5

101 18 1
                                    

sebelum baca mending pencet dulu tombol bintang yang ada di pojok kiri muehehehehhe

happy reading......

Udara sejuk di pagi hari yang terasa lebih dingin dari biasanya, membuat Jungwon merasa enggan untuk bangun dari tidurnya. Rasanya hanya ingin menggulung tubuhnya dengan selimut seharian. Tapi sepertinya angannya tak bisa terwujud ketika suara teriakkan ayam ayam yang paman yang membuat Jungwon mau tak mau membuka matanya dan bangun dari tidurnya.

Saat bangun, Jungwon tak melihat Jean ada disampingnya, bahkan bantal anak itu juga sudah tertata rapi. Jungwon mencoba mengecheck handphonenya dan melihat jam masih menunjukkan pukul enam pagi. Jungwon berjalan untuk membuka jendela kamar Jean yang pasti akan memberinya view cantik dengan pemandangan lautan padi yang hanya berjarak sekitar tujuh meteran.

Tapi pemandangan kali ini berlipat-lipat kali lebih cantik dari biasanya. Kabut kabut embun yang turun serendah itu membuat Jungwon merasa tengah berada di atas awan. Dengan tergesa Jungwon pun keluar dari rumah dan langsung menuju ke area sawah.

Sudah banyak jepretan yang Jungwon ambil hanyavuntuk memotret ujung padi yang digantungi oleh setitik air dari embun yang menempel.

"Waaahhh cantik banget" pekik Jungwon girang.

"Kak wonieee!!!" Teriak seseorang membuat Jungwon mencari sumber suaranya. Samar samar Jungwon melihat bayangan seseorang dari kejauhan, efek dari tutupan kabut embun yang menutupi jadi tidak terlalu jelas siapa orang yang memanggilnya.

"Kak wonie ngapain?" Tanya Juan yang baru terlihat dari balik tebalnya kabut embun pagi ini.

"Engga kok, cuma lagi cari angin aja",
"Kalian dari mana sepagi ini udah pada keluar?" Tanya Jungwon pada ketiganya.

Juan,Jean, dan Jay baru saja selesai jalan jalan pagi. ini adalah rutinitas mereka setiap hari libur. Baru bangun pagi pagi dan lanjut jalan jalan keliling pesawahan.

"Jalan jalan pagi aja kok kak" kali ini giliran Juan yang menyahuti.

"Eh, kok pagi pagi banget? Apa kalian ngga kedinginan?"

"Dingin sih, tapi enak kok jalan jalan pagi gini, sejuk banget"
"Iya kan Juan?" Jawab Jean.

"Huum kak, rasanya kayak jalan jalan di luar negri yang ada saljunya itu loh, adem sama sejuk banget enak" celetuk Juan dengan gayanya yang khas.

"Hahahahah, oh ya?"
"Terus kenapa ngga ajak kak wonie? Kak wonie kan juga pengen kalau emang ternyata seseru itu" iri Jungwon sambil cemberut karna mendengar penjelasan dari Juan dan Jean.

"Aa juga tadi bilang buat ajak aja kak wonie nya"
"Tapi kak wonie keliatan nyenyak banget tidurnya, aku bangunin juga ngga nyaut nyaut"
"Iya kan a?" Ujar Jean sembari menatap Jay yang seakan meminta untuk dibela.

Jay yang diberi pertanyaan seperti itu seakan kalang kabut. Mengapa Jean berkata seperti itu?

"Y-ya biar kamu tau aja enaknya pagi pagi dikampung itu kayak gimana"
"Tapi Jean bilang kamu masih tidur" jelas Jay.

"Habisnya disini dingin banget sih, enakan tidur sambil pake selimut"
"Tapi besok besok ajak kak wonie jalan ya"
"Pengen ngerasain juga~~" rengek Jungwon pada ketiganya.

"Yasudah besok jalan jalan lagi"
"Aa mau siap siap dulu ya"
"Kalian jadi nyari keyeup nya?" Tanya Jay pada Jean dan Juan.

"Jadi a, nanti biar dimasak sama ibu"

"Yasudah, hari hati ya" tutur Jay sembari mengusap surai Jean.

"Keyeup itu apa?" Tanya Jungwon karna merasa tak pernah mendengar kata itu sebelumnya.

delicate (jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang