Selamat Membaca
"Rein, mau ke mana?!" tanya Bayu yang berhasil menangkap lengan Reina.
Reina mencoba melepas cengkeraman lembut dari tangan besar Bayu, pada lengan kanannya. Tapi karena perbedaan kekuatan mereka, membuat Reina tidak bisa melepas genggaman itu.
"Lepas, Kak!" perintah Reina.
"Jawab dulu, kamu mau ke mana," ucap Bayu.
"Aku mau pulang, dan mengobati bekas tamparan dari Kak Bayu. Paham!" tegas Reina.
Bayu bisa mengerti dengan amarah yang Reina berikan pada Bayu. Lagi pula, ini adalah salah Bayu, yang tadi hilang kendali karena mendengar penghinaan dari Reina untuk Jelita. Hanya saja... Bayu tidak mau terlibat semakin brengsek, karena membiarkan Reina pergi sendiri.
Jadi, Bayu pun menurunkan tangannya dari lengan Reina, dan menggenggam telapak tangan Reina. Membuat Reina memberi sorot mata keheranan, menanggapi perbuatan Bayu yang berbeda ketika mereka di dalam rumah megah itu.
"Apaan nih? Aku bilang lepas, kenapa malah pindah tempat doang?" protes Reina.
"Aku yang bawa kamu ke sini, jadi aku juga yang akan nganter kamu pulang," jelas Bayu.
"Nggak! Sejak Kak Bayu membela mommy, aku nggak mau sama Kak Bayu lagi!!"
"Tapi mamah adalah wanita yang mengasuh aku, Rein. Dan walaupun aku salah, karena menampar kamu. Tapi kamu juga salah, karena menghina mamah," jelas Bayu, pada situasi mereka tadi.
"Kalo gitu, kita sudahi pertemanan kita. Karena, selamanya, aku tidak akan bisa memaafkan wanita yang sudah meninggalkan aku, hanya karena... kamu pasti tau lanjutan dari ucapanku," ucap Reina yang memilih untuk memotong ucapannya sendiri.
"Tapi Rein..."
"Nggak ada tapi - tapian," ucap Reina.
Dan entah bagaimana, sekarang terlihat mobil milik Mamah Tiara terparkir di depan pintu gerbang rumah milik Bayu. Reina yang melihat itu, dia segera berlari menuju mobil itu, dan masuk ke dalamnya.
***
"Kenapa sih Tuhan bikin aku jatuh cinta sama Daddy? Kalo ujung-ujungnya Cuma rasa sakit yang aku rasain?" tanya Reina.
Lusi yang berada di kursi pengemudi, menghela napas begitu mendengar keluhan Reina. Dia adalah satu-satunya pengawal yang seusia dengan Reina. "Terus kenapa juga kamu mau jatuh cinta, kalo udah tau itu bakalan sakit?" tanya Lusi balas tanya pada Reina.
Tadi, setelah berhasil keluar dari rumah megah itu. Mobil yang dikemudikan Lusi telah menunggu Reina. Melihat situasi Nona-nya begitu kacau, Lusi pun langsung menjemput sang majikan.
Yahh, walau sebenarnya, Lusi sempat ingin membiarkan Reina jalan kaki dulu. Agar Reina lebih bisa mendalami kekacauan dalam hidupnya sekarang. Tapi, rasa tidak teganya kambuh, jadilah sekarang mereka sudah menaiki mobil bersama.
"Ya 'kan, aku mana tau kalo jatuh cinta bisa sesakit ini?" protes Reina.
"Terus kalo udah tau, emangnya kamu mau berhenti suka sama si dedi?" tanya Lusi.
"Bukan dedi, Lusi. Tapi namanya Dirga."
"Ya ya, siapa pun namanya itu. Intinya, pria itu udah bikin kamu rasain rasa sakit," ucap Lusi mencoba menyadarkan pikiran Reina.
KAMU SEDANG MEMBACA
01. Simpanan Ayah Tiri
Romance"Bangun dari mimpi kamu, pelacur kecil. Jangan berharap aku akan tergoda pada pussy murahan kamu!" Mendengar ucapan Dirga, yang sudah melebihi kapasitas kosa kata yang baik. Menciptakan semburat merah pada wajah ayu sang gadis muda. itu bukanlah sem...