semakin terengah diburu nikmat.

Sejenak kepala Sunghoon terangkat dari mengulum puting Jaeyoon yang kini overstimulasi, melihat pandangan sayu Jaeyoon seakan kewalahan namun disaat bersamaan nampak sensual.

Mengecup singkat dahi Jaeyoon yang basah bersama satu tangan naik menyeka ujung mata Jaeyoon yang berair. Mulut itu terbuka, melenguh.

Nampak berantakan Jaeyoon saat ini, rambut lepek dan sekujur tubuh yang mengkilap oleh keringat karena hampir sejam terjadinya persetubuhan ini.

"Ngh." Mendadak mengerang Sunghoon saat penisnya dipijat kencang lubang Jaeyoon, meremat seakan menyodot. "Jangan diketatin Jaeyoon." Desisnya.

Membuat muka Jaeyoon sedia memerah semakin merah mendengar tutur itu. Padahal kedutan di bawah karena dirinya sudah hampir capai klimaks.

Ujung kepala kejantanan Sunghoon terus menekan titik prostat yang buat tubuh Jaeyoon tersentak dan semakin basah serta penisnya mengeluarkan precum menuruni sepanjang batang.

Terpejam erat mata Jaeyoon dan kedua tangan kembali cengkram sprei kasur sampai memutih kuku tangannya. Merasakan perutnya ingin mengejang dan penis Sunghoon sendiri masih giat keluar masuk membuatnya dapat merasakan urat-urat itu mengisi penuh setiap inci lubang miliknya.

Mengetahui sosok dibawahnya ingin klimaks Sunghoon semakin cepatkan genjotan di lubang Jaeyoon sampai terdengar nyaring bunyi paha keduanya yang saling bertubrukan kencang.

Hingga hitungan detik tubuh Jaeyoon melengkung dengan mulut terbuka tanpa suara, pnggulnya sedikit terangkat tersentak-sentak selama cairan putih itu keluar mengenai tubuh keduanya dimana Sunghoon berhenti bergerak membiarkan Jaeyoon orgasme.

MARRIED || sungjake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang