DESTRUIDO

part 4🍭

Minimal vote+komen lah ya
Sekian dan terima_kenyataan
Ralat terima kasehhhh maksudnya ongheyyyy

Hazel emerald tersebut terbuka dengan gusar lalu hazel tersebut melirik kearah nakas dan melihat kalau jam sudah menunjukan pukul 01.15 hah apa apaan itu kenapa pikiran nya kembali melayang pada kejadian tadi siang. Iya buk tidak bisa memejam kn matanya untuk istirahat dikarenakan pikirannya masih terbayang bayang apa yang ia lihat di koper dalam gudang.

Lifa bangun lalu mengusap gusar wajahnya. Apa ini sebenarnya, apa yang tidak ia ketahui, ada kah rahasia yang sangat besar di keluarga demorgandza elfatih ini. Pemikiran yang sungguh menguras energi. Tenggorokan nya terasa kering, saat mengambil botol minum di atas nakas ia melihat botol tersebut sudah kosong. Menghela nafas kasar kemudian ia beranjak keluar kamar dan menuju dapur untuk mengisi kembali botol yang telah kosong

Saat ingin kembali ke kamar, lifa melihat mamanya sedang berjalan ke arah dapur juga sambil membawa gelas kosong. Perasaan bahagia seketika membuncah menyelimuti lifa dengan langkh yang lebar ia pun menghmpiri mamanya.

"Mama" panggil lifa dengan bibir yang tanpa henti menyunggingkan senyuman manis nya. Sedangkan yang dipanggil hanya memutar bola mata pertanda ia sangat malas untuk bertemu dengan gadis didepannya. Tanpa menghiraukan atensi gadis tersebut Sasmita melanjutkan langkah kaki nya menuju pentri. Ia menuangkan air kedalam gelas lalu meminum nya tanpa sisa. Lifa masih berdiri ditempat yng sama saat memanggil Sasmita tadi. Ia senantiasa memperhatikan apa yang dilakukan oleh manusia didepannya yang ia sebut mama.

Rindu? Tentu saja, sudah seminggu sejak kepergian mereka untuk acara opening perusaan baru papa nya ia tidak pernah melihat mama, papa serta abang abangnya, oh dan juga Jangan Lupakan Lia kembarannya.

Sungguh lifa sungguh merindukan mereka semua walau ia tau tak ada yng peduli dengan apa yang ia rasakan. Seolah olah ia adalah makhluk asing yang menetap satu atap dengan Mereka. Seasing itu dengan keluarga nya.

"Mama kapan pulang?" Tanya lifa dengan lirih tapi masih bisa didengar oleh Sasmita, masih dengan bibir yang mengembang lifa menunggu penuh harap pada mamanya supaya membalas perkataan yang ia lontarkan.

Takkk

Bunyi gelas yang dengan kasar di letakkan atas meja pantri. Dengan tatapan sinis nan dingin matanya menyorot tajam menatap pada lifa
" Jangan ganggu saya" perkataan singkat dengan intonasi gusar serta sarat kebencian tersebut keluar dari bibir wanita cantik yang merupakan mamanya.

Bibirnya masih saja tersenyum tulus mendengar perkataan mamanya. Tapi lihatlah matanya sama sekali tidak bisa berbohong kekecewaan itu kembali terlintas dalam tatapan teduhnya.

Mendengus kesal kemudian berlalu meninggalkan lifa yang masih saja berdiri memandangnya. Tanpa rasa bersalah bahkan mamanya sedikit menabrak bahu kanan lifa yang berdiri didepannya. Akibatnya lifa sedikit goyah dan hampir jatuh ke lantai.

Tanpa aba aba air matanya menetes begitu saja,
"Lagi. Seperti ini lagi ya" terkekeh pelan sambil menghapus air mata yang terus saja berlomba lomba keluar dari matanya. Tatapannya mengikuti langkah Sasmita yang menaiki tangga dengan gusar. Lifa sudah menduga akan seperti ini lagi respon yang akan ia dapatkan ketika ia mencoba mendekatkan diri pada keluarga nya. Seolah olah mereka sengaja membangun tembok yang tebal nan tinggi supaya lifa tidak bisa menerobosnya.

Dari arah ruang tamu ada sepasang mata yang menyaksikan kejadian tersebut dari pertama hingga akhir. Tapi lihatlah raut muka tersebut datar nan dingin tak bisa tertebak sedikit apa emosi yang sedang ia rasakan saat melihat adegan didepannya tersebut.

.....
.....
.....

Hollaaaa guys double up hari ini ya dikarenakan author lagi dalam kondisi mood yang bagus mungkin
See you in next chap gesss