25

20.6K 1K 6
                                        

Halo anak itik

Kembali lagi sama author terlucuk

Jangan pelit vote say

Vote, komen and share itu gratis guys

Dah sampe bab 25, gak ada niatan buat follow akun wp dan ig ku gitu?

👆👆Kode garis keras hehe

Typo? Tandain sayang

⭐⭐⭐⭐⭐
"Kebetulan gue baru dapet senjata baru, kayanya dia mau nyobain tubuh lo." Alea tersenyum smrik lalu mundur beberapa langkah.

"Udah siap?" tanya Alea sembari menodongkan pistolnya.

"Jangan Al, gue mohon jangan sakitin gue lagi," lirih Amanda dengan raut wajah ketakutan.

Dor

"Agrhh!" teriak Amanda saat peluru mengenai bahu kirinya.

Alea menutup mulutnya seolah-olah terkejut. "Ups, sorry di sengaja, haha." Alexa tertawa

"Mau lagi gak?" tawar Alea.

Amanda menggelengkan kepalanya. "Jangan Al, aku mohon jangan." lirih Amanda.

"Ouh, lo mau lagi? Boleh." Alea langsung menembak bahu kanan Amanda.

Dor

"Arghh!" teriak Amanda.

"Gimana, sakit gak? Apa mau di tambah sama pukulan tongkat baseball?" tanya Alea.

"Enggak Al, udah cukup." Amanda menggelengkan kepalanya.

Alea berbalik lalu mengambil tongkat baseball yang berada di dekat Biru, lalu kembali menghampiri Amanda. "Gak asik baru juga mulai masa udahan," ucap Alea lalu memukul tubuh Amanda dengan menggunakan tongkat baseball.

Bughh

Bughh

Bughh

"Udah Al cukup, hiks hiks." Air mata Amanda terus turun membanjiri pipinya, namun Alea justru tertawa puas melihat hal itu.

"Nangis mulu lo, bosen gue dengernya," ucap Alea lalu duduk di sofa.

"Bang Er, bantuin aku bang," pinta Amanda dengan suara serak.

Erland yang mendengar itu lantas berjalan ke arah Amanda. "Apa lo bilang? Bang? Lo pikir gue tukang bakso di panggil bang."

Erland terkekeh pelan. "Lagian ngapain gue harus bantuin lo, sedangkan lo adalah penyebab adek gue di benci oleh orang lain," ucap Erland.

"Asal lo tau gue udah nyesel karena memilih lo, dan untungnya di saat gue nyesel Alea masih bisa maafin gue, gimana kalo enggak? Mungkin lo udah lenyap dari dunia ini," lanjut Erland.

Amanda memegang kedua tangan Erland. "Aku minta maaf, aku nyesel udah ngelakuin itu, hiks hiks maafin aku," lirih Amanda.

Erland langsung menyentak tangan Amanda. "Gak usah pengan-pegang tangan gue, bich!" bentak Erland.

"Cewek murahan dan kotor kaya lo gak berhak nyentuh gue!" lanjut Erland.

Degh

Rasanya sangat sesak, dada Amanda bagaikan tertusuk ribuan benda tajam secara bersamaan saat mendengar ucapan Erland.

"Gak usah nangis, cuma di katain cewek murahan dan kotor aja nangis, gue aja yang di caci maki sampe di tampar di depan umum gak nangis, kok lo yang cuma di katain gitu nangis," kata Alea.

Transmigrasi Alexa [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang