BAB.4

51 23 88
                                    

Agre bangun dengan nafas yang tidak beraturan, ternyata tadi hanyalah mimpi sekilas. Agre menghembuskan nafasnya kasar menetralkan dadanya yang berdegup kencang tak karuan

Tak berselang lama seorang pelayan masuk membuka jendela kamar agre, menyiapakan air hangat untuk agre selesainya agre mandi ia membuka pintu ruangan ganti di kamar itu.

tak henti nya agre memandang takjub tempat itu, terlihatlah beberapa dress berjejer rapi, agre mengambil dress putih selutut, setelah menata rambut dirinya keluar dari kamar itu turun dari lantai tiga menuju lantai satu

Lelah? Tentu apa lagi untuk agre yang belum terbiasa di tempat seperti ini, agre berjalan menuju sebuah meja makan panjang namun hanya di isi oleh dua orang

" pagi kak!" Sapa agre kemudian duduk di hadapan noah, noah tersenyum

"Pagi re" sapa nya balik

Setelah itu mereka sibuk menyantap makanannya masing masing tanpa ada niatan membuka pembicaraan yang terdengar hanyalah detingan sendok dan garfu

Selesainya, agre kembali ke kamarnya, mencoba lagi sihir ilusi yang ia pelajari, agre memejamkan matanya seketika tubuhnya di kelilingi beberapa asap tipis, bagi orang yang tidak mempunyai sihir atau sihir yang sedikit pasti akan terjebak di ilusi yang agre ciptakan. agre membuka matanya dia tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin

"Berhasil" batin agre senang

Hari sudah siang, agre berjalan dengan senang menuju ruangan pribadi kakaknya

Tok tok tok

"Masuk!"

Noah menatap bingung agre "mau kemana?" Tanyanya mengintimidasi

" mau ke Lapangan"

" ngapain kan kaka sudah bilang -"

"Jangan keluar dari mansion ini, bahaya!" Kata agre menirukan ucapa kakaknya, setiap agre izin sekedar keluar mansion pasti kakak nya akan mengucapkan itu

"Agre bosen kak!, cuman di lapangan samping mansion ini doang, mau nanam bunga sekalian belajar tentang tanaman herbal, lagian agre udah bisa beberapa sihir kok!" Kata agre menunjukan pupy ayesnya mencoba meyakinkan kakaknya

Noah menghela nafas kasar

" yaudah...tapi kamu make ini,seperempat sihir kakak ada di situ kamu bisa menggunakan nya sebagai penambah energi sihirmu" kata noah seraya memakaikan gelang putih pada pergelangan tangan agre

Agre mengangguk paham"trimakasih kakak tersayang" katanya tak lupa kecupan di pipi noah singkat lalu berlari kecil keluar dari ruangan itu,

🕊

dara segar menyambut keluarnya agre membuat rambut dan dress nya bergoyang goyang mengikuti arah angin

"Hahhh udara segar" gumam agre menghirup udara luar, lalu menghembuskannya seraya meregangkan badannya yang terasa kaku itu

agre pun mulai berjalan keluar pintu berjalan menuju tanah lapang yang tak jauh dari sana, dirinya menemukan tempat ini saat sedang sersantai di balkon kamarnya

Agre menanam beberapa jenis bunga di lapangan itu, dia berencana akan membuat taman pribadi khusus untuk dirinya dan kakak nya suatu hari nanti apabila bunganya sudah tumbuh dan bermekaran.

Agre duduk di sebuah batu besar yang terletak di tengah,  membuka lembar demi lembah buku 'tumbuhan dan ramuan herbal' angin yang datang sepoi-sepoi membuat pikiran agre tenang kembali

Srek!! Srek!!

Agre menutup bukunya lalu menyimpannya pada kotak sihirnya, mendekati semak semak yang tampak bergerak-gerak. dengan waspada agre membuka semak semak itu nampaklah sebuah anak rusa dengan sebuah luka di kakinya.

tatapan agre melunak ia berjongkok di depan rusa tadi tanganya di tempelkan di atas luka tadi dirimya menutup mata menfokuskan dirinya tak lama rusa itu mengeluarkan cahaya hijau, agre menunggu rusa itu sadar sampai sebuah suara membuyarkan fokusnya

"Wah wah ternyata sangat mudah memancing gadis ini" gumam seseorang bertudung hitam menampilkan taringnya

Agre kaget saat melihat rusa tadi telah menghilang , agre baru sadar ternyata dia sudah melewati pelindung mansion yang kakaknya buat.

Agre berjalan mundur berbalik hendak kembali namun terhalang karna melihat lelaki lain yang berpakaian sama mendekat ke arahnya

" nona manis ini mau kemana?" Kata salah satu lelaki itu menampilkan taringnya membuat agre langsung membuang muka tak mau melihat sosok menyeramkan itu lama-lama

Dari atas agre melihat sebuah jaring melayang dan jatuh tepat di atasnya, jaring berwarna merah. Agre memberontak mecoba keluar dari jaring itu namun usahanya sama sekali tak membuahkan hasil walaupun sudah dia coba dengam sihirnya sma sekali tak menggores jaring itu, justru dirinya semakin lemas dan tak bertenaga, kepalanya berdenyut kencang seperti telah di hantam batu berkali-kali

Jaring itu di angkat oleh lelaki tadi, matanya menatap sedih mansion yang semakin lama semakin kecil dari pandangan matanya dan yang dia lihat hanyalah pohon pohon yang menjulang tinggi ke atas

kakak benar ini sangat berbahaya, harusnya aku tetap mematuhinya.

" k-kakak maaf" lirih agre seperti bisikan sampai akhirnya kegelapan menghampirinya, entah kemana dirinya akan di bawa

🕊

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAAA 💕💕
thanks for reading  ( *・ω・)ノ

She Is WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang