Perdebatan

7.1K 213 0
                                    

Tapi Husein pikir itu hanya perasaan semu jadi dia mengabaikannya.

...........


Dan setelah mendengar gadis yang beberapa kali dia pikirkan selama setahun ini akan di jodohkan, dia menjadi sangat tidak rela.

Dan berakhir nekat meminta Abinya melamar gadis di hadapannya ini saat itu juga.

Beruntung keluarga Syifa menyetujuinya walaupun awalnya agak terkejut, tapi mereka langsung menikahkan mereka.

Awalnya mereka ingin memberitahu Syifa tentang pernikahan ini. Tapi ayah dari Syifa melarangnya.

Karena beliau sangat tahu tentang putrinya. Bisa di pastikan putrinya itu akan kabur saat tahu akan di nikahkan.

Sedangkan Syifa sudah masuk usia menikah, tapi gadis itu masih betah sendirian.

"Maaf tapi sepertinya penglihatan Habib bermasalah saat itu" ucap Syifa tak patah semangat, agar dirinya bisa lepas dari pria berparas rupawan tapi terlihat galak.

"Penglihatan ku baik-baik saja Syifa" ucapnya sambil tersenyum lembut pada Syifa.

"Ya Allah, tampan sekali dia" ucap Syifa dalam hati saat melihat senyuman pria yang dia panggil Habib.

Namun Syifa buru-buru menepis semua pikirannya.

Sesaat terjadi keheningan di antara mereka.

"Syifa" panggil Husein.

"Hmmm?" jawab Syifa acuh.

"Kamu mau kan menjadi istri ku?" tanya Husein.

"Bukankah anda sudah dengan seenaknya menikahi saya? kenapa sekarang masih bertanya!" ketus Syifa.

"Jadi kamu setuju?" tanya Husain sambil tersenyum.

Sungguh ini lah yang di namakan pertanyaan yang menjebak.

"Tidak" jawab Syifa

"Tapi kita sudah menikah seperti yang kamu katakan barusan" ucap Husein.

Syifa memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sangat pening.

"Habib saya benar-benar tidak siap" ucap Syifa meminta belas kasih dari pria bermarga Assegaf itu.

"Kita bisa menjalani pernikahan ini dulu" bujuknya.

"Saya benar-benar tidak habis pikir, bukankah kalian harus menikah sesama keturunan Assegaf, lalu kenapa anda malah menikahi saya?" tanya Syifa.

"Tidak ada larangan seperti itu, kami bebas menikahi siapapun terutama pria. Karena keturunan Assegaf di nasabkan dari jalur ayah" jawab Husein.

"Perempuan di keluarga kami juga memiliki hak memilih pasangannya asalkan mereka siap keturunan mereka tidak memiliki nasab ini"

"Jadi pria bebas memilih pasangan?" tanya Syifa.

"Ya" jawab Husein.

"Karena itulah anda dengan seenaknya menikahi saya tanpa bertanya dulu pada saya?!" ucap Syifa mempertanyakan lagi tindakan yang di lakukan Husein.

"Ya aku memang tidak bertanya pada mu, tapi aku sudah meminta izin pada ayah mu dan keluarga mu yang lain" ucap Husein.

"Anda pikir saya mau menikah dengan anda?" tanya Syifa dengan seringai di wajahnya.

"Kenapa tidak? bukankah itu bagus untuk keturunan kita kelak?"

"Tapi saya tidak mau"

"Kenapa?"

"Terlalu ribet menikah dengan kalangan Habib seperti kalian" ucap Syifa sambil mengibaskan tangan kananya.

"Apanya yang ribet Syifa? kami sama-sama manusia seperti mu. Tidak ada yang berbeda" ucap Husein dengan seulas senyuman di bibirnya.

Tiba-tiba MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang