Chapter 15

3.3K 281 50
                                    

.

Setelah permainan yang cukup menyerukan diselangi kehebohan itu berakhir dan selesai juga membereskan tempat berkumpul di halaman tadi.

Waktu makan siang sekali lagi dipesan memandangkan mereka akan sibuk membuat masakan untuk malam nanti dalam porsi yang cukup banyak. Sekalian ingin bagi-bagi sama tetangga.

Ketika ini orang-orang rumah mulai melancarkan rencana ulang tahun. Terlihat sibuk sudah mengerjakan tanpa terkecuali oleh semua orang minus Nenek yang cuma memantau dan kadang ikut sama membantu ringan.

Di ruang tengah di dominasi sama para suami dan anak laki-laki, mengangkat sofa-sofa serta beberapa meja untuk di pindahkan karena ruang itu mau di pakai nanti malam mengadakan acara agar lebih leluasa. Sekaligus ingin memberi hiasan agar tampak hidup selayaknya merayakan ulang tahun.

Sedangkan di dalam dapur sudah pasti di dominasi sama perempuan dan pasangan dari anak atau cucu di keluarga itu, saling kerjasama membuat bahan-bahan dan mulai memasak.

Diujung sudut dapur yang beralaskan karpet ada beberapa orang duduk mengupas bawang dan bahan lain untuk nanti dijadikan rempah masakan.

Orang-orang itu terdiri dari, Wonjun, Jaeyoon dan dua pemandu acara tadi Kaesung maupun Minju.

Semantara yang lain ibu-ibu sibuk mengeluarkan bahan utama, daging-daging serta ayam mau dibersihkan dan susun baik-baik agar tidak berantakan dibantu Jungwon juga.

Dibutuhkan empat orang hanya untuk mengupas bawang-bawang dan seangkatan dengannya karena sangat banyak di baskom besar untuk satu-satu bahan. Banyak lagi mau mereka potong-potong sekalian dibersihkan dari kulitnya.

"Mata aku pedih." Cicit Minju, mengedip-edipkan matanya.

Disahut tertawa Kaesung. "Makanya, jangan difokusin, sekali-kali lihat tempat lain coba jangan di bawang aja?"

Cuma menggeleng Minju sambil meringis merasa pedihnya kedua mata.

Menggeleng kecil Wonjun. "Udah, kamu kerjain yang lain aja. Biarin bawang-bawang ini Kakak yang kupas."

Langsung bangun Minju, mencuci tangan di wastefal. "Aku potong yang lain aja, ya. Kak?" Ujarnya kembali duduk di samping Kaesung.

Angguk kepala Wonjun sambil mengambil baskom berisi bawang merah kecil ke arahnya. Melihat itu Jaeyoon yang merasa tak enak, bawang tersebut masih penuh di wadah besar itu.

Apalagi bawang putih yang di kupas Wonjun juga masih banyak dikerjakan. "Kak..." cicitnya pelan yang duduk di samping Wonjun. "Sini, aku aja yang kerjain lagian aku udah mau habis." Tunjuknya pada bawang bombay di baskom miliknya, meski cukup banyak tapi karena ukuran besar memudahkan.

"Eh, gak apa-apa." Menolak enggan Wonjun. "Habis ini juga kamu bakal ikut bantu masak, biarin aja."

Tetap saja tangan Jaeyoon mengambil baskom berisi bawang merah itu ke arahnya. "Gak apa Kak, udah habis juga."

Terus dikerjakan setelah meminggirkan bawang bombay sudah dikupas habis.

Saling melirik Kaesung dan Minju melihat adegan tersebut sebelum senyum tipis Kaesung memeta. "Kalau gitu, sekalian ini Kak Jaeyoon kerjain," baskom berisi bawang diserahkan ke tempat Jaeyoon. "Kami dua bagian potong-potong aja."

Bahan potong dimaksudkan adalah, berbagai daun, sayur-sayuran, serta beberapa bahan lain mau dipotong kecil-kecil dalam porsi yang sangat banyak juga.

Mengerjap kikuk Jaeyoon melihat baskom itu di hadapannya melirik Kaesung bangun dari duduk hendak mencuci tangan lalu kembali lagi seolah tak terjadi apa-apa, memulai kerja memotong.

MARRIED || sungjake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang