◈prolog◈

289 29 54
                                    

••●Hallo gays,semoga kalian sukaᥫ
Kalau ada typo maafin yah.

Happy reading

༻◉◈◉༺

12 tahun yang lalu.

Seorang bocah berusia lima tahun sedang melukis di dinding rumahnya.Dia merasa sangat bahagia ketika melukis.sayangnya ibunya tidak menyukai hal itu,setiap melihat anaknya melukis ia akan merampas kuas milik anaknya dan menyuruhnya untuk belajar.sedangkan di usia sekecil itu seharusnya seorang anak bisa bermain dan bisa melakukan banyak hal bersama teman-temannya.

"Zela!bunda kan sudah bilang kalau Zela gak boleh melukis terus,sekarang masuk ke kamar dan belajar"

"Kenapa bunda?aku gak suka belajar" tanya Zela sambil menyembunyikan kuas kecilnya di belakang tubuh kecilnya itu.

"Kamu mau bunda ambil kuas kamu?biar kamu gak bisa ngelukis lagi?hah!?" tanya Liana melotot tajam ke arah anaknya.

"Ta-tapi bunda... " suara Zela bergetar saat mengatakan itu.

"MASUK!" bentak Liana.

Zela segera pergi dan melangkah masuk ke kamarnya, bocah itu terlihat manahan air matanya untuk tidak jatuh,ia tidak marah kepada ibunya ia hanya ingin di mengerti. untuk menahan rasa sesak didada nya ia menggigit ujung bibirnya hingga berdarah.Zela tau kalau ibunya hanya ingin dia menjadi anak yang pintar dan berguna suatu saat nanti.namun anak itu juga menaruh rasa iri kepada anaK-anak di luar sana yang bebas melakukan apa saja.

Air mata anak itu perlahan-lahan membasahi pipinya.
Ia merasa seolah dirinya tidak di inginkan.seakan semua yang di lakukannya salah di mata ibunya.Dalam tangisnya anak itu berjanji kepada ibunya bahwa suatu saat nanti lukisannya akan berguna.

Tiba-tiba,suara decit pintu terdengar membuat Zela reflek mengusap matanya yang basah,ternyata Reynard yang datang.Zela langsung berlarih ke arah ayahnya.

"A-ayah... Lukisan Zela jelek ya?"tanya Zela,suara anak itu terdengar bergetar.

" gak kok,lukisan anak ayah bagus banget"balas Reynard,seketika menimbulkan senyum lebar di wajah Zela.

"Tapi...lain kali jangan ngelukis di dinding yah sayang,nanti ayah beliin kertas yang banyak buat Zela ngelukis oke?" ucap Reynard mengusap puncuk kepala anaknya.

"Siap!" ucap Zela sembari mengangkat kedua tangannya hormat kepada ayahnya.

"Pintar banget sih,anak ayah"ujar Reynard mengecup
Singkat puncak kepala anak gadis semata wayangnya itu.

Zela tersenyum simpul,ia mengingat ucapan ibunya tadi soreh.ia Takut akan dimarahi oleh ibunya,tapi Zela sangat menyukai hobinya itu.Di tengah lamunannya, Reynard mengejutkan nya dengan berdehem singkat.

"Ekhemm..,anak ayah lagi lamunin apa sih?"tanya Reynard kepada Zela.

"Hehe,Zela cuman ngantuk yah"celetuknya dengan cengiran. Reynard menatap Zela dengan lelehan kecil.

"Yaudah kalo gitu,anak ayah tidur ajah .Oky?"ujar Reynard menaikkan selimut Zela hingga batas dadanya.

"Good night,baby girl".ucap Reynard mengecup kening Zela singkat.

Perlahan matanya terpejam,sepertinya gadis itu telah menyusul ke alam mimpi indahnya.

༻◉◈◉༺

🕊️🥀🥀🥀🕊️

"Aku selalu salah di mata bunda,
Aku gak pernah ada benarnya Dimata bunda,
Sekali aku hidup pun aku tetep salah."

_Zela quenia_

Jangan lupa vote and komen
Gayss ᥫ᭡



Lanjut atau berhenti nih?
Comen!!

ZELA QEUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang