#pendekatan

60 13 8
                                    

Assalamualaikum Hallo readers🙌
Jangan lupa vote and komen ya.
Smoga yang vote and komen sehat selalu, dan punya calon yang Sholeh/sholehah.🌻
--- Happy reading ---

Semilir angin malam, dan langit yang dihiasi dengan cahaya bulan yang menambah suasana keromantisan perasaan pemuda bermata sipit saat itu.
Arzan yang tengah duduk dikamarnya, sembari menatap langit yang terbentang luas nan indah dari kaca jendelanya.

"Anya,kamu itu ibarat bulan purnama,yang cahayanya tidak hanya menerangi dirinya, namun juga mampu menerangi yang di sekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anya,kamu itu ibarat bulan purnama,
yang cahayanya tidak hanya menerangi dirinya, namun juga mampu menerangi yang di sekelilingnya.
Yang artinya kamu tak hanya bermanfaat untuk dirimu sendiri, tapi juga untuk orang lain." ujar arzan yang tengah melamun sambil menahan dagu diatas tangannya.

Mengingat ia mempunyai nomer Anya, ia pun terpikir akan menghubunginya.
"Eh iya, gua kan punya nomer Anya." sambil beranjak mengambil ponselnya
Dia pun menghubungi Anya.

--- Dirumah Anya ---

"Cekringg". Notifikasi pesan dari ponsel Anya masuk.

Anya pun menerima pesan dari nomer yang tidak ia kenal.
"Ini siapa ya?" Tanya Anya sambil menatap layar ponselnya.
Kemudian arzan pun membalas pesan Anya.
sehingga Anya tahu, kalau itu adalah nomer arzan.
Akhirnya mereka pun saling membalas pesan singkat yang membuat keduanya tersenyum-senyum sendiri.

"Astaghfirullah, ko aku jadi senyum-senyum sendiri gini sih." ujar Anya yang terduduk di atas kasur.
Sedangkan arzan merasakan hal yang sama,
"Aduhhh,ko jadi senyum-senyum sendiri kaya gini." arzan salting.

Kemudian mama arzan pun mengecek kamar arzan.
Saat pintu terbuka terlihat arzan yang sedang tersenyum-senyum sendiri.
"Lagi apa si, anak mama ko senyum-senyum sendiri.?" tanya mama dari pintu kamar arzan yang sedikit terbuka.
Setelah itu arzan pun mengalihkan tatapan matanya ke arah mama.
"Ehh mama, ngga ko ini ma biasa lagi liat Vidio lucu hehe." Bohongnya.
Kemudian mama pun menggeleng kepalanya sambil tersenyum.
"Hmmm," ucap mama pergi meninggalkan kamar arzan dan menutup rapat pintu kembali.

Tidak terasa arzan yang tengah asyik chattingan pun terlelap tidur, setelah ia mengirimkan pesan singkat berupa voice note kepada Anya.

Pesan pun masuk kepada Anya.
"Arzan ngirim apa ni." ucap Anya.
Kemudian Anya pun membuka pesan singkat voice note yang dikirim arzan.
"Bisikan doaku dalam butiran tasbih
Kupanjatkan pintaku pada-Mu Maha Cinta
Sudah di ubun-ubun, cinta mengusik rasa
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit
Ketika cinta bertasbih, nadiku berdenyut merdu
Kembang-kempis dadaku merangkai butir cinta
Garis tangan tergambar, tak bisa aku menentang
Sujud syukur pada-Mu atas segala cinta." suara arzan menyanyikan sebuah lagu.
Setelah membuka pesan dari arzan ternyata itu adalah lagu romantis yang di persembahkan untuk Anya.
"MasyaAllah, suara arzan sangat merdu." Ucap Anya tersenyum.
Jam menunjukkan pukul 22.15
"Astaghfirullah, udah malem ternyata aku harus tidur." ucap Anya kaget seraya melihat jam.
Dan Anya pun terbangun pukul tiga malam, Ia melaksanakan salat tahajjud.
Ia berdo'a agar di permudah segala urusan-nya.
Karena salat tahajjud merupakan cara pendekatan hamba-nya kepada Allah swt.
Tiba-tiba ntah mengapa ia terbayang wajah arzan .
"Astaghfirullah, astaghfirullah, Anya gak boleh". Anya mengusap wajahnya menggunakan tangan yang tertutup mukenah.
Anya kembali terngiang-ngiang mendengar suara arzan.
"Anya, ngga boleh baper! Jatuh cinta sebelum akad itu ujian." ucap Anya menasehati diri sendiri.

Ajari aku menjadi imam yang baikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang