Seseorang menekan bel apartmentku tanpa henti, membuatku geram dan berjalan ke arah pintu. Saat kubuka pintu seorang wanita tepat berada didepanku dengan wajah riangnya, Fiska.
"selamat pagi, hari ini kita ada pesta" ucapnya dengat senyum tiga jari.
"apa maumu? selamat pagi" jawabku singkat.
"eh? ada apa? kamu sangat berantakan, dan tidak bersemangat." katanya terkejut. Mungkin melihat muka bantalku serta mata panda dan rambutku yang berantakan.
"aduh tuhan, aku suka sekali cewek yang kelihatan rapuh" ucapnya menunjukan jempolnya kepadaku. Sialan.
Dia mendorongku masuk kedalam "oke kita meriasmu hari ini, mau aku yang menata rambutmu?"tanyanya.
"aku bisa melakukannya sendiri"
"kalu begitu jangan lupa memakai bra!" Hah??!
"Jangan lupa untuk memakai bra, tidak ada gadis cantik yang tidak menggunakan bra saat menggunakan gaun cantik!" apa maksud dia karna dadaku yang rata? menyebalkan.
"kau tambah sakit sepertinya"kataku jengah.
Dia berjongkok dilantai menutup mulutnya dengan bra. ck! segala bra dibawa-bawa.
"padahal aku ingin membantumu"ucapnya pura-pura bersedih.
"Baiklah, Jika itu maumu" Dia langsung berdiri hadapanku dengan senyum merekah.
Sehabisnya tadi aku mandi dengan gesit fiska langsung mendandaniku serta menyisir rambutku dan memilihkanku baju.
Ini pertama kalinya aku dan fiska bersama-sama sendiri. Aku harap aku tidak mengatakan hal yang buruk kepadanya. Pasti akan memalukan setelah dia datang baik-baik kemari untukku, jika aku berkata sesuatu yang buruk kepadanya.
"kamu tidak usah gugup gitu dong, aku hanya ingin bersahabat denganmu."
Dia orang yang baik.
Dia menyelipkan rambutku dibelakang telinga. "Ah! telinga mu indah sekali, rasanya aku ingin menggigiti telingamu" Dia juga mesum!
Dia mendekat ketelingaku "apa kantung mata itu karena stevan?"
"a- apa? tentu saja tidak. maksudku, tidak penting juga aku memikirkannya"ucapku gelagapan.
Ia kembali keposisi semula menyisir ramburku lagi. "Jadi, apa kau ingin mengontrakku sebagai agen?" tanyanya.
"maksudmu?" kataku bingung.
Ia menangkup dagunya dengan tangan "Aku tidak bersemangat melindungi laki-laki yang udah besar, jelek, item lagi." Perkataanya membuatku ingin tertawa.
Aku tersenyum menanggapi ucapannya "terimakasih atas tawarannya, tetapi sejak dari awal aku datang kemari aku tidak berniat untuk menyewa agen."
"Tapi kamu melakukan kontrak dengan stevan" aku tertegun saat dia berbicara seperti itu.
"aku harap kalian berdua segera berbaikan lagi" Aku diam tidak menanggapi uncapannya.
---
Stevan POV
Aku mencari-cari fiska untuk menanyakan bagaimana kabar nathalia, kutemukan dia sedang memperhatikan rena mengambil banyak makanan jepang.
"Fiska"panggilku padanya.
"oh, kau rupanya"katanya menanggapi panggilanku.
"aku kira kau akan menjaga nathalia sampai agen berikutnya datang. Dimana dia?" tanyaku.
