15. Sensibilité

5 2 0
                                    

♡♡♡

Seketika Hankey langsung menoleh ke belakang. Dan melihat kearah Aza.
Terlihat Aza memasang wajah ketus terhadapnya.

"Gapapa maksudnya"

Notif chat itu dibaca kembali oleh Hankey. Ia memasang wajah dan menyipitkan matanya seperti wajah singa yang hendak menerkamnya.

Aza tersenyum meledeknya. Datanglah Selina lalu duduk di bangkunya.

"Ehem, se ruangan aja masi chatting an" ucap Selina mengecenginya

Sontak Aza langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku.

"Engga kok" tukas Aza

"Gue yakin yang di snapgram Hankey itu foto lo kan? Posturnya aja mirip" tukas Selina

"Ha? Snapgram apa, haha engga ada, bercanda deh Lo" kekeh Aza berusaha menyembunyikannya

"Lo bisa berpura-pura bilang engga ke semua anak kelas sini. Tapi lo gabisa bohongin gue. Gue orangnya cermat yaa, jadi percuma lo elak terus" ucap Selina

Aza pun terdiam dan tak membalas obrolan itu. Menurutnya dia terlalu menutupi hal yang seharusnya tidak menjadi masalah untuk dirinya. Bukannya lebih menguntungkan buat dia? Dengan begitu, orang-orang mikirnya Hankey udah punya cewek. Jadi ga ada yang mau mendekatinya lagi.

"Han, dipanggil pak Tio tuh di ruang guru" ucap Galih

Hankey berdiri lalu keluar dan menuju ruang guru.

Sesampainya ia bertemu dengan pak Tio. Mereka berbicara mengenai lomba.

"Sekolah kita diundang lagi untuk ikut serta dalam lomba yang ada di Jakarta barat. Kamu bisa ikut serta kan?" Tanya pak Tio

"Lomba apa ya pak?" Tanya Hankey

"Lomba Sains" ucap pak Tio

"Kapan pak?" Tanya Hankey

"Sayang sekali waktunya bertepatan dengan UAS, jadi kamu pikirkan tentang lomba dulu, nanti UAS nya bisa menyusul kamu kerjakan disini, bisa?" Tanya Pak Tio

Hankey berfikir keras untuk ini.

"Memikirkan apalagi, kamu udah sering mengikuti kejuaraan apapun kan. Coba aja yang sains. Basic keluarga kamu juga fisika, pasti kamu bisa juga." Ucap pak Tio

"Lombanya berapa hari pak?" Tanya Hankey

"Seminggu, selama UAS itu, jadi nanti tim panitia telah menyiapkan penginapannya. Lumayan loh, juara 1 hadiahnya besar. Biar menambah koleksi piala juga dirumah kamu" ucap pak Tio

"Baik pak, akan saya ikuti lomba itu. Untuk info lebih lengkapnya nanti langsung kabari saya saja" Ucap Hankey

"Nah, bagus." Ucap pak Tio

"Kalau begitu saya kembali ke kelas dulu ya pak, sudah masuk pelajaran" ucap Hankey

"Iya iya," ucap Pak Tio

"Eh, ini bapak sudah siapkan latihan soal untuk kamu kerjakan. Diantara soal soal yang didalam ini akan keluar di perlombaan nanti." Tukas pak Tio menyerahkan beberapa lembaran kertas latihan

"Baik pak" ucap Hankey mengambil kertas latihan itu lalu ia melangkah keluar menuju basecamp nya. Meletakkan beberapa lembaran kertas latihan soal itu di meja, lalu dia keluar lagi dari ruangannya menuju ke kelas.

Usai bel pulang sekolah berbunyi, Hankey langsung menuju ke basecamp nya dan mengerjakan latihan soal itu. Karena waktu nya juga sudah sebentar lagi. Sedangkan dia juga belum siap.

♡♡♡

Akhir-akhir ini entah kenapa Hankey terlihat lebih sibuk. Dia jarang membuat snapgram apalagi story' wa.
Dia juga jarang mengganggunya lagi. Kenapa tiba-tiba Aza merindukan gangguan bocah tengil itu?

Kenapa dengan dirinya? Entah apa yang tengah ia lakukan sekarang.

Pertanyaan muncul di benak pikiran Aza. Namun, semua pertanyaan itu, tak ada jawabannya sama sekali.

Semingguan tes telah dimulai. Dan Hankey tidak hadir untuk beberapa hari apalagi saat UAS. Hal itu membuat Aza bertanya-tanya.

"Asyad, Hankey kok ga masuk berhari-hari? Dia kemana ya? Lo tau ga?" Tanya Aza

"Gatau, gue chat juga ga bales, gue samperin rumahnya juga gaada, dia tiba-tiba menghilang gitu aja" ucap Asyad

"Dan Lo ga panik? Katanya lo Deket sama dia? Kok temen lu ilang, Lo biasa aja sih?" Tanya Aza

"Azaa, jangan panik gitu deh, gue bukannya ga mau nyariin dia. Tapi ini lagi UAS loh Za, nanti kalau gue nyariin dia, gue gaada waktu buat belajar dan ngerjain UAS." Ucap Asyad

"Terus dia kemana?" Tanya Aza

"Gue gatau Za, mungkin lagi ada acara keluarga. Kalem aja kali Za, dia tuh murid kesayangannya para guru. Dia ga ikut UAS, masih ada waktu buat dia ngerjain UAS nya lagi" ucap Asyad

Aza terdiam dan tidak mau bertanya kembali.

Entah kenapa rasanya seperti tengah merindukannya.

Aza kembali memasuki mobilnya dan melaju untuk pulang.

Sudah berhari-hari bahkan selama seminggu full UAS, Hankey tidak masuk. Tanpa kabar sama sekali. Entah apa yang tengah terjadi dengan itu anak. Rasanya panik,resah, cemas dicampur aduk tengah dirasakan Aza.

Bagaimana tidak? Dia menghilang setelah dia menceritakan tentang masa kelamnya. Apa mungkin Hankey menyerah?

Ah tidak tidak.. jauhkan dari pikiran itu.

"Kupu-kupu telah pergi, dan kini jangkrik tengah merindukannya"

Tulisan terbaru dari update an caption alur kisah cinta sang penulis telah terupload di akun IG secondnya.

Aza pun memberanikan diri untuk menelfonnya. Karena chat nya sama sekali belum ia balas ataupun dibaca.

"Halo?"

"Azaa?"

Suara lelaki paruh baya tengah terdengar.

"Om Hendra?"

Aza kaget karena ponsel Hankey kini dipegang oleh papanya.












♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

AILE Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Belles Ailes🌹💟

AILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang