Suatu ketika.
"Syi" panggil seorang perempuan berusia sekitar 47 tahun
"Aku di sini bu" ucap seorang gadis cantik nan anggun.
Perempuan yang di panggil ibu itu melangkah menuju rumah depan tempat putrinya berada.
"Ternyata kamu di sini" ucapnya
"Iya ada apa bu?" tanyanya.
"Kamu masih lama?" tanya sang ibu.
"Kayaknya iya bu, itu bunga melatinya masih banyak yang belum di pasang" ucapnya sambil menunjuk untaian bunga yang masih belum di pasang.
"Suruh orang lain saja gak bisa ta?l tanya sang ibu.
"Kalau orang lain yang pasang gak bakalan pas bu, aku akan segera menyelesaikannya. Ibu ada perlu apa?" tanyanya di akhir kalimat.
Syifa termasuk gadis yang perfeksionis, jadi semuanya harus terlihat sempurna di matanya.
"Itu kue-kuenya belum di potong, gak ada yang bisa motong takut gak sesuai sama selera mu.
"Oh iya bentar lagi, aku selesain ini dulu" ucapnya.
"Iya, tapi cepetan ya" ucap sang ibu.
"Iya" jawab Syifa.
Gadis itu kembali naik ke sebuah tangga dan memasang rangkaian bunga melati di langit-langit rumah.
Saat ini waktu tersibuk di rumah itu. Hari ini adalah haul kakek-kakek buyutnya sekaligus acara Maulid Nabi Muhammad yang di adakan di kediaman orang tuanya.
Gadis bernama Syifa itu lah yang menghandle hampir semua persiapan acara. Dari mulai hidangan dan dekorasi.
Yah walaupun banyak orang yang membatu di bagian dapur, tapi dialah yang mengatur hidangan menggunakan resep miliknya.
"Oke tinggal tiangnya saja" ucapnya sambil turun dari tangga yang dia naiki.
Syifa mengambil sebuah rangkaian bunga melati yang cukup panjang untuk di lilitkan di tiang.
Syifa menggeser tangga itu ke dekat tiang, dia menaiki tangga lipat itu setelah memastikan tangga itu sudah aman untuk dia naiki.
Di saat Syifa sibuk memasang bunga melati, sebuah mobil hitam masuk ke halaman rumahnya.
Tak lama setelah memarkirkan mobilnya para penumpang di dalam mobil itu pun turun.
Tiga orang pria berbeda umur turun dari dalam sana dan melangkah ke arah Syifa berada.
Syifa masih belum menyadari kedatangan mereka karena saking fokusnya dan kebetulan dia juga baru saja memasang earphonenya untuk mendengarkan lagu.
"Assalamu'alaikum"
Syifa seketika menoleh saat samar-samar dia mendengar salam dari ketiga pria itu, Syifa terkejut saat melihat tiga orang pria berwajah Arab.
Karena gerakannya yang tiba-tiba Syifa kehilangan keseimbangan.
"Waa.... Argghhh!!" teriak Syifa saat kakinya terpeleset dari anak tangga yang dia pijaki.
Syifa sudah berpikir dirinya pasti akan mengalami patah tulang detik ini juga.
Tapi belum sempat bokongnya itu mendarat di lantai seseorang dengan gesit menyelamatkan dirinya.
Syifa membuka sebelah kelopak matanya saat tidak merasakan sakit sedikit pun di tubuhnya, malahan tubuhnya terasa melayang.
"Kamu tidak apa-apa nak?" Tanya pria paling tua berwajah Arab.
Tubuh Syifa di turunkan kembali.
"Saya tidak apa-apa Habib"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiba-tiba Married
عاطفيةDina Syifa Galbie, seorang gadis berumur 25 tahun tiba-tiba di nikahi oleh seorang pria keturunan Habib yang tak lain adalah kerabatnya sendiri. Cerita ini di mulai dari, acara Haul kakek buyut mereka yang di adakan di kediaman orang tua Syifa. Di s...