BAB 5.

35 30 18
                                    

Agre membuka matanya pandangannya menelusuri ruangan gelap gulita dan lembab bahkan hanya ada beberapa lubang kecil sebagai keluar masuknya udara dari luar

"I-ini di mana?, bau banget" kata agre dengan menutup hidungnya rapat karna bau anyir darah yang sangat menyengat membuat gea seketika ingin muntah di tempat.

Agre mengamati tempat ini, tak sengaja matanya menatap seseorang yang sudah tak bernyawa, matanya terlah berubah menjadi putih, spertinya orang itu sudah lama mati. 

Menyadari tak sedikit orang yang ada di sini sudah meninggal dan beberapa sekarat penuh luka Membuat sekujur tubuh agre merinding dan bergetar ketakutan. membayangkan hal tersebut akan menimpa dirinya

🕊

"Tuan saya telah menemukan wicth terakhir yang mempunyai darah angle" lapornya kepada orang yang duduk di singgasananya

" taruh dia di tempat yang di siapkan" perintah lelaki itu, orang itu menundukan badannya

"Secepatnya laksanakan" kemudian dia mengundurkan dirinya

Agre sedang di dalam ruangan yang dirinya yakini adalah penjara bawah tanah, merenungkan perbuatannya yang terjadi begitu cepat.

Dirinya sadar jika perbuatannya salah, entah bagaimana kakaknya itu akan memarahinya mungkin membencinya dirinya terlalu ceroboh dan bagaimana bisa dirinya yang seorang whitch namun tidak bisa membedakan mana yang ilusi dan nyata, dirinya sungguh bodoh kali ini

Tak

Seorang membuka kunci penjara itu, agre menatap orang di depannya dengan aneh, orang itu langsung menarik agre kasar menyeretnya keluar penjara dan beralih menuju sebuah ruangan

Ruangan itu putih, serba putih sampai sampai agre hampir tidak bisa membedakan mana lantai dan ding ding, agre di ikat dengan posisi berdiri oleh sebuah rantai yang menggantung di tempat itu,

Apakah aku akan di bunuh? Batin agre mulai panik sendiri

Dia menggerak gerakan tangannya supaya bisa melepas rantai itu, tapi tak ada hasilnya justru dirinya malah membuat pergelangan tangannya memerah dan perih

Brak!

Pintu itu di buka dengan kasar membuat agre mendongak menatap seorang laki-laki, mata mereka beradu beberapa detik

Mata hitam legam itu seperti....mimpiku

Tak salah lagi muka itu mata itu sama persis seperti lelaki yang ada di mimpinya beberapa hari lalu, agre memejamkan mata dirinya berniat membuat sihir ilusi untuk lelaki itu.

Perlahan asap tipis menyelimuti agre, lelaki itu tersenyum smirk kemudian berjalan santai mendekati agre yang kini mulai panik sendiri

"Sihirmu tidak berfungsi untuk ku whitch" kata lelaki itu dengan nada mengejek jangan lupakan tatapan angkuh yang dia tunjukkan untuk agre

Agre menghentikan aksinya itu matanya terbuka menatap lelaki di depannya dengan tajam

" mau apalagi whitch lemah?"

Agre diam tidak menjawab, apa yang di katan memang benar. Di dunia ini dirinya memang sangat lemah, dunia yang di isi makhluk-makhluk yang mustahil ada di dunia manusia, tapi agre sangat yakin suatu saat nanti pasti kata rendahan itu tudak akan di ucapkan lagi oleh orang-orang di sekitar nya.

Lelaki itu menatap sesuatu dengan tajam, tangan nya terulur lalu langsung menarik gelang putih pemberian noah dari tangan agre

"Kau masih memakai gelang jelek ini?, cihTidak berguna" lelaki itu menghancurkan lalu membuang gelang itu ke sembarang arah

" kau kira kakakmu menyayangimu? Sepertinya itu hanya harapan" kata lelaki itu terlihat santai

" dia hanya memberi sebuah gelang jelek itu, dan membiarkan dirimu berada di sini"

"Apakah kau masih berharap dia mencarimu?, lihatlah sampai sekarang pun tidak ada yang mencarimu"

"te-tetapi kakak ku bukan orang yang seperti itu!!! aku percaya padanya!!"

"Kalian hanya bertemu beberapa hari yang lalu bukan?"

Itu memang benar, batin agre

"Sekarang waktunya kamu memberikan darahmu!" Kata lelaki itu tegas, lalu seorang lelaki datang membawa sebuah belati di tangannya kemudian undur diri.

Lelaki itu mengambil belati itu dan tanpa perasaan menyayat lengan agre, agre yang tidak bisa berkutik pun hanya diam merintih kesakitan

Bau darah segar menguar di sepanjang sudut ruangan itu, lelaki itu mengeluarkan taring dari mulutnya kemudian menjilati darah yang mengalir di lengan agre lalu menyesapnya sedikit demi sedikit, membuat darah agre  mulai menetes memberikan noda merah pekat pada lantai putih itu.

setelah puas meminum darah lezat agre Mata lelaki itu pun berubah mata yang awal nya hitam legam sudah berganti menjadi merah gelap pekat seperti darah

" ah! Trimakasih jack, kekuatanku kini kembali" lelaki itu tersenyum penuh kemenangan menatap lelaki yang memberinya belati tadi

Apa!? Dia justru berterimakasih kepada pria tadi, bukanlah yang dia minum adalah darahku!, batin agre kesal

Lelaki tadi membuang belatinya ke segala arah sehingga menimbulkan suara nyaring di ruangan itu dengan bercak darah yang berserakan.

Masih kurang puas lelaki tadi tersenyum smirk menghampiri agre lalu menancapkan taring tajamnya di leher agre, lelaki itu menghisap darah agre sebanyak banyaknya hingga sang empu lemas tak sadarkan diri

Lelaki itu kemudian melepas tancapan nya lalu melesat pergi "lemah"

.
.
.

THANKS FOR READING

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.   <3       ♪(´ε`*)

She Is WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang