BAB.3

34 26 96
                                    

" dimana?" Gumam agre, matanya melihat sekeliling mencoba memahami situasi yang terjadi

Tak berselang lama ia melihat lelaki menggendong seorang bayi mungil dan menaruhnya di depan toko yang sudah tidak terpakai, hari itu langit di penuhi gemuruh petir dan hujan lebat

" selalu jaga kesehatanmu" kata lelaki itu mengecup kening bayi itu reflek agre menyentuh kening nya
Tak lama kemudian seorang nenek perpayung putih menghampiri bayi itu

" astagaa, siapa yang tega membuang bayi mungil ini" kata nenek itu lalu membawa bayi itu di dalam gendongannya,saat dia berbalik Di depan matanya

Bu inah

Dia adalah seorang nenek di panti asuhan umurnya sekarang sekitar 75 tahun,
Sebuah cahaya putih menghalangi mata agre, tak lama mata coklat itu kembali membuka.

Di depan matanya kini melihat sebuah peperangan besar
Yang sedang berlangsung, dia melihat sekeliling mendapati seorang wanita cantik berbaju biru terang sedang melawan seseorang bertaring dengan sihir yang dia miliki dia juga melihat seorang lelaki bertelinga runcing sedang melawan dengan pedangnya.

Tak luput dari penglihatannya, agre melihat dua orang yang sedang menangis di balik semak dengan membekap mulutnya sendiri.

Agee menatap perempuan tadi,sedetik kemudian matanya terbelalak tak percaya saat wanita itu tertusuk pedang hitam tepat di jantungnya.

Para pengikut setianya kini telah mati, wanita itu terjatuh di tanah membuat lelaki itu menoleh kaget dan membuat fokusnya teralihkan ketika melihat wanitanya, tanpa membuang kesempatan yang ada lawan nya langsung menebas lengan kanan lelaki itu,

Lelaki itu merintih kesakitan, tapi kakinya tetap melangkah untuk menghampiri wanita itu, saat sampai di depan wanitanya, dia langsung mencabut pedang hitam tadi di jantung wanitanya

Perlahan darah merembes keluar berserta tubuhnya yang mulai menghitam,

" bertahan lah" kata lelaki itu penuh harap

" te-terlambat, racun ini sudah menyebar" kata wanita itu susah payah, di dekapnya erat tubuhnya yang tak lama berubah menjadi abu

Tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada musuhnya langsung menebas kepala lelaki itu sampai terpisah dengan tubuhnya.

Agre menutup mulutnya entah kenapa tiba-tiba air matanya berlomba-lomba untuk keluar,agre melihat anak lelaki berambut coklatnya memberontak ingin keluar namun di tahan oleh anak yang satunya,

"Sepertinya itu anak mereka" batin agre

Anak yang satunya akhirnya menarik anak rambut coklat pergi dari sana " kita harus temukan dia''

🕊

"HAHH!!...hahhh"

Deru nafas agre tidak beraturan, dia menyeka keringatnya
" a-apa tadi mimpi?" Gumam agre menutupi wajahnya,

Dia melihat jam menunjukan pukul 03:00 dini hari, masih terlalu pagi untuk para pelayan mulai bekerja. Tiba-tiba agre tersenyum bangga saat terbesit sebuah ide cerdik di kepala kecilnya ini

Agre mengumpulkan kain untuk bisa turun dari balkon kamarnya, ia mengikat selimut lalu di sambung kemeja dan lainnya yang sepertinya milik noah

Agre membuka pintu balkonnya, mengikat tali yang sudah ia buat tadi pagar balkon

Hap!

Agre akhirnya berhasil turun, ia sedikit meringis saat kakinya yang tanpa alas kaki itu menginjak duri. Dia membuka gerbang belakang mansion, menyusuri jalan yang tanpa sengaja membawanya ke sebuah hutan.

She Is WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang