彡zeven⁷•Blij en verdrietig•

178 12 2
                                    





















•••••




Di teras belakang rumah bis di bilang besar karena memiliki Privat pool, halaman rumah yang besar dengan banyak pohon apel,pohon karet dan masih banyak lagi. Di ruang kolam ikan koi ada yang masih berbentuk ruangan yang memiliki tanaman dan dua tempat duduk kayu dan lagi satu kursi goyang yang sekarang tengah diduduki oleh seorang wanita tua sambil menyetel musik 20an dengan beraktivitas membuat rajutan untuk cucu kesayangannya yang sebentar lagi akan pulang ke Malang.
Lagu kenangan terindah by Samsons
"Aku yang lemah tanpamu♪
"Aku yang rentan karena|♪
"Cinta yang t'lah hilang darimu♪
"Yang mampu menyanjungku♪
Suara Indah Wanita Tua Itu.

"Selama mata terbuka♪
"Sampai jantung tak berdetak♪
"Selama itu pun aku mampu untuk mengenangmu♪
"Darimu♪(darimu), kutemukan hidupku♪" sedikit terkejut ada sautan lirik dari mana asal suaranya?
"Bagiku ♪(bagiku), kaulah cinta sejati♪" masih berlanjut ada lagi sautan itu ia pun berdiri melangkah ke teras depan rumah ini.
"Yeah, huu, huu♪(darimu)"lanjut nyanyian wanita tua itu yang mulai mencari sautan lagu di taman belakang.
"(Bagiku, engkaulah cinta sejati)" nyanyian berlanjut namun dari seorang pria muda yang mulai memegang pundak Oma nya dari belakang.
"Bila yang tertulis untukku♪
"Adalah yang terbaik untukmu♪
"'Kan kujadikan kau kenangan♪
"Yang terindah dalam hidupku♪
"'Namun takkan mudah bagiku♪
"Meninggalkan jejak hidupmu♪
"Yang t'lah terukir abadi♪
"Sebagai kenangan yang terindah" lanjut nyanyian pria muda setelah itu memeluk tubuh Oma nya.

Oma menjewer telinga kanan sang Pria.
"Kamu selalu berhasil ngagetin Oma" Omel Oma Graha.

"ADUHH!, hehe iya iya Oma maaf samudra ya " cengir Vando karena mengagetkan Oma Graha.

Oma Graha pun melepas jeweran itu dan langsung meninggal Vando masuk ke dalam rumah lalu duduk kembali ke ruangan dan melanjutkan aktivitas yang sedari awal ia lakukan. Vando duduk di kursi kayu beralas bantal kecil di sebelah Oma Graha.

"Hmm. Oma Oma gak mau nanya gimana kabar samudra? Apa Oma udah gak sayang lagi sama samudra?" Ucap jemberut Vando karena ia di tinggal masuk ke dalam rumah dan Oma Graha tidak menanyakan apapun tentang nya.

Oma Graha bangkit dari kursi goyangnya lalu ia berjalan ke arah dapur Vando pun mengikuti kearah dapur melihat Oma akara yang sedang kesulitan untuk meraih piring pun Vando bergegas membantu mengambilkan piring lemari atas lalu memberikannya ke Oma Graha. Melihat sang Oma sibuk dengan dunianya sendiri ia memutuskan untuk berkeliling ke sekitar puncak rumahnya mengukan sepeda gunung miliknya yang dulu selalu ia gunakan kemanapun ia pergi.

Jkel! Bunyi jagang sepeda berhenti di toko bunga langganan nya
"Eh ada den samudra. Apa kabar den? Mau beli bunga Lily buat nyoya besar ya?" Tanya bapak pedagang yang ternyata ingat dengan Vando
"Alhamdulillah baik pak mad. Iya pak beli 5 batang pisah 5 lagi diikat ya pak mad" ucap Vando lalu pergi ke suatu tempat.





Tok! Tok! Tok!

Bunyi ketukan pintu masuk rumah keluarga pandroloka.

Ceklek! Bukaan pintu dari orang didalam rumah itu

"Iya cari sii" belum sempat menyelesaikan pertanyaan itu tiba-tiba ada 5 anak kecil yang masing-masing memegang 1 batang bunga Lily, anak-anak ini memberikan satu persatu batang yang mereka miliki ke Oma Graha yang masih tidak bisa berbicara apa-apa, Saat yang anak terakhir memberikan batang bunga Lily yang ia punya Oma di buat bingung lagi untuk kesekian kalinya oleh anak-anak itu tiba-tiba saja Anak-anak itu menggandeng tangan Oma Graha untuk pergi ke suatu tempat.

Ne Te Retourne Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang