Sudah terhitung sekitar 3 minggu Hanbin tidak keluar dari bangunan istana,biasanya Hanbin sering menghampiri taman yang disiapkan dari mendiang ayah Hanbin untuknya.
Siang ini Hanbin sangat lelah karena terus menulis teks-teks penting yang harus ia kerjakan.
Maka ia membutuhkan sedikit kesegaran,Hanbin ingin keluar dari istana ini,namun Hanbin diperintahkan oleh mendiang ayahnya kalau Hanbin hanya boleh keluar saat pagi saja,karena diluar sana sedikit berbahaya,kecuali jika Hanbin mempunyai alasan penting.
"Capek banget,sisanya kerjain nanti aja kali ya?" Kata Hanbin sambil merenggangkan tubuhnya.
"Tapi sisa dikit sih,tapi capek!,tapi yaudah biarin aja deh" Ucapnya.
Lalu Hanbin meninggalkan kamarnya,dan pergi menuju gerbang istana yang sangat tinggi.
"Permisi,Hans ! Apa aku boleh keluar sebentar?" Tanya Hanbin pada Hans,atau bisa dikenal juga sahabat Hanbin yang bekerja sebagai pemegang aturan istana yang diberikan oleh Raja Donghae.
(𝘙𝘢𝘫𝘢 𝘋𝘰𝘯𝘨𝘩𝘢𝘦 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘏𝘢𝘯𝘣𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘏𝘢𝘯𝘣𝘪𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘮𝘶𝘳 17 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯.
𝘗𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘴𝘵𝘳𝘦𝘴𝘴,𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯,𝘪𝘣𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘶𝘮𝘶𝘳 𝘏𝘢𝘯𝘣𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘫𝘢𝘬 12 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯,𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘏𝘢𝘯𝘣𝘪𝘯 𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢𝘪 𝘏𝘢𝘯𝘴 𝘥𝘢𝘯 𝘡𝘩𝘢𝘯𝘨 𝘏𝘢𝘰 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥𝘪𝘩 𝘭𝘢𝘨𝘪,𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘡𝘩𝘢𝘯𝘨 𝘏𝘢𝘰 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘪𝘵𝘶.)
"Tetapi Tuan Donghae tidak memperbolehkan mu,Hanbin." Ucap Hans.
"Hanya boleh pakai alasan kan kata ayahku?,yasudah aku punya alasan kok" Kata Hanbin.
"Apa memangnya?" Tanya Hans.
"Mencari kesegaran diluar sana,sesegar wajahku,hehe" Jawab Hanbin.
"Ga boleh" Kata Hans.
"Mohon,kali ini saja !" Pinta Hanbin.
"Engga,Hanbin." Lanjut Hans
"Hans! Ayolah!" Mohon Hanbin
"Huft,yaudah deh silahkan,keinget dulu kamu kalo sekalinya marah diemnya seabad." Hans pasrah saja menghadapinya.
"Hehehe,makasih,tapi jangan kasi tau siapa-siapa kalau aku pergi ya?,kecuali penjaga istana,mereka pasti akan mengerti jika kamu menjelaskannya" Ucap Hanbin.
Lalu Hanbin keluar dari area gerbang istana.
Hanbin berlari kecil,menikmati sejuknya angin.
Disana sangat sepi,sampai ia menemukan Kekasihnya atau Zhang Hao sedang berjalan bersama lelaki lain.
Siapakah dia?
Mereka terlihat sangat bahagia.
Hanbin merasa terganggu melihatnya,mereka bergandengan dengan mesra.
Hanbin merasa dibohongi oleh kata-kata Zhang Hao yang katanya mencintai Hanbin,tetapi disisi lain ia malah seperti ini.
Lelaki itu menarik Zhang Hao untuk belari sambil mengelilingi tempat itu.
Mereka saling tertawa dan tersenyum bahagia.
Seperti pasangan yang bahagia bukan?
Siapa yang tidak iri ketika kekasih kita lebih bahagia dengan orang lain.Hanbin merasa muak dengannya.
Lalu Hanbin segera kembali kedalam istana.Zhang Hao tidak sengaja melihat Hanbin yang berlari menuju istana Camion sambil mengusap kasar wajahnya.
Zhang Hao merasa aneh dengan Hanbin,tetapi ia tidak terlalu memikirkan itu dan lanjut tertawa dengan lelaki didepannya itu.
Hanbin membanting pintu kamarnya dan menguncinya.
"Seberapa buruk aku? Sepertinya orang yang bisa menemani hidupku sisa Hans saja,aku tidak menyangka dia seperti itu" Ujar Hanbin.
"Ga lagi deh sama orang begitu"
* * *
Keesokan harinya,Hanbin terus memandangi pohon-pohon diluar yang terlihat segar.
Terlihat ada Zhang Hao yang melambaikan tangannya pada Hanbin dari kejauhan,tetapi Hanbin tidak menghiraukannya,ia hanya memutar bola matanya malas.
Zhang Hao mengernyit,biasanya Hanbin membalas lambaiannya,dan ia tau Hanbin anak yang periang,namun kali ini sepertinya tidak.
Hanbin mengalihkan pandangannya pada sebuah buku,yang sepertinya menarik.
Hanbin membaca buku itu yang berisikan tentang kisah cinta seseorang yang bisa dibilang,perlahan-lahan air matanya terjatuh,tiba-tiba ia berpikir apakah hubungannya dengan Zhang Hao bisa seperti ini?
Dan apakah bisa Zhang Hao mencintainya dengan sepenuh hati?
Itulah isi pikiran Hanbin.Hanbin berharap jika takdir mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
—To Be Countinue
Ada yang bisa nebak 'lelaki itu' siapaa? 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Last memories. | Haobin-Binhao
FanfictionHAOBIN/BINHAO "Kamu cuma punya aku" ❗bxb❗ Start : [101723] Republish-[111123] End: [?] insp:@sujwake on tt (aku udh izin)