Sekarang hari pertama aku sekolah, membuat rasa percaya diriku turun begitu saja. Mengingat sikapku yang sombong dan tidak sopan kepada orang lain, rasa takut tidak mendapatkan teman itu lah yang paling aku benci.
Aku sekolah di Manhattan High School, tidak jauh dari apartmentku. aku kelas 3 dan sebentar lagi aku kuliah dan selanjutnya apa lagi yang harus kulakukan?
Menikah? dengan siapa coba? Huhhh Aku tidak mau memikirkan itu.
Aku pindahan dari wayne high school, di Ontario pusat. Ontario ke Manhattan? wahh kau harus menempuh waktu sekitar 5 Jam jika jalanan lancar, jika mendapatkan kemacetan kau harus sangat bersabar dan bersabar. Tentu saja rumahku yang gedong itu berada di Ontario, tidak perlu membahas rumah itu, mendengar nama ontario sekarang aku menjadi muak.
"ah nathalie, haayy" suara manja terdengar ditelingaku.
"namaku nathalia, bukan nathalie" kataku sedang turun dari tangga.
"tapi nama itu cocok untuk panggilan, nathaliaaa terlalu panjanggg" ucapnya berbelit-belit.
"yaa terserah kau saja fis" kataku jengah.
"hari pertamamu sekolah? hhmmm??" tanya fiska.
"iya"kataku lesu.
"Mengapa kau lesu begituh? Ada kakak ini yang akan melindungimu" ucap raka berseru.
"Cih hanya tuaan kau beberapa bulan, memangnya aku mau memanggilmu kakak."kataku sebal.
Stevan datang menghampiri kami, dia turun dari tangga. Seperti biasa memakai baju formalnya dengan rambut setengah basah, dann holy shit tampan!
"selamat pagi nona, hari ini saya akan mengantar nona. Maaf atas keterlambatan saya" ucapnya membungkuk dan kemudian menyapa fiska dan raka.
"raka seragammu sama dengan nona nathalia" ucap stevan lagi.
"eh iya aku baru sadar kau memakai seragam yang sama sepertiku." melirik ke arah raka yang sedang asik memakan sarapannya.
"kau tahu tampang dia ini tidak cocok menjadi murid sekolahan, lebih cocok menjadi penagih hutang atau kurir bangunan hahahahha" fiska dengan ketawa jahatnya.
Stevan tersenyum "itu karena raka terlihat dewasa."
"ah terimakasih itu kuanggap sebuah pujian" sautnya masih memakan sarapannya.
"kau ini pujian saja baru kau jawab"
"untuk apa aku menjawab ejekan" ucap raka cuek.
"ahh nona aku sangat senang atas pesanmu semalam, itu amat sangat menyentuh hati" ucap stevan gembira.
Ku alihkan pandanganku dari stevan " heuh aku hanya melatih gaya sms dari handphone saja."
"saya akan membacanya setiap malam sebelum tidur" ucapnya menunjukan smsku semalam.
Aku tercengang " berikan itu!"
"tidak boleh"
Aku menarik-menarik bajunya agar dia mau memberikan handphonya padaku, tapi dia meninggikan handphonenya agar aku tidak bisa meraihnya.
"berikan itu akan kuhapus"
"saya telah membuat backup didalam komputer dan didalam kartu memori, sebagai alat tambahan untuk aplikasi perpesanan. Saya juga telah mencetak dan melaminating pesan itu, kemudian meletakannya ketempat yang aman." ucapnya panjang lebar.
Aku tercengan untuk kedua kalinya "kau benar-benar gila stevan"
"aku akan tunggu nona diluar aku mengambil mobil dahulu nona" dia ini benar-benar!
