Haii pren!!
Maaf banget telat post😭🙏🏻
Happy reading pren❤️
٭٭٭٭
"Zel?lo manggil gue?"Diandra muncul dari balik pintu.'gue yakin Zela bisa masuk rumah sakit itu karena ibunya'Diandra membatin,mata gadis itu mulai berkaca-kaca melihat keadaan temannya sekarang.
"Diandra Lo kenapa?kok kayak mau nangis gitu?"Zela juga merasa khawatir jika melihat Diandra seperti itu.
Diandra berjalan ke arah Zela kemudian memeluk sahabatnya itu."Zel gue nggak tega ngeliat lo terus-terusan di siksa kayak gini sama tante Liana"air mata Diandra kini membasahi pundak Zela."cuma karena lukisan nyokap lo bisa aja suatu saat nanti ngelakuin hal yang kita semua nggak inginkan Zela"
Zela merasa begitu sesak saat mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Diandra, sekali lagi ia bertanya kepada diri sendiri kenapa ia harus memiliki nasib seperti itu?
"Gue nggak bisa berhenti Ra,gue udah terikat banget sama lukisan"ucapnya di penuhi rasa sesak di dadanya.
Diandra mengusap air mata yang membasahi pipinya itu."sekarang cerita sama gue apa yang sebenarnya di lakuin tante Liana sama lo?"
"Lo udah bisa tau dari keadaan gue sekarang, gue nggak mau bahas hal itu lagi"
Diandra kemudian mengeratkan pelukannya pada Zela.Zela sudah tidak tahan lagi ia benar-benar tidak bisa menahan tangisannya saat berada di hadapan Diandra.
"Ke-napa harus g-gue yang ngerasain ini semua Ra?"ucap Zela suaranya terdengar begitu sesak.
Diandra tidak merespon ia membiarkan Zela melupakan semua perasaannya itu.Diandra juga bisa merasakan kesedihan dari sahabatnya itu.
"Kenapa di saat gue udah punya orang yang bisa bahagiain gue,bunda malah pengen gue ngejauhin dia?kenapa?kenapa harus gue?"ingin sekali rasanya ia berteriak.
Diandra mengusap-usap punggung sahabatnya itu dengan penuh perhatian, sebenarnya ia juga sudah tidak tahan melihat sahabatnya terus-terusan di siksa dari kecil sampai sekarang.Diandra adalah salah satu saksi yang menyaksikan langsung nasib buruk dari sahabatnya itu.
"Zel...gue yakin setelah ini Lo bakal dapetin kebahagiaan di dalam hidup ini,gue minta jangan pernah ngejauhin Zian cuman karena ucapan tante Liana,karena gue tau bahagia lo itu Sekarang ada sama Zian"ucap Diandra kemudian melepaskan pelukannya itu sembari menghapus air mata yang membasahi pipi mulus Zela.
"Tapi Ra...gue khawatir kalau suatu saat nanti mama bakal ngelakuin hal yang nggak baik ke Zian"jujur itulah yang sedang di pikiran oleh Zela saat ini.
"Udah-udah sekarang Lo nggak usah khawatir,selama semuanya nggak terjadi itu artinya Zian aman,okey! sekarang gue mau keluar kayaknya sebentar lagi Zian bakalan datang ke sini"ucapnya beranjak dari tempat duduknya"lo istirahat ya"
"Thankyou Ra"
"Sama-sama sayangku"itu ucapan terakhir sebelum Diandra tidak terlihat lagi di dalam ruangan itu.
Namun setelah kepergian sahabatnya itu,air matanya kembali menetes,sungguh pikiran Zela saat ini sangat kacau,ia benar-benar bingung harus melakukan apa.
٭٭٭٭
Selang beberapa menit akhirnya Zian datang dengan membawa gado-gado yang di bungkus dengan kantung plastik
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELA QEUNIA
RandomZela Quenia. Seorang gadis yang di benci oleh ibu kandungnya sendiri.