B | 19 - lil interaction

403 60 10
                                    

Gue ngerutin jidat pas dapetin sosok Biantara yang duduk di lantai di pojokan laboratorium komputer buat kelas mata kuliah Arsitektur Komputer dan Sistem Operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue ngerutin jidat pas dapetin sosok Biantara yang duduk di lantai di pojokan laboratorium komputer buat kelas mata kuliah Arsitektur Komputer dan Sistem Operasi. Karena kelas kuliah sama praktikumnya masih diajarin sama dosen yang sama pun jamnya berurutan, makanya buat kelas kuliah biasa mata kuliah satu ini selalu dilakuin di lab komputer.

Dosennya sih belum dateng, tapi karena lab-nya udah dibuka, gue mutusin buat masuk. Gue kira belum ada yang dateng, ternyata ada Biantara di deket meja yang biasa gue tempatin sama kelompok praktikum gue.

Aneh juga dia udah dateng. Biasanya baru kelihatan batang hidungnya di jam-jam mepet.
 
 
 
"Eh, Nau."
 

Biantara dongak ke atas sambil tarik ujung bibirnya sedikit. Jadi kayak senyum tapi nggak senyum.
 
 

"Lagi ngapain?" tanya gue yang akhirnya ikut duduk di bawah, di samping Biantara. Nggak enak aja kalau gue duduk di atas terus ada dia yang lagi ngemper di bawah.
 
 

Biantara nggak cuma gabut atau diem aja, I guess, karena di depannya ada laptop terus ada program semacam editing atau mixing musik gitu.

Nggak tahu pastinya, gue cuma asal tebak.
 
 

"Biasa," jawab Biantara bikin gue makin ngerutin jidat.
 
 

Biasa apaan?
 
 

Emang gue tahu kebiasaan dia apa?
 
 

"Eh iya, lo nggak tahu ya? Ini maksudnya buatin BGM buat vlognya Jess di youtube, karena nggak mau kena copyright jadi dia minta bikinin musik sendiri," jelas Biantara yang bikin gue angguk-anggukkin kepala.

"Kenapa sendiri? Yang lain mana?" tanya gue basa-basi.
 
 

Sebenernya gue mau angkat kaki, tapi, karena dia barusan jawab pertanyaan gue, jadi agaknya kalau gue langsung pergi gitu aja kesannya kurang sopan. Makanya, gue coba ajuin satu pertanyaan lagi.
 
 

"Ngaret mereka mah. Pada jauh sih kosannya."

"Oh," kata gue lagi yang kali ini mutusin buat berdiri setelah nanggepin jawaban Biantara pakai oh.

"Mau kemana, Nau?"

"Keluar."

"Lah? Baru masuk? Masa keluar lagi?"

"Daripada di sini cuma berdua sama lo. Nanti dikira macem-macem. Jadi, mending gue nunggu di luar aja," kata gue lagi dan langsung anggukkin kepala ke Biantara sebagai tanda pamit, terus jalan ke luar lab.
 
 

Kalau stigma atau kecurigaan orang, yang mungkin muncul pas lihat gue cuma berdua di lab sama Biantara, nggak berpengaruh sama akademik, mungkin gue bakal bodo amat.

Masalahnya, gue masih mau kuliah tanpa drama atau masalah sepele yang mungkin bisa bikin akademik gue keusik. Belum lagi, dosen bagian komisi kedisiplinan suka banget keliling.

B; park wonbin - hong seunghanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang