BLADE
°°°¶¶°°°
Beberapa hari setelah itu, Adel mulai terlihat menghindari Freya dan yang lainnya. Bahkan, hari ini ia meminta untuk bertukar tempat duduk dengan siswi lain agar tidak lagi duduk di depan bangku Freya dan Azizi.
Freya menghela nafas menatap Adel dari kejauhan, gadis itu kini duduk di bangku paling depan dekat dengan pintu keluar.
Di tengah lamunannya, Olla dan Jessi tiba-tiba masuk ke dalam kelas dan langsung menuju tempat di mana Freya dan Azizi duduk.
" Pagi brow! " Sapa Olla yang langsung duduk di kursinya, disusul oleh Jessi.
Freya tersenyum, " Hai Lla, Jessi... Tumben agak lama? "
" Biasalah. " Jawab Jessi disertai senyum mencurigakan. Seolah paham, Olla pun ikut tertawa nyengir.
Freya menatap heran pada keduanya, sementara Azizi tidak lagi peduli dan kembali melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu oleh kedatangan mereka.
°°°
Saat guru tengah mengajar, tiba-tiba seseorang melemparkan selembar kertas yang diremas kecil ke arah Freya. Awalnya, Freya tidak peduli dan menganggap hal itu hanya keisengan belaka. Namun, semakin lama didiamkan, kertas yang diremas menjadi bola-bola kecil itu terus menerus melayang ke meja Freya, dan tak jarang mengenai kepalanya.
Freya lantas menggeram kesal. Azizi yang menyadari hal tersebut pun menyenggol lengan Freya.
" Olla sama Jessi. " Tunjuk Azizi, kemudian kembali memperhatikan guru yang tengah menjelaskan di depan.
Dengan perasaan kesal, Freya menoleh ke arah Olla dan Jessi dengan tatapan mata tajam.
Mendapati respon seperti itu dari Freya, Jessi dan Olla langsung menunjukkan senyum tak bersalah. Dan setelah itu mereka berdua menunjuk ke arah seseorang.
Olla dan Jessi menunjuk Adel yang tengah melamun di bangku depan sana.
Freya menaikkan satu alisnya seolah bertanya.
Olla pun menjawabnya dengan gestur tangan dan juga tubuh. Sementara Jessi hanya terus mengangguk di sebelahnya.
Meski gerak bahasa tubuh Olla cenderung banyak yang kurang tepat, namun Freya sedikit mengerti apa maksud dari gerakan tangan sahabatnya itu.
Freya yang mengerti bahasa isyarat pun dapat menyimpulkan arah pembicaraan Olla.
Freya menggeleng sembari menyilangkan tangan di dada guna menjawab.
Wajah Olla mendadak serius. Ia menunjuk Freya lalu kemudian menunjuk Adel secara bergantian.
Freya mengangguk. Memang benar, Adel dengan dirinya masih belum baik 'kan.
°°°
Hari demi hari berlalu, hingga sampai lah pada hari minggu.
Sesuai kesepakatan, Gracia mendatangi warung Ce Mimi pada hari minggu.
Di warung Ce Mimi tutup, Gracia ternyata sudah ditunggu oleh Helisma dan juga Andarini.
" Jadi kita mau ke mana? " Tanya Gracia setelah Helisma dan Andarini memasuki mobilnya, duduk di kursi belakang.
" Nanti aku kasih tau. " Jawab Helisma.
Tidak punya pilihan lain, Gracia pun mulai menjalankan mobilnya untuk keluar dari area belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAOS | Who's The Princess?
FantasyMengisahkan sepasang sejoli yang masih duduk dibangku SMA, yang harus menerima takdir yang mereka sendiri tidak tau mengapa harus mereka yang mendapatkannya.