"bodo"
Aza langsung menutup pintu rumahnya lagi.
"Za.. Za.. jangan gini dong. Jangan ngambekan kek bocill dong. Gue kan tadi cuman bercanda doang Za, gue terlalu ke bawa film action yaaa?" Tanya Hankey
Pintu rumahnya terbuka kembali
"Brengsek Luh, ga nyadar salah lo dimana? Lo tuh terlalu egois. Gue mau lepas dari lingkungan toxic. Lebih baik gaada teman, daripada disekelilingi dengan orang-orang yang toxic kayak Lo" ucap Aza mencibir didepan orangnya langsung
"Gue minta maaf Za, kirain lo gabakal marah ternyata lo beneran marah. Sorry sorry gue udah buat lo seolah kek penjahat. Gue terlalu berlebihan Za. Maafin gua yaa, jangan diblok lagi ya" ucap Hankey tulus mengutarakan kata maaf nya
"Ada syaratnya" ucap Aza
"Apa apa?" Tanya Hankey
"Janji Lo bakal akan selalu cerita apapun itu, terus sama kasih tau alasan kecelakaan Lo tadi" ucap Aza
Hankey mengangguk
"Tapi ini udah malem, jadi besok aja" tukas Aza langsung menutup pintu rumahnya kembali
Hankey pasrah, dia pun langsung pulang malam itu.
♡♡♡
Aza telah bangun tidur, dia mendengar ada suara mobil datang. Ia melihat ke teras dari jendela kamarnya. Terlihat mobil Hankey yang sudah terparkir disana. Tak lama kemudian Hankey menekan tombol bel rumahnya.
Aza tersenyum senang karena ternyata tidak hanya di mulut, effort tuh cowok bukan main. Dia benar-benar mau datang hanya demi meminta kata maaf.
Aza turun dan membukakan pintu rumahnya. Hankey kemudian masuk dan duduk disofa.
Disuguhkan dengan minuman energik pagi pagi.
"Za, mama udah landing di Bandara, gue tonton snapgramnya waktu itu. Jadi gue buru-buru banget ke Bandara kala itu. Rencananya sih mau nunjukin sekalian kalau gue bisa. Gue bisa hidup tanpa dia. Eh malah kecelakaan" Ucap Hankey
"Kenapa ga Lo samperin aja alamatnya, kenapa harus bandara?" Tanya Aza
"Biasanya orang kalau lagi cape habis perjalanan panjang itu harus dikagetkan dengan hal hal yang indah. Tapi gue ga yakin gue masih indah dimatanya. Mungkin dia sudah melupakan gue" ucap Hankey
"Itu karena kalian terpisah waktu kecil, jadinya mama Lo ga ngenalin wajah Lo. Dia ngiranya lo sama dengan fansbasenya yang antri tanda tangan doang. Percaya deh, Lo indah dimatanya. Mungkin mama lo nyesekk kalau udah ninggalin Lo" ucap Aza
"Kalau nyesel, udah dari kemarin dia nyariin anaknya kan. Buktinya apa, sama sekali tidak ada pergerakan" ucap Hankey
Aza terbungkam mendengarnya. Benar juga sih.
"Karena sekarang dia udah ada di rumahnya, yaudah, sekarang aja samperin rumahnya. Gue temenin" ucap Aza tersenyum
Hankey mengangguk.
"Tapi gue siap-siap dulu ya, tunggu bentar yaa" ucap Aza langsung naik keatas
Hankey pun dengan senang hati menunggunya. Dia tidak sabar akan bertemu dengan mamanya. Tidak hanya untuk bertemu tapi juga dengan mengobrol.
Akankah kebencian itu masih ada? Akankah Ia sanggup menerima apapun yang terjadi.
Akankah mentalnya kuat kalau sudah berhadapan dengan mamanya.
Bagaimana kalau tiba-tiba trauma itu muncul meskipun tidak hujan.Karena mau bagaimana pun juga. Lukanya saat itu masih membekas di pelupuk hatinya.
Tak lama kemudian, Aza telah usai bersiap. Dia pun turun dan menghampiri Hankey.
Tak mau lama-lama, mereka langsung tancap gas menuju alamat yang sudah diberikan oleh papanya.
Jl Anggrek Raya No. 34
Mobil yang dibawa Hankey melaju menuju alamat tersebut.
Karena masih pagi, jalanan tidak begitu macet. Dalam beberapa menit, sampailah mereka di alamat yang tertera.
"Ini kah rumahnya?" Tanya Aza setelah turun dari mobil
Hankey turun juga.
"Kalau dari alamat benar sih, no.34 kayaknya benar deh ini rumahnya" ucap Hankey
"Gimana? Udah siap mental?" Tanya Aza
"Maybe" ucap Hankey
"Biasanya aja. Anggap aja ngobrol sama guru atau orang yang lebih tua. Jangan terlalu mengingat masa kelam itu. Anggap saja kalian baru kenal" ucap Aza meyakinkannya
Hankey mengangguk. Lalu mereka berdua berjalan menuju ke rumah itu.
Saat hendak mengetuk pintu rumah itu. Pintu itu sudah dibuka dari dalam dan keluar lah dua sosok yang buat semuanya terkejut.
Yah, dua wanita tampak keluar bersama dari rumah itu.
Meliana Hanggini bersama dengan Selina.
Hankey sangat terkejut melihatnya.
"Eh Aza, ada perlu apa kesini?" Tanya Selina
Aza juga terkejut melihatnya.
"Siapa Sel?" Tanya Meliana
"Temen aku sebangku mah, cantik kan" ucap Selina
"Mah?" Tanya Aza memastikannya
"Iya kenalin mama gue" Ucap Selina
Hankey berbalik dan langsung lari masuk kedalam mobil.
"Pacar Lo kenapa Za?" Tanya Selina
"Ooh itu pacarnya ya, kamu kapan nih" kekeh Meliana bergurau pada Selina
"Maaf ya Sel, kek nya gue harus balik dulu deh, kita mainnya kapan kapan lagi aja" ucap Aza
"Oh iya iyaa, ini kita berdua juga mau pergi kok" ucap Selina
Aza langsung berbalik dan menuju ke mobil Hankey untuk menghampirinya.
Terlihat Selina dan Meliana telah pergi darisana. Sedangkan Hankey masih memantau mereka berdua dari kejauhan. Dia tak habis pikir, rupanya Selina adalah keluarga tirinya. Keluarga yang telah merebut mamanya darinya.
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
AILE Lovers! Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
Belles Ailes🌹💟
KAMU SEDANG MEMBACA
AILE
Teen FictionSebuah sayap yang harusnya terbang, namun terkendala dengan realita dan dukungan. Akankah sayap sayap mereka berterbangan kembali?