Andai dia memilikiku

59 18 1
                                    

Sepulang sekolah Alicia pergi ke grenmedia di mall sana, di sekolah tadi ia mendengar bahwa cerita yang ia suka di waatpat telah terbit.

Lorong yang terisi oleh rak buku membuat mata perempuan itu bergarak ke sana kemari untuk mencari novel tersebut.

"mana sih" gumahnya sambil mengcek satu satu rak buku tersebut.

Seorang lelaki dengan seragam yang sama saat ia sekolah menghampirinya "cari ini" tanya pria itu sambil menyondorkan buku bersampul biru 'hujan' itu lah judul buku yang di cari cari oleh alicia.

Alicia menolah ke arah dimana lelaki itu berdiri "kak al" ucapnya, ya itu alaska kakak kelasnya di sekolah dan salah satu orang populer di bimasakti.

Alaska tersenyum sambil menaikkan satu alisnya "nih gue tau lo cari yang ini" ujarnya sambil menyerahkan buku tersebut.

Mata alicia berbinar sudah satu jam ia berada di dalam sana tapi sulit sekali menemukan novel tersebut "ah yang bener, makasih dah cariin" ujarnya lalu ia mengambil buku tersebut.

Alaska mengangguk "yuk bayar" ajaknya sambil mengandeng tangan gadis itu lalu pergi.

Mata alicia terpanah kepada tangan yang di gandeng oleh lelaki itu, ia mengikuti alaska ke kasir.

"nih mana bukunya biar aku yang bayar" suara alaska membuyarkan lamunan alicia.

Alicia terkejut "hah apa, gak ini biar alicia aja yang bayar" tolaknya.

Alaska terkekeh, menurutnya wajah gadis ini sangat unik lucu, alaska mengambil paksa buku itu "gue yang bayarin" ucapnya lalu ia meletakkannya di atas kasir dan mengambil dompetnya di saku celananya.

Sang pegawai melayani dengan ramah "oh iya mas debit atau tunai" tanya pegawai wanita tersebut.

"debit mba"jawab alaska lalu ia menyerahkan kartu berwarna biru tersebut dan di ambil oleh pelayan wanita itu.

"kak al nanti alicia ganti deh ya" ucap gadis itu.

alaska tersenyum ia tidak menghiraukan ucapan gadis itu, ia mengambil buku yang sudah di bungkus rapi oleh totbag tersebut.

"diem" suara dingin itu membuat alicia terdiam, ia mengandeng tangan gadis itu lalu mengajaknya pergi untuk meninggalkan grenmedia, ia menyerahkan totbag bewarna hitam tersebut kepada gadis itu "buat lo" ujarnya.

Alicia hanya terdiam tidak bisa mengambil totbeg berisi novel favoritnya "emm gak mau, ini kan punya kak al, alicia gak suka ngambil milik orang lain" ujarnya berusaha menolak.

Alaska menghelan nafas, ia kagum dengan pengakuan gadis ini, gadis ini benar benar beda dari gadis lain, 'Andai dia milikku' "ini punya lo, gue gak suka penolakan paham" paksanya sambil memberikan totbeg tersebut paksa dan berhasil jatuh ke tangan alicia.

"maksih" gumah gadis itu.

Setengah jam kedua remaja itu mengelilingi kota itu pun karena di paksa oleh alaska.

Motor hitam itu menjadi saksi kisah cinta Ketua dingin dengan gadis berprestasi, namun kisah mereka bertepuk sebelah tangan, karena alicia memiliki 'pacar'.

Motor itu berhenti di salah satu caffe terkenal di jakarta dan itu salah satu caffe bintang lima.

"aku gak mau kak" tolak gadis itu saat berada di depan caffe tersebut.

Alaska mengandeng erat tangan gadis itu "nurut atau gue cium lo" ancamnya dan berhasil membuat alicia terdiam.

Kedua remaja itu memasuki caffe itu, caffe dengan nuansa kelasik dan super elegan tersebut.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang