Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suka sama Naura itu... bukan hal pertama di hidup Bian. Maksudnya, dulu dia pernah suka sama orang lain. Jatuh cinta ala-ala remaja labil kayak kebanyakan temennya.
Dari mulai yang cuma sekedar suka sampai pacaran karena FOMO. Iya, Bian tipe yang ikutin trend sekitar banget. Pernah pas masa-masa SMP mau ke SMA, banyak temennya yang pada deket sama lawan jenis, saling suka terus pacaran. Bian nggak mau kalah dong.
Nggak butuh waktu lama dari masa kenal, pendekatan sampai jadian. Paling lama dua minggu. Paling cepet dua hari. Ya, segampang itu dulu. Punya atau nggak punya perasaan, bisa aja jadian.
Bukan berarti Bian atau pasangannya dulu itu gampangan. Lebih ke saling penasaran dan pengen coba-coba hal baru. Terutama soal asmara. Makanya, suka nggak suka bisa aja diterima terus jadi pacar. Urusan rasa ya... dibiarin aja tumbuh seiring waktu jadiannya. Kalaupun nggak cocok tinggal putus with no hard feelings.
Ya, sesimple itu dulu.
Tapi, sekarang beda. Selain karena udah di masa-masa proses pendewasaan diri, juga karena Bian nggak mau main-main lagi. Apalagi yang dia suka sekarang ini tipe yang kayak Naura. Yang super duper susaaaaaah buat dideketin.
Nggak cuma susah dideketin, Naura itu juga susah ditebak. Bian beneran nggak bisa baca Naura lewat gerak-geriknya.
Ya walaupun sekarang Bian udah mulai sedikit banyak tahu soal dia karena udah setahun lebih kenal. Bian tetep nggak bisa gegabah buat ambil keputusan secara sepihak kayak dia masih sekolah dulu.
Semuanya butuh pertimbangan. Butuh dilihat juga responnya Naura nih kira-kira gimana. Suka apa enggak sama dia?
Kenapa?
Karena ya itu tadi, Naura itu susah dibaca.
Naura bisa aja diem lihatin kucing seolah suka, tapi ternyata nggak suka. Naura bisa aja kelihatan enggan buat dimintain bantuan, tapi ternyata justru sebaliknya. Dia bakal
Kapan dia seneng, kapan dia marah, kapan dia suka atau kapan dia nggak suka sama sesuatu, itu nggak ada yang tahu. Kecuali ditanya langsung.
Makanya, Bian suka banget konfirmasi ke Naura. Nggak mau denger katanya-katanya. Maunya tahu nyatanya.
Buat yang nggak paham sama Naura, mungkin ngiranya Naura bosen diajak ke tempat kayak yang Bian ajakin sekarang.
Diem, nggak banyak komentar. Tapi, setiap yang dilewatin pasti bakal dilihatin dari atas ke bawah. Kalau yang lagi dilihatin itu orang, kemungkinan besar Naura bakal kena damprat. Ya walaupun sebenarnya tatapan dia juga biasa aja. Nggak ada sirat menghakimi atau gimana.
"Suka nggak, Nau, diajak ke sini?" tanya Bian yang sekali lagi tujuannya buat dapet konfirmasi ditambah validasi kalau pilihannya kali ini itu bagus.
