BAB 6.

31 28 22
                                    

Agre bangun dari pingsannya mendapati dirinya masih di rantai gantung belum lagi sayatan di lengannya yang masih berdenyut perih membuatnya menghela nafas lelah sampai kapan dia akan di rantai gantung seperti ini terus?

Pintu ruangan itu tiba tiba di buka membuat agre yang sedang melamun lantas menatap sang pelaku

" ternyata kau sudah bangun" kata lelaki itu di ambang pintu

" mau apa lagi?? Cepet lepaskan aku!!" Agre mencoba memberontak siapa tau rantainya jadi sedikit longgar walaupun sangat mustahil

Lelaki itu tersenyum smirk mendekati agre lalu memunculkan taring di giginya lagi agre yang menyadari itu menutup matanya rapat-rapat takut merasakan rasa sakit seperti tempo hari ,  namun aksi lelaki itu berhenti saat melihat tubuh agre yang semakin kurus seperti lidi

" ck! Apakah setelah di hisab tubuh wanita akan menyusut?" Gumam lelaki itu lirih menatap agre dari atas sampai bawah keheranan

"Apa?" Tanya agre karna tidak terlalu mendengar apa yang laki-laki itu ucapkan

Lelaki itu tak menghiraukan pertanyaan yang di lontarkan agre, lelaki itu menjentikan tangannya seketika rantai itu menghilang dan melepas ikatannya pada agre

Tanpa aba aba lutut agre mencium lantai dingin itu dia tekulai lemas tidak bertenaga.

"Ck! Apa kau tidak bisa berdiri?" Tanya lelaki itu menatap agre sinis, agre hanya diam dirinya mencoba bangkit namun karena tenaga nya habis dia pun jatuh kembali begitu seterusnya sampai akhirnya lelaki itu menangkapnya

"lemah" Kata lelaki itu kesal, agre akhirnya di tuntun keluar dari ruangan itu

"Trimakasih" ujar agre saat dirinya sudah sampai di sebuah kamar yang sepertinya sudah lama tidak di tempati

" aku hanya kasihan melihatmu" kata lelaki itu pergi dari kamar itu melesat pergi menghilang dari hadapan agre

🕊

"DIMANA KAU SEMBUNYIKAN DIA!!" Teriak seseorang lelaki dengan amarah yang sudah memuncak

"Kau tidak perlu tau noah, dia miliku" kata seorang lelaki menjawab dengan santai, mata hitam legam nya menatap tajam mata seseorang di depannya

"Setidaknya beri aku kabarnya" kata noah sedikit lirih

Lelaki itu mendekatkan mulutnya pada telinga noah"sangat baik" bisiknya

"Jack cambuk orang itu 20 kali" perintah lelaki itu menggelegar di penjuru ruangan itu, jack mengangguk lalu menjalankan perintah tuannya.

Teriakan demi teriakan menggema di ruangan itu, namun lelaki tadi hanya diam tidak perduli dan berjalan meninggalkan tempat itu.

🕊

Agre sedang membaca buku sihir herbal dan ramuan yang sempat tidak sengaja dirinya bawa,

Tok...tok...

Sebuah ketukan menggema di ruangan sunyi itu, ge menyimpan bukunya lagi kemudian menghampiri pintu itu, memutar knop nya "masuk"

seorang maid muda berdiri tegap di depan pintu seraya tersenyum tipis menatap agre ramah

"Permisi, mari saya siapkan air hangat" kata maid itu, agre diam sejenak pada akhirnya mengagguk dan membiarkan maid tadi masuk ke dalam.

Akhrinya setelah sekian lama agre bisa mandi,
"Awssh" ringisnya tak sengaja mengenai sayatan di lengan nya

"Emm siapa ya lelaki sialan itu??" Gumam agre menerka-nerka, dirinya lupa menanyakan nama lelaki itu. Siapa tau dirinya bisa menggunakan ilmu santet untuk lelaki itu. Jika ada

25 menit akhirnya agre selesai membersihkan badannya, saat ini dirinya sedang di sisiri oleh maid tadi,

"Namamu siapa?" Tanya agre memecah keheningan yang sudah berlangsung beberapa menit lalu

"Sa-saya luci nona" jawab lucia sedikit gugup baru pertama kalinya dirinya di tanya nama oleh seorang majikannya, jangankan bertanya nama, mereka saja tidak perduli dengan apapun itu

"Tidak usah memanggil aku nona, panggil saja agre" kata agre tersenyum tulus, menatap lucia dari pantulan kaca

"Tapi...."

"Ini perintah!!" Potong agre cepat

"B-baiklah no- agre"

"Emm...lucia boleh ku tanya sesuatu?"

" boleh, tanya apa?" Tanya lucia tanganya sibuk mengotak atik rambut gea

" lelaki dengan mata hitam legam  itu siapa?"

" apakah yang agre maksud tuan advian holfe fasser?maaf kalau saya lancang" kata lucia sedikit menunduk

Jadi namanya advian, batin agre

" apakah tuan memperlakukan agre kasar?" Tanya lucia hati hati dirinya takut menyinggung agre

"Ya seperti itulah"

" tapi no -eh agre harus tau, tuan itu sangat baik" kata lucia membuat agre mendengus kesal tidak setuju

Ck! Baik? Baik dari mana?, batin agre kesal

"Sudah selesai!" Seru lucia membuat agre langsung memandangi dirinya di cermin dengan senyum senang rambutnya kini sudah di bentuk rapi sekali

"Ah! Trimakasih"

🕊

TINGGALKAN JEJAK.   ♪(´ε`*)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

She Is WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang