Part 4

384 52 3
                                    


Ditempat lain, lebih tepatnya rumah tempat tinggal Argon bersaudara, terlihat A2 dan AZ yang sedang duduk sambil bermain game

"Lu seharian ini bodoh banget" kata A2 kepada AZ

"Maksud lu apaan ngatain gue kayak gitu?" Kata AZ yang merasa tersinggung dengan perkataan A2 kepadanya.

"Gue liat kulkas, obat penawar lu buat hari ini masih utuh yah ngab" Jawab A2 sambil menatap AZ dengan tatapan seram

"Hehe, gue lupa. Tadi buru-buru makanya kelupaaan" kata AZ sambil tersenyum canggung.

"Karna penyakit pikun lu itu, identitas lu bisa aja terungkap" kata A2 memperingati AZ

"Iya santai aja, ini yang terakhir. Gue kesiangan tadi, makanya buru-buru" kata AZ tanpa rasa bersalah.

"Oh iya, gue curiga sama cewek yang depan kafe tadi" kata AN yang tiba-tiba muncul dibelakang mereka.

"Buset, ngagetin aja sih kak" kata A2 terkejut.

"Dia keliatan beda aja, nggak kayak manusia biasa pada umumnya" sambung AN tanpa menggubris A2.

"Apa perlu kita telusuri?" Tanya AZ pada AN.

"Nggak usah, dia bukan orang yang perlu kita telusuri" kata A2 sambil menatap Handphone nya.

"Lu yakin?" Tanya AZ dan diangguki dengan sangat tegas oleh A2.

***

Hari menjelang pagi, Chika yang pagi ini tidak punya kelas memutuskan untuk membaca buku di ruang tamu dengan Gracia yang terlihat sedang membuka-buka berkas yang ada di depannya.

Tringgg

Tiba-tiba, notifikasi Handphone Chika berbunyi, dan Chika langsung memeriksa nya.

"Dari flora?" Gumam Chika

"Kenapa dek?" Tanya Gracia sambil memandang Chika

"Flora pengen ketemu Ci, katanya penting" jawab Chika

"Penting? Ya sudah ayo kita ketemu mereka" kata Gracia dan Chika mengangguk setuju

***

Di sinilah mereka sekarang. Di rumah pemberian Gracia tepatnya di ruangan Flora.

Terlihat Gracia dan Chika duduk berdampingan berhadapan dengan Flora da Fiony. Sementara Adel memilih untuk duduk di kursi depan komputer nya.

"Ada apa?" Tanya Gracia

"Cici nggak mau minum sesuatu dulu?" Tanya Fiony sekedar menawarkan

"Tidak perlu" jawab Gracia dengan nada datar

"Dasar alkonost berhati dingin" gerutu Adel dengan tatapan tetap fokus ke komputer.

Tanpa dia sadari ke empat alkonost di belakangnya sudah memandang dengan tatapan terkejut.

"Ekhem, maafkan dia Ci" kata Fiony untuk mencairkan suasana.

"Jadi, ada apa?" Tanya Gracia lagi

"Aku menemukan seseorang yang terlihat sangat berbeda Ci" jawab Fiony to the point sambil memperlihatkan foto Perempuan (di bab sebelumnya)

"Aneh" kata Chika

Dia terus memandangi foto yang diberikan oleh Fiony. Begitu pun dengan Gracia.

"Kenapa dia bisa tersenyum semanis itu" sambung Chika yang membuat Gracia menghela nafas kesal

"Kan sudah ku bilang dia manis" gumam Adel lagi

"Auranya memang beda" Kata Gracia dengan nada serius

"Aku mencurigai kalau dia Argon Ci" kata Fiony membuat Flora memandangnya dengan terkejut.

"Kenapa kamu bisa langsung bilang seperti itu cepio?? Bagaimana kalau dia Alkonost?" Kata Flora membantah perkataan Fiony

"Bagaimana kau bisa begitu yakin?" Fiony membantah balik

"Auranya misterius, yang berarti kita belum bisa menekankan kalau dia musuh kita" kata Flora lagi

"Dan juga tidak bisa menekankan kalau dia bukan musuh kita" kali ini bukan Fiony yang bicara tapi Gracia

Semuanya terdiam sejenak

"Lalu apa rencana mu?" Tanya Chika Tiba-tiba

"Aku sudah tau kalau dia masih SMA, jadi aku berencana mengirim Flora ke sekolahnya untuk menyelidiki dia, dan aku ingin berpura-pura menjadi guru di sekolahnya"

"Mampus jadi anak sekolahan lagi" gumam Adel mengejek Flora.

"Baiklah, kalau begitu. Lakukan" perintah Gracia

"Ci, bagaimana bisa Cici langsung menyetujui tanpa tau kedepannya bagaimana? Kalau ternyata dia Argon bagaimana? Itu bisa membahayai Flora" kata Chika tidak setuju dengan keputusan Gracia

"Kalau begitu kirim Adel juga, biar Flora aman" kata Gracia membuat Adel terkejut dan langsung membalikkan badannya

"Kok gitu Ci?? Kan aku ga ada ngasih ide apa-apa? Kok jadi aku? Kan-"

"Aku akan mengurus semuanya. Sampai sini saja" kata Gracia memotong perkataan Adel dan melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Adel yang melihat hal tersebut tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia benar-benar terkejut.

"Kok gini sih Ka Chika?" Tanya Adel dengan nada tidak terima

"Ikuti saja Del." Jawab Chika seadanya

"Oke kalau begitu. Langkah awal cari tau identitas nya. Pelan-pelan saja. Jangan terburu-buru. Dan laporkan apapun itu" kata Chika kepada ketiga nya dan ikut pergi bersama Gracia.

Ketiga Alkonost yang tersisa di Landa keheningan. Mereka sibuk memikirkan rencana kedepannya.

'Aku tidak akan membiarkan mu lolos jika kamu memang Argon' - batin Fiony

To be continued....

Kayaknya sekarang bakal lebih sering up😌

ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang