BAB 1

76 33 8
                                    

Seorang gadis ber umur 18th yang di besarkan sejak bayi di panti asuhan tanpa tau keberadaan orang tuanya,dan sudah saat nya ia meninggalkan panti asuhan itu, dia adalah agreani avebilia, biasa di panggil agre

" agre pergi dulu ya bu" pamit agre kepada sang ibupanti seraya menyalimi tangan beliau layaknya anak kepada ibunya.

" ibu bakalan kangen sama kamu, tapi ibu akan selalu doakan yang terbaik buat agre" kata ibu panti seraya mengusap pucuk kepala agre lembut lalu memberi kecupan singkat di dahi persis seperti seorang ibu

"Kak agre beneran pergi" kata anak lelaki yang berumur sekitar 6th itu, matanya sudah berkaca kaca tak lupa mulutnya yang maju beberapa senti menambah kesan imut anak itu

Agre berjongkok untuk menyeimbangkan tinggi badan anak itu
Sejenak agre terdiam lalu kemudia mengulas senyum manis

"Iya...nanti kak agre sering main kesini dehh bawain coklat" kata agre menoel hidung anak itu dengan gemas

"Janji??"anak lelaki itu mengulurkan jari keliking nya,

"Janji" jawab agre menyambut jari kelingking anak itu

Tak lama kemudian sebuah taxi datang menghampiri mereka .agre lalu memeluk tubuh ibu panti kemudian menyalimi tangannya.setelah itu ia memasuki taxi yang perlahan pergi menjauhi panti asuhan itu, menuju sebuah kos kosan yang tak jauh dari tempat kuliah nya

Ya,dia akan mulai menjalani hidupnya sendiri tanpa harus merepotkan ibu panti lagi

🕊

Pagi ini agre sudah siap dengan jas merah mengambil tas lalu menuju tempat kuliah nya.
Sesampainya ia memasuki ruang kelas untuk hari ini agre langsung duduk di bangku lumayan depan supaya bisa memahami pelajaran dengan baik,tak menunggu lama dosen pun datang dan kelas pun kembali hening

"Hai"

Agre menoleh melihat perempuan yang menyapanya barusan "iye kenapa"jawab agre berbisik bisik

"Kenalin aku yurika algavia"kata perempuan itu

Astagaa malah kenalan pas dosen mengajar,
agre melirik dosen dan yurika secara bergantian

"Agre"kata agre lalu kembali fokus

Saat ini sedang di jam istirahat, niatnya agre igin pergi ke perpustakaan, tapi yurika malah dengan semamgat nya mengajak nya kekantin dan bahkan sekarang yurika sedang menyeret nya tergesa-gesa menuju kantin

"pelan pelan "kata agre, rika yang berjalan lebih dulu membalik kan badan nya

"nanti rame. Ayok ih" katanya lalu berjalan lbih cepat

Agre menatap kantin dengan malas, jujur dirinya itu malas dengan keadaan ramai seperti ini
Di tengah tangah berdesak desakan mengantri agre merasakan sesuatu yang aneh,tangan nya merasakan pedih

Ini ke-kenapa? ,batin agre keheranan dia tak bisa melihat tangannya karna suasa sedang berdesak-desakan, emmbuatnya perlahan menepi keluar dari antriannya

"Eeh rika,aku keluar bentar ya " pamit agre supaya yurika nanti tidak mencarinya, setelah itu dirinya langsung pergi keluar dari kantin

Seperginya agre rika tersenyum,ia mencium perlahan bau bunga mawar yang menyemerbak seisi kantin, ia menjilati bekas darah di silet tadi dengan perlahan,

Di sisi lain seorang lelaki berdiri membeku saat tak sengaja penciuman manangkap aroma sesuatu, ia menggeram setelah itu melesat pergi

"Aku menemukan mu"

🕊

Agre duduk di bangku taman, meniup tangannya berharap darahnya cepat berhenti

Tadi tanpa ia ketahui penyebabnya tangannya terbeset sesuatu yg ia yakini adalah benda tajam

Tiba tiba seorang lelaki menyodorkan sebuah sapu tangan kepada agre , karna tak kunjung di terima lelaki itu langsung membalut tangan agre dengan sapu tangannya,

"Makasih" kata agre tersenyum tipis

"Kenapa tangannya tiba-tiba berdarah?" Tanya lelaki itu yang di jawab agre dengan angkatan bahu

" gatau juga tiba tiba aja gini" jawab agre

Lelaki itu merasa ada hal yang janggal ia lantas menoleh ke belakang terlihatlah rika yang mengerutkan dahi seraya menatap mereka berdua tajam

Sedangkan agre masih menatap lurus ke depan tanpa sama sekali menyadari hal itu

Sial!! Batin lelaki itu,

" maaf" katanya lalu meletakan tangan di atas kepala agre

Tak lama penglihatan agre mengabur ,sedetik kemudia agre pun pingsan di dekapan lelaki itu

"Tidak semudah itu" kata lelaki itu tersenyum sinis lalu segera pergi dari sana

Rika yg melihatnya menggertakan giginya kesal

Shit!!

She Is WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang