Serena Halmond 🧁

291 26 0
                                    

Aku Kayeena Mauvishard, salam kenal.

Semuanya sudah pasti tahu siapa Serena Halmond, dan ini sudut pandangku.

Serena Halmond adalah salah satu Examiner¹ yang berada di bawah naungan salah satu agency sekolah balet di pusat kota Netherland, Diamant Corps, atau lebih singkatnya D'Corps. Bergabung hampir secara bersamaan dengan Airin Recistor, Mommy.

Jabatannya lebih tinggi dari Mommy, juga bisa dibilang merupakan tangan kanan pemilik D'Corps.

Awal mula pertemuanku dengan Serena Halmond- Mama, adalah saat hari ujian pertamaku di D'Corps berlangsung. Examiner¹ pada masa itu adalah Mama. Lalu pada saat pulang, bertanya pada Mommy adalah jalan satu-satunya kebenaran.

Bagaimana pun, aku jelas berpikir bahwa sesama pengurus pendidikan dalam satu agency jelas kenal satu sama lain.

Dan ternyata bodohnya aku, bahkan Mommy tidak mengenal Mama. Belum lebih tepatnya. Maka pada pertemuanku berikutnya, pengambilan hasil ujian diberikan pada wali murid yang telah diundang, dan dari sana mereka berkenalan.

Sudah cukup lama.

Beberapa tahun setelah perkenalan dua orang dewasa tersebut, aku hanya sempat bertemu dengan Mama beberapa kali, pun apabila ada acara penting atau acara besar agency. Tidak pernah menduga bahwa selama ini Mommy dan Mama berteman baik.

Pandanganku terhadapnya tentu saja sama dengan bagaimana banyak orang di luar sana melihatnya. Ms. Halmond yang tegas dan berwibawa, cantik, anggun, juga rendah hati. Begitu cocok dengan parasnya yang nampak lembut.

Hingga beberapa bulan lalu pasca Mommy memergoki diriku tengah berbuat hal tidak senonoh dengan putrinya yang lain (memalukan), Mommy berujar bahwa dirinya pun dekat dengan seorang wanita.

Bahkan dalam kondisi statusnya masih istri seseorang. Biar aku tekankan, istri seseorang. Ayah kandung kekasihku.

Cukup membuatku terkejut begitu tahu bahwa seorang Serena Halmond lah yang menjadi pasangan Mommy.

Namun, aku tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Justru aku sedikit lega karena setidaknya pepatah "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" tidaklah salah.

Tapi lebih cocok "buah jatuh sepohon-pohonnya".

Mama bukan seseorang dengan watak dan sifat buruk. Mudah akrab dengan orang baru, sehingga membuatku dan Winter cukup mudah beradaptasi dengan adanya Ms. Halmond; yang sebelumnya hanya di lingkungan agency, sekarang hingga ke ranah keluarga.

Tapi aku cukup senang, setidaknya perempuan baik yang menggantikan manusia seperti Mr. Almoraic.

Mengenai Papa, Ms. Halmond mengenalnya. Dari cerita Mommy beberapa minggu lalu, ketiganya sempat bertemu di Coffee Company.

Sebenarnya Mama hanya menemani, namun karena Papa merupakan orang yang cukup ramah dan mudah bergaul, jadilah mereka berdua berkenalan.

Mommy sendiri tidak ambil pusing. Toh, orang tua kandungku tidak pernah berada dalam hubungan serius.

Iya. Mommy dan Papa tidak pernah terikat dalam sebuah komitmen sebelumnya. Bisa dibilang, aku ini ada karena Mommy yang ingin. Tapi bersyukurnya, Papa ikut merawatku selayaknya ayah pada umumnya. Bahkan perusahaannya akan jatuh padaku.

Malam setelah makan bersama kecil-kecilan, baik aku mau pun Mama mengantar Winter juga Mommy untuk kembali ke kamar masing-masing.

Lalu aku keluar untuk mengambil buah, setelah memastikan Winter tertidur. Namun, mataku salah fokus begitu melihat Mama yang duduk seorang diri di halaman belakang.

BALLERINA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang